![]() |
| Founder JamuDigital, Karyanto berfoto diatas Jembatan Sultan Omar Ali Saifuddien di Brunei Darussalam- jembatan terpanjang di ASEAN. |
JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Pada Jum’at pagi, 13 Januari 2023- setelah sarapan pagi di hotel Alafiah tempat saya menginap, ustadz Hatak mengajak saya menyusuri Jembatan Sultan Omar Ali Saefuddien (SOAS) sepanjang 26,3 kilometer. Membelah sungai dan laut, terpanjang di ASEAN.
Pagi menjelang siang waktu itu, sinar matahari mengguyur kota Brunei teramat terang. Sepanjang perjalanan, kilau sinar matahari yang memantul dari air yang berada di sisi kiri dan kanan jembatan yang kami lalui.
Dengan kereta (sebutan mobil oleh masyarakat Brunei) Toyota Vios, Ustadz Hatak yang pegang kemudi. Saya duduk di bangku depan, disamping ustadz Hatak, di kursi belakang duduk istri saya, dan dua putri ustadz Hatak!
Dengan kecepatan sekitar 80 Km/jam, kami melaju di Jembatan SOAS Temburong yang melintasi Teluk Brunei- menghubungkan distrik Temburong ke Bandar Seri Begawan. Jembatan yang indah dan terpanjang di ASEAN ini, dibuka untuk umum pada 17 Maret 2020.
Dengan dibangunnya jembatan ini, mempersingkat waktu perjalanan komuter lokal ke ibu kota hanya perlu sekitar 30 menit. Sebelumnya, para pelancong dari Temburong diharuskan naik perahu selama 45 menit melintasi teluk. Atau berkendara dua jam melalui Limbang Sarawak dan empat pos pemeriksaan perbatasan sebelum mencapai ibu kota.

Keterangan Foto: Jembatan Sultan Omar Ali Saefuddien tampak indah membelah sungai dan laut- salah satu panorama yang indah di Brunei Darussalam.
- Berita Terkait: Kabar dari Brunei: Mengenalkan NOSTEO dan NOKILIR Kepada Duta Besar Republik Indonesia untuk Brunei
- Berita Terkait: Kabar dari Brunei: Berkunjung Tiga Masjid Terindah, Menjadi Ikon Wisata Religi
- Berita Terkait: Liputan JamuDigital dari Manca Negara
Mengutip artikel di The Scoop, disebutkan Jembatan SOAS- Temburong dibangun dengan biaya senilai $1,4 miliar. Dibangun selama hampir enam tahun- sejak dimulainya konstruksi untuk menyediakan rute alternatif yang menghubungkan distrik paling terpencil di Brunei dengan ibu kota Brunei ini.
Sebelum ada jembatan SOAS-Temburong ini, banyak penduduk Temburong yang pulang pergi setiap hari ke ibu kota, harus naik perahu selama 45 menit melintasi Teluk Brunei atau berkendara dua jam melalui darat, melewati Limbang, Sarawak, dan empat pos pemeriksaan imigrasi di sepanjang rute tersebut.
Pengguna harus mematuhi batas kecepatan 80 km/jam yang ditetapkan untuk kendaraan pribadi/pribadi dan batas kecepatan 65 km/jam untuk kendaraan niaga.
Rahasia Jembatan Terpanjang di ASEAN
Jembatan Sultan Haji Omar ’Ali Saifuddien (SOAS)- Temburong ini membentang sepanjang 26,3 kilometer. Melintasi Teluk Brunei ini, hingga ini masih sebagai jembatan laut terpanjang di Asia Tenggara dan proyek infrastruktur terbesar yang pernah dilakukan oleh pemerintah Brunei.
Kendati Brunei Darussalam merupakan negara dengan luas kawasannya yang kecil di Asia Tenggara- namun memiliki sumber daya alam melimpah di bidang pertambangan.
Banyak kenyamanan hidup saat tinggal di Brunei Darussalam. Negara juga meniadakan segala bentuk pajak. Brunei ternyata menyuguhkan panorama dan fasilitas yang megah bagi penduduknya.

Keterangan Foto: Istri saya (tengah) bersama putri-putri ustadz Hatak di depan mall terbesar di Brunei yaitu The Mall Gadong.
Panjang dari jembatan SOAS-Temburong, mengalahkan jembatan di Sultan Abdul Halim Muadzam Shah di Malaysia yang panjangnya 24 km.
Sebagai kemnatan terpanjang di Asia Tenggara, jembatan SOAS- Temburong ini menghabiskan dana pembangunan dalam jumalah yang sangat besar.
Proyek tersebut dilaporkan menelan biaya sebesar 1,4 miliar Dolar Brunei (sekitar US$1,2 miliar atau Rp.17 triliun pada tahun 2018).
Mengutip Wikipedia, Jembatan SOAS- Temburong dibangun oleh Daelim, perusahaan asal Korea Selatan, dan China State Construction Engineering (CSCEC)- badan usaha milik negara asal Republik Rakyat Tiongkok.
Jembatan diresmikan pada 17 Maret 2020. Kemudian pada 14 Juli 2020, dalam rangka ulang tahun ke-74 Sultan Hassanal Bolkiah, jembatan tersebut dinamai Jembatan Sultan Haji Omar Ali Saifuddien (SOAS).
Ini dalam rangka menghormati mendiang ayah beliau- bernama Sultan Haji Omar Ali Saifuddien Saadul Khairi Waddien, yang secara luas dianggap sebagai arsitek Brunei modern.

Keterangan Foto: Ustadz Hatak (kiri) bersama saya dan istri di bandara internasional Brunei Darussalam.
Sesampai di akhir jembatan SOAS-Temburong, tidak terlalu jauh dari batas akhir jembatan, kami sholat jumat, di masjid Moch. Saleh di Temburong!
Usai sholat jumat, kami kembali melaju di jembatan SOAS-Temburong, dari sebelah sisi yang lain- saat melaju ke ibu kota Brunei Darussalam. Nah itulah, satau rahasia, bahwa Negara Brunei terbagi menjadi dua bagian, dan kini telah dihubungkan oleh jembatan yang teramat panjang!
Sepanjang jembatan ini tidak ada rest area, jadi sebelum melintasi jembatan SOAS-Temburong sepanjang 26,3 Km ini, harus melakukan persiapan ya..!
Kabar dari Brunei, 9-15 Januari 2023.
Karyanto, Founder JamuDigital & Krida Sehat Channel








