![]() |
Gerakan Minum Jamu Bersama dihadirkan dalam salah satu rangkaian kegiatan pawai budaya ini. |
JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Partisipasi BPOM dalam kegiatan Pawai Budaya Reog Ponorogo dalam rangka pengusulan Reog Ponorogo menjadi warisan budaya tak benda (WBTB) UNESCO Minggu, 27 Agustus 2023 juga menghadirkan 50 orang peserta dari komunitas jamu gendong binaan BPOM sebagai bagian dukungan pendaftaran Jamu sebagai Warisan Budaya Tak Benda ke UNESCO.
Dalam rangka mempromosikan budaya minum jamu yang dipimpin oleh Sekretaris Utama BPOM, Rita Mahyona, Gerakan Minum Jamu Bersama dihadirkan dalam salah satu rangkaian kegiatan pawai budaya ini.
Sebagai salah satu warisan budaya dan kekayaan Indonesia, BPOM terus mendukung peningkatan daya saing pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) jamu melalui Program Orang Tua Angkat Jamu.
Seperti dilansir melalui laman resmi Badan POM, BPOM juga membuka booth untuk mengedukasi masyarakat terkait kekayaan obat tradisional dan jamu yang tersebar di seluruh Indonesia. Kegiatan pawai ini diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
- Berita Terkait: Badan POM Koordinasi Kembangkan Jamu Gendong
- Berita Terkait: Ahli Farmasi Apresiasi Inovasi NOSTEO: Solusi Sehatkan Tulang, Otot dan Sendi
- Berita Terkait: Beragam Khasiat Tanaman Tapak Liman
Program yang telah berjalan sejak 2018 ini mendampingi UMKM jamu dalam bentuk sharing knowledge pemenuhan persyaratan aspek cara pembuatan obat tradisional yang baik (CPOTB), pemilihan bahan baku, teknologi produksi, marketing digital hingga tips menembus pasar ekspor.
Kegiatan pawai budaya melibatkan beberapa kementerian/lembaga selain BPOM serta beberapa pemerintah daerah, antara lain Perpustakaan Nasional; Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek); Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; Kementerian Luar Negeri; Kepolisian Negara RI; Pemerintah Provinsi DKI Jakarta; dan Pemerintah Kabupaten Ponorogo.
Selain itu, Menteri Koordinator PMK (Menko PMK), Muhadjir Effendy menyebut kegiatan pawai ini untuk menunjukkan kesungguhan Indonesia bahwa Reog Ponorogo layak untuk diakui dunia. Bahkan, Paguyuban Reog Ponorogo dapat ditemui di negara-negara ASEAN lainnya, seperti Malaysia, Thailand, Filipina, hingga Singapura.
"Reog sekarang telah mendunia, oleh karena itu sekarang kita upayakan untuk mendapatkan pengakuan sebagai warisan budaya tak benda dari Indonesia tepatnya dari kota/kabupaten Ponorogo," ujar Menko PMK.
Terkait waktu penetapan, Direktur Jenderal Kebudayaan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hilmar Farid, menyebut bahwa seni Reog Ponorogo akan resmi menjadi warisan budaya tak benda melalui sidang UNESCO pada Desember 2024 mendatang. Redaksi JamuDigital.Com