![]() |
Perusahaan farmasi Combiphar mengumumkan rencana bisnisnya untuk tahun 2024 dengan memperkuat model bisnis pada segmen obat-obatan herbal. |
JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan industri kimia, farmasi, dan obat tradisional, menjadi sektor yang berkontribusi besar dalam menghasilkan devisa negara.
Nilai ekspor produk industri farmasi, produk obat kimia, dan obat tradisional dari Indonesia mengalami peningkatan sebesar 8,78 persen pada 2023, dibandingkan tahun sebelumnya. Total nilai ekspor tersebut mencapai 543,7 juta dolar AS.
Pasar obat bahan alam di seluruh dunia bernilai sangat besar, mencapai 200,95 miliar dolar AS pada 2023, setara Rp3.154 triliun (kurs Rp15.700/dolar AS). Oleh karena itu, dia menegaskan perlunya peningkatan pengembangan industri di dalam negeri agar mampu bersaing secara efektif di pasar global.
Melihat hal ini, salah satu perusahaan farmasi Combiphar mengumumkan rencana bisnisnya untuk tahun 2024 dengan memperkuat model bisnis pada segmen obat-obatan herbal.
Dikutip dari sindonews.com, President Director Combiphar Group, Michael Wanan akan meningkatkan produksi obat herbal untuk di ekspor ke luar negeri. Apalagi pasar obat herbal sangat diminati oleh banyak negara.
- Berita Terkait: Cegah Hipertensi Dengan Cara Konsumsi Protein Seimbang
- Berita Terkait: 4 Buah Terbaik Untuk Jaga Kesehatan Tulang Anda
- Berita Terkait: Beli NOSTEO dan NOKILIR dari Brunei. Wow Era Digital...Makin Asyik
"Permintaan produksi di internasional sangat tinggi apalagi setelah Covid-19, tanaman obat makin banyak diminati oleh berbagai negara," kata Michael.
Menurutnya agar obat herbal asal Indonesia dapat digemari di luar negeri maka program promosi perlu terus ditingkatkan. Pasalnya aset obat herbal di Indonesia sangat besar. Indonesia memiliki potensi rempah yang sangat besar sebagai penghasil tanaman herbal.
"Potensi aset dari obat herbal sangat besar. Sebab itu promosi terus ditingkatkan agar dikenal semakin luas selain terus membangun ekosistem dari lahan pertanian, pengguna hingga peramu," katanya.
"Dengan menggabungkan kearifan lokal serta inovasi, kami optimistis dapat terus mempromosikan gaya hidup sehat dan pengobatan tradisional Indonesia yang berkelanjutan kepada Indonesia bahkan dunia," tutupnya. Redaksi JamuDigital.Com