Pahami Penyebab Nyeri Pada Tulang Ekor, Ini Dia Cara Mengatasinya
Tanggal Posting : Senin, 2 Oktober 2023 | 10:50
Liputan : Redaksi JamuDigital.com - Dibaca : 734 Kali
Pahami Penyebab Nyeri Pada Tulang Ekor, Ini Dia Cara Mengatasinya
Jangan anggap sepele rasa nyeri pada tulang ekor, ketahui cara mengatasinya berikut ini.

JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Nyeri tulang ekor dapat dirasakan seperti rasa sakit yang samar, tetapi biasanya menjadi parah dan tajam saat melakukan aktivitas tertentu. Bagi wanita, nyeri tulang ekor juga bisa membuat menstruasi tidak nyaman.

Nyeri tulang ekor adalah nyeri pada tulang di pangkal tulang belakang atau tulang ekor, di dekat bagian atas bokong.

Walaupun berukuran kecil, tulang ekor memiliki peran penting di dalam tubuh. Tulang ekor membantu menstabilkan tubuh ketika duduk. Selain itu, ada banyak tendon, otot, dan ligamen yang melewati area tersebut.

Sakit yang dirasakan pada tulang ekor tentu membuat tidak nyaman karena bisa menyebar hingga ke kaki. Penting untuk memahami gejala, penyebab, dan cara mengurangi rasa sakitnya, simak artikelnya dibawah ini.

Gejala Sakit Tulang Ekor

Dilansir dari laman Eka Hospital, gejala utama sakit tulang ekor adalah nyeri di pangkal tulang belakang atau tulang ekor. Rasa sakitnya mungkin terasa berdenyut-denyut atau pegal hampir sepanjang waktu, dengan rasa sakit yang tajam sesekali. Nyeri tulang ekor terasa memburuk ketika melakukan aktivitas tertentu, seperti:

  • ketika duduk atau berdiri
  • bangkit dari posisi duduk ke posisi berdiri
  • berdiri lama
  • ketika membungkuk ke depan
  • ketika sedang buang air besar
  • selama menstruasi

Penyebab Sakit Tulang Ekor

Sakit tulang ekor juga disebut coccydynia atau coccygodynia. Penyebab umum sakit tulang ekor bisa bermacam-macam, seperti cedera, persalinan normal, hingga masalah bentuk tulang ekor.

1. Cedera tulang ekor

Cedera tiba-tiba pada tulang ekor dapat menyebabkan rasa sakit. Cedera dapat menyebabkan peradangan atau ketegangan pada struktur di sekitar tulang ekor, memar, atau patah tulang. Sendi antara tulang ekor dan sakrum bisa terkilir meskipun jarang terjadi. 

Cedera berulang juga dapat menyebabkan sakit tulang ekor seiring waktu. Misalnya, aktivitas seperti menunggang kuda atau bersepeda. Tulang ekor menjadi nyeri karena aktivitas ini menyebabkan tekanan atau gesekan berulang pada tulang ekor. Selain itu, sakit tulang ekor juga bisa muncul setelah duduk di permukaan yang keras dalam waktu lama.

2. Kehamilan dan persalinan normal

Selama trimester terakhir kehamilan, ligamen yang terhubung ke dan di sekitar tulang ekor secara alami mengendur untuk memberi ruang bagi bayi. Itulah mengapa wanita sekitar lima kali lebih rentan mengalami nyeri tulang ekor dibandingkan pria.

Persalinan normal bisa menimbulkan sakit di tulang ekor jika berlangsung lama atau membutuhkan bantuan alat forsep. Rasa sakitnya berasal dari kepala bayi yang memberi tekanan pada bagian atas tulang ekor. Nyeri tulang ekor saat melahirkan sering disebabkan oleh memar tulang atau ketegangan ligamen. Pada kasus yang parah, tulang ekor bisa patah atau bergeser.

3. Penyakit sendi degeneratif

Penyakit sendi juga dapat menyebabkan sakit tulang ekor. Sendi menjadi aus akibat gerakan berulang sehingga menyebabkan osteoartritis. Ini adalah penyakit degeneratif yang dapat mempengaruhi setiap sendi di tubuh.

4. Bentuk tulang ekor yang unik

Tidak semua orang memiliki jumlah tulang ekor yang sama. Beberapa orang juga memiliki taji tulang (osteofit atau bone spurs) di ujung terendah tulang ekor. Taji tulang adalah tulang kecil atau tulang ekstra yang tumbuh di tulang ekor. Taji tulang dapat mengiritasi area tulang ekor saat Anda duduk karena menjepit kulit dan jaringan lemak di antara taji dan kursi.

5. Nyeri saraf 

Ganglion impar adalah area kumpulan saraf, yang terletak di depan bagian atas tulang ekor. Aktivitas berlebihan atau iritasi saraf di area ini dapat menyebabkan nyeri tulang ekor berulang

6. Kejang otot dasar panggul

Tulang ekor adalah tempat melekatnya lapisan dalam otot dasar panggul. Otot dasar panggul mendukung banyak organ internal di dalam tubuh, seperti menopang rektum. Kejang otot dan iritasi pada otot-otot ini dapat menyebabkan sindrom levator ani, yaitu kondisi yang menyebabkan rasa sakit di tulang ekor dan rektum (beberapa inci terakhir dari usus besar).

7. Kekurangan atau kelebihan berat badan

Kelebihan berat badan membuat Anda rentan mengalami sakit tulang ekor karena adanya tekanan pada area tersebut. Namun, kekurangan berat badan atau terlalu kurus juga dapat menimbulkan sakit tulang ekor. Ini karena tidak adanya bantalan yang melindungi tulang ekor sehingga bisa terjadi gesekan. 

Selain penyebab di atas, sakit tulang ekor juga bisa disebabkan oleh postur tubuh yang buruk. Dalam kasus yang jarang terjadi, penyebabnya mungkin adalah infeksi atau tumor. Namun, kadang-kadang penyebab nyeri tulang ekor tidak diketahui.

Cara Mengurangi Rasa Sakit di Tulang Ekor

Sakit di tulang ekor biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan. Untuk membantu mengurangi rasa nyeri untuk sementara, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut ini.

  • Duduk dengan posisi yang benar. Pertahankan postur tubuh yang baik dengan punggung bagian bawah ditopang.
  • Duduk di atas bantal berbentuk donat atau bantal tulang ekor yang didesain khusus. Bisa juga dengan duduk dengan mencondongkan badan ke depan.
  • Berbaring miring untuk mengurangi tekanan pada tulang ekor.
  • Gunakan kompres es yang dibungkus dengan handuk di area yang nyeri selama 20-30 menit, atau menggunakan heat pack (kompres panas).
  • Minum obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau paracetamol.
  • Gunakan obat pencahar untuk melunakkan kotoran jika rasa sakitnya semakin parah saat buang air besar.

Yang harus dihindari agar nyeri di tulang ekor tidak semakin parah:

  • duduk terlalu lama
  • memakai pakaian yang ketat di sekitar bagian bawah dan punggung bawah, seperti beberapa jenis jeans

Jika rasa sakitnya tidak berkurang setelah melakukan hal-hal di atas, atau tidak kunjung sembuh dan semakin parah, segera berobat ke dokter. Jika Anda mengalami demam, kemerahan, pembengkakan, atau ada nyeri di area lain seperti perut atau punggung bawah jangan tunda untuk memeriksakan di ke dokter. Redaksi JamuDigital.Com


Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: