![]() |
Berbagai upaya terus dilakukan oleh pemerintah dalam percepatan penurunan stunting. |
JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Stunting hingga saat ini merupakan salah-satu kategori kegiatan prioritas pada rencana aksi nasional percepatan penurunan stunting dan dilakukan secara berkesinambungan sehingga intervensi atau pencegahan dapat segera dilakukan agar kasus tidak semakin memburuk dan tidak berulang di satu wilayah.
Stunting dalam jangka pendek berdampak pada tergangunya perkembangan otak, kecerdasan, pertumbuhan fisik, dan metabolisme dalam tubuh. Sementara stunting dalam jangka panjang berdampak pada menurunnya kemampuan kongnitgif dan prestasi belajar, kekebalan tubuh dan mudah terserang penyakit, beresiko terkena dibetes, obesitas, penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, stroke, bahkan disabilitas pada usia tua.
Faktor penyebab stunting disebabkan kurangnya asupan yang tidak seimbang dengan outputnya, faktor organ gangguan dari asupan makanan yang dapat keluar lagi, dan faktor Hygiene.
Percepatan penurunan stunting adalah setiap upaya yang mencakup intervensi spesifik dan intervensi sensitif yang dilaksanakan secara konvergen, holistik, integratif, dan berkualitas melalui kerja sama multi sektor dipusat, daerah dan desa.
Demi mencapai hasil yang optimal, maka sinergi dan kolaborasi dikalangan stakeholder-nya harus dibangun dengan sangat baik sehingga semua dapat berperan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing.
Berbagai upaya terus dilakukan oleh pemerintah dalam percepatan penurunan stunting, terutama melalui intervensi gizi spesifik yang dilakukan oleh dinas kesehatan.
Upaya pencegahan stunting dapat dilakukan melalui edukasi pencegahan dan terapi yaitu peningkatan kualitas gizi nutrisi, protein, vitamin, dan mineral yang dapat dilakukan sejak bayi dalam kandungan.
Dalam hal meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi kerakyatan Desa, Pusat Riset Teknologi Tepat Guna (PRTTG) -BRIN memberikan Implementasi Program Terpadu Inovasi Produksi Pangan Lokal sebagai Kontribusi terhadap percepatan penurunan stunting di wilayah P2WKSS Desa Mekarjaya Kecamatan Compreng sebagai lokus stunting, Kamis, 11 Mei 2023 dimulai sekitar pukul 08.00 WIB.
Kegiatan Implementasi Program Terpadu atau pelatihan dibidang UKM tersebut dihadiri oleh Camat Compreng, H. Endang Herdiana, Kepala Desa Mekarjaya, Dastari yang diwakili oleh Kasi Kesra, Juhari, Kabid DP2KB Pemberdayaan Perempuan, Nunung Sukarmayati para UKM Desa Mekarjaya, TP PKK Desa Mekarjaya, dan TP PKK Kecamatan Compreng.
Adapun narasumber dalam kegiatan pelatihan tersebut diisi oleh Dr. Ainia Herminiati sebagai Ketua Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) PRTTG-BRIN
Sambutan diawali oleh Camat Compreng, H. Endang Herdiana dengan mengucapkan terimakasih kepada pihak PRTTG-BRIN yang telah memberikan pelatihan UKM dibidang kuliner yang berbahan dasar Pisang dan mangga sebagai komoditi unggulan di wilayah Desa Mekarjaya Kecamatan Compreng ini.
Mudah-mudahan dengan adanya pelatihan ini seluruh warga kami dapat memproduksi berbagai penganan berbahan pisang dan mangga sehingga dapat meningkatkan perekonomian Desa berkearifan lokal serta dapat meningkatkan kesejahteraan warga nantinya, ujar Endang.
Ditempat yang sama hal senada dilontarkan oleh Kepala Desa Mekarjaya, Daspari yang diwakili oleh Kasi Kesra, Juhari yang telah menyambut dengan antusias terkait adanya acara pelatihan UKM ini.
- Berita Terkait: Aplikasi Teman Bumil, Diganjar Penghargaan Pencegahan Stunting
- Berita Terkait: Minyak Boreh Kekinian NOKILIR, Inovasi Dua Ahli Farmasi Indonesia
- Berita Terkait: 10 Buah Ini Dapat Meredakan Nyeri Sendi Pada Tubuh
Mudah-mudahan lanjut Juhari dengan adanya pembekalan di bidang UKM ini, warga kami dapat bersaingan dengan produk UKM perkotaan sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga dan ada peningkatan kesejahteraan warga.
Tidak ada kata yang pantas kami sampaikan selain ucapan terima kasih kepada pihak BRIN dan DP2KBP3A yang telah melakukan pembinaan kepada warga kami, tutur Juhari.
Sementara ungkap Nunung, edukasi melalui pelatihan yang dilakukan oleh BRIN terkait upaya pencegahan stunting sangat bagus sekali pada peningkatan UKM khususnya dalam peningkatan peran wanita untuk menuju keluarga sehat sejahtera.
Oleh karenanya program BRIN tentu sangat membantu kami dalam peningkatan kualitas bahan-bahan makanan lokal yang ada didaerah Desa Mekarjaya semisal dari hasil buah pohon mangga, pohon pisang, dan juga sebagai penghasil ikan lele. Bahan makanan tersebut dilolah pada hari melalui pelatihan dari tim riset BRIN untuk dibuat cake, buah kering, jus, dan nuget.
Kegiatan ini diselenggarakan atas kerjasama PRTTG-BRIN dengan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) sebagai wilayah Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) yang mendapat pembinaan langsung dari Kabid DP2KB Kabupaten Subang.
Dalam pelatihan ini, Ainia memaparkan berbagai teknologi tepat guna kepada warga Desa Mekarjaya yang ada kaitannya dengan produk kearifan lokal seperti tentang teknologi pengering yang dapat mengubah irisan pisang menjadi tepung pisang sebagai bahan dasar berbagai penganan seperti pukis, cake, dan lain sebagainya.
Ainia juga memberikan pelatihan terkait pengolahan mangga dari mulai daunnya yang dapat dijadikan sirup, kemudian daging buahnya dijadikan jus mangga dan biji nya dapat diolah menjadi serbuk kopi.
Selain itu karena ada penekanan dari Presiden Jokowi agar dibuatkan produk yang berbahan protein hewani sementara di wilayah P2WKSS Desa Mekarjaya ini banyak warganya yang membudidayakan ikan lele, maka atas riset yang dilakukan oleh tim Ainia ahirnya terciptalah sebuah produk Nuget yang bahan dasarnya dari ikan lele.
Lebih lanjut Ainia, program seperti ini dilakukan guna meningkatkan kesejahteraan perempuan khususnya yang ada di wilayah P2WKSS Desa Mekarjaya ini. Kita ambil contoh pisang yang sudah matang dari petani cuma diterima dengan harga Rp. 1.500 per Kg, sementara kalau kita beli dari penjual yang ada di pasar inpres Subang saja itu bisa mencapai Rp. 10.000, ungkap Ainia.
Tapi dengan adanya produk unggulan yang berbahan pisang dan mangga ini kan kita bisa jual dengan harga yang jauh lebih mahal sekaligus menjadi ciri khas kuliner Desa Mekarjaya yang sejalan dengan program BRIN yakni satu Desa satu produk, pungkas Ainia. (Sumber Berita: https://www.brin.go.id/news/112727/brin-dukung-percepatan-penurunan-stunting-melalui-skema-riim ). Redaksi JamuDigital.Com