Universitas Pancasila Kembangkan Ekowisata Budidaya Tanaman Obat
Tanggal Posting : Minggu, 24 Oktober 2021 | 05:14
Liputan : Redaksi JamuDigital.Com - Dibaca : 2690 Kali
Universitas Pancasila Kembangkan Ekowisata Budidaya Tanaman Obat
Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Pancasila beserta sejumlah Dosen mengembangkan ekowisata tanaman obat di lahan kebun tanaman obat (KTO) seluas 2 hektar, Sabtu, 23 Oktober 2021.

JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Peran kampus dalam pengembangan kawasan ekowisata yang mengkaitkan dengan budidaya tanaman obat sangat strategis, untuk mendukung ketersediaan bahan baku Jamu dan obat herbal yang ke depan dapat menjadi keunggulan daya saing Indonesia.

Adalah Universitas Pancasila yang melakukan implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berupa kegiatan budidaya tanaman obat empon-empon. Sejumlah mahasiswa dari Fakultas Farmasi, dan Dosen Universitas Pancasila melakukan penanaman bibit jahe merah, kencur, kunyit dan temulawak di kebun tanaman obat (KTO) seluas 2 hektar, Sabtu, 23 Oktober 2021.

Lahan tersedia atas kerjasama program Matching Fund yang didananai oleh Kemendikbudristek dan mitra PT. Arthaguna Ciptasarana.

“Kami sedang melakukan penanaman bibit yang sudah berusia 30-40 hari. Ini hasil pembibitan rimpang yang kami lakukan sebelumnya. Bibit sudah siap tanam, tunas yang sedikitnya memiliki 3 daun. Saat ini saya bersama mahasiswa semester tujuh. Mereka belajar budidaya sampai membuat produk. Dalam kegiatan MBKM, mahasiswa melakukan studi independen, riset, dan pengabdian kepada masyarakat,” ujar Diah Kartika, Dosen Fakultas Farmasi Universitas Pancasila.

Al Anhar Gumay, Ketua Asosiasi Pengobatan Tradisional Indonesia (ASPETRI) turut hadir dalam kegiatan budidaya tanaman obat yang dilakukan Universitas Pancasila di KTO Lembah Cisadane, Ciseeng, Bogor. "Saya sangat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Pancasila," ungkapnya.

“Saya memiliki 6.000 anggota di seluruh Indonesia yang menggunakan ramuan tradisional untuk pengobatan. Selama ini banyak permintaan simplisia dan ekstrak, dan masih selalu kekurangan sumbernya. Kegiatan ini sangat bagus, saya dapat membantu menyalurkan hasil KTO. Apalagi empon-empon banyak dibutuhkan untuk imunutas tubuh, banyak peminatnya. Kami siap bantu. Saya mengajak mahasiswa untuk bergabung dalam komunitas Sahabat Aspetri,” jelas Anhar Gumay.

‪Riza Darma Putra, mewakili Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Pancasila dalam sambutannya, mengatakan sangat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Pancasila. Ia menceritakan pernah terlibat dalam kegiatan Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (RISTOJA). “Indonesia sangat kaya tanaman obat, dan sangat membutuhkan pengembangan lebih lanjut,” pungkasnya.

Turut hadir Kepala Desa Putat Nutug, M. Darmawan, yang menyambut baik kegiatan penanaman empon-empon di wilayah kerjanya. Ia yang memang hobi bertani, sangat senang mendapat undangan pada kegiatan budidaya tanaman obat. Ia berharap juga bisa belajar banyak mengembangkan tanaman obat. Ia berharap ke depannya, masyarakat di sekitar Lembah Cisadane, juga dapat diajak berpartisipasi menanam tanaman obat di pekarangannya. “Apalagi jika hasil panen bisa ada yang menampungnya, bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya. Redaksi JamuDigital.Com


Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: