Cedera pada renang paling umum terjadi akibat penggunaan otot secara berlebihan atau durasi berlatih yang tinggi dan teknik renang yang salah. |
JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Olahraga renang menjadi pilihan sebagian orang, terutama saat cuaca terik dan panas, berenang menjadi salah satu olahraga yang menyenangkan. Selain itu, olahraga renang termasuk salah satu olahraga yang cukup aman karena termasuk olahraga low impact.
Olahraga renang juga bahkan disarankan untuk membantu proses pemulihan beberapa jenis cedera, karena air membantu menopang tubuh sehingga mengurangi beban pada sendi dan tulang.
Meskipun demikian, bukan berarti olahraga renang bebas dari risiko cedera. Olahraga renang juga tetap dapat menyebabkan cedera seperti olahraga lain, dan bisa cukup berbahaya karena terjadi di dalam air.
Cedera pada renang paling umum terjadi akibat penggunaan otot secara berlebihan atau durasi berlatih yang tinggi dan teknik renang yang salah. Faktor risiko lainnya adalah kurangnya peregangan dan pemanasan, serta adanya kondisi penyakit tertentu.
- Berita Terkait: 8 Inovasi Program Kemenkes dan Pameran Inovasi Alkes, Sediaan Farmasi
- Berita Terkait: 10 Buah Ini Dapat Meredakan Nyeri Sendi Pada Tubuh
- Berita Terkait: NOSTEO dan NOKILIR Berikan Dukungan Pelatihan Deep Tissue Massage
Jenis Cedera pada Olahraga Renang
Dikutip dari Mayapada Hospital, adapun jenis-jenis cedera yang dapat terjadi pada olahraga renang, antara lain:
- Kram otot, yaitu kontraksi otot yang muncul tiba-tiba dan tidak terkendali. Kram otot dapat berlangsung selama beberapa saat dan menyebabkan rasa nyeri yang hebat.
- Cedera leher dan punggung, biasanya ditandai dengan nyeri dan ketegangan pada otot leher dan punggung. Hal ini dapat terjadi karena penggunaan otot yang berlebih dan hiperekstensi tulang belakang saat melakukan beberapa gerakan renang.
- Cedera bahu, sering disebut juga dengan swimmer’s shoulder, merupakan salah satu cedera yang paling sering terjadi pada perenang dengan angka kejadian sekitar 60%. Hal ini dikarenakan gerakan renang memang mengandalkan otot-otot lengan dan bahu. Gerakan pengulangan yang konstan dan beban berlebihan pada bahu dapat mengakibatkan nyeri dan peradangan pada otot dan jaringan sendi bahu. Pada cedera bahu yang berat, dapat juga terjadi robekan pada otot maupun jaringan tulang rawan sendi bahu.
- Cedera lutut, lebih sering terjadi pada perenang yang menggunakan gaya dada, dan dikenal dengan breaststroker’s knee. Breaststroker’s knee terjadi akibat lebarnya tendangan dan rotasi berlebihan pada lutut ketika berenang dengan gaya dada sehingga menyebabkan nyeri dan peradangan pada otot dan jaringan sendi lutut.
Untuk mencegah dan mengurangi risiko terjadinya cedera, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan, antara lain:
- Pelajari teknik dan gerakan berenang yang tepat.
- Sadari kemampuan berenang, jangan memaksakan diri tapi lakukan olahraga renang sebagai suatu kesenangan dan gaya hidup untuk Kesehatan.
- Memilih dan menggunakan apparel (pakaian dan kacamata) yang tepat. Pakaian yang tepat penting supaya olahraga renang dapat berjalan dengan nyaman.
- Melakukan pemanasan dan peregangan dinamis sebelum berolahraga dan diakhiri pendinginan dengan peregangan statis.
- Melakukan Latihan kekuatan otot untuk menguatkan dan mempersiapkan otot-otot tubuh saat berenang.
- Konsumsi makanan berkarbohidrat sederhana 1-2 jam sebelum berolahraga renang, seperti buah-buahan atau roti, untuk memberikan energi yang dibutuhkan selama berolahraga renang. Redaksi JamuDigital.Com