Anak-anak Lebih Berisiko Mengalami Cedera Tulang, Kenali Penyebabnya
Tanggal Posting : Kamis, 21 September 2023 | 10:58
Liputan : Redaksi JamuDigital.com - Dibaca : 904 Kali
Anak-anak Lebih Berisiko Mengalami Cedera Tulang, Kenali Penyebabnya
Banyak hal yang harus dipahami dalam menghadapi cedera tulang anak. Apa saja poin-poin pentingnya?

JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Anak-anak sangat berisiko terjadinya cedera seperti retak bahkan sampai terjadi patah tulang karena memiliki pola aktivitas fisik yang cenderung aktif, mulai dari berlari, melompat, memanjat pohon, bersepeda, dsb.

Walaupun pertumbuhan tulang pada anak lebih cepat dibandingkan orang dewasa, namun banyak hal yang harus kita pahami dalam menghadapi cedera tulang anak. Tulang anak memiliki pembungkus/pelapis yang lebih tebal, tetapi mudah lepas dan lebih sering terjadi fraktur (patah/retak).

Namun pembentukan tulang baru pada anak cenderung lebih cepat, sehingga penyembuhan patah tulangnya lebih cepat dan juga kemampuan kembali pada posisi/remodeling-nya pun baik.

Lengan bawah, antara pergelangan tangan dan siku menjadi lokasi patah tulang yang paling sering terjadi pada anak. Terhitung lebih dari 40% kasus patah tulang anak terjadi di lengan bawah, dan sekitar tiga dari empat patah tulang lengan bawah pada anak-anak terjadi di ujung pergelangan tangan.

Penyebab

Dilansir dari web Rumah Sakit Jakarta, patah tulang lengan bawah sering terjadi saat anak sedang bermain di taman bermain atau ketika  berolahraga.

Aktivitas yang paling disuka oleh anak seperti berlari, melompat, dan berguling merupakan aktivitas yang berpotensi menyebabkan patah pada lengan bawah jika terjadi jatuh yang tidak terduga.

Posisi jatuh dengan posisi lengan menyangga tubuh dapat berakibat retak bahkan patah pada lengan bawah. Dalam kebanyakan kasus, patah tulang lengan bawah pada anak-anak disebabkan oleh jatuh dengan posisi lengan bawah menyangga tubuh, bahkan bisa terjadi benturan langsung pada lengan bawah.

Tanda & Gejala

  • Adanya riwayat cedera/trauma.
  • Timbul rasa sakit/nyeri dan terjadi pembengkakan, kemerahan/kebiruan serta terasa panas di daerah yang patah.
  • Terjadinya perubahan bentuk/deformitas
  • Menurunnya fungsi hingga tidak dapat digerakkan daerah anggota gerak yang mengalami patah.
  • Keterbatasan lingkup gerak sendi.

Penanganan

  • Pemeriksaan Fisik

Setelah mendengar gejala dan riwayat kesehatan anak, dokter akan melakukan pemeriksaan yang cermat terhadap lengan anak Anda untuk menentukan tingkat cederanya dan akan memeriksa kemungkinan deformitas pada siku, lengan bawah, atau pergelangan tangan ; kemudian adakah nyeri tekan, pembengkakan, ketidakmampuan menggerakkan lengan yang cedera secara normal.

Selama pemeriksaan fisik, dokter juga akan menguji untuk memastikan bahwa saraf dan sirkulasi di tangan dan jari anak tidak terpengaruh.

  • Pemeriksaan Rontgen

Sinar-X memberikan gambar yang jelas dari struktur padat seperti tulang. Karena tangan, pergelangan tangan, lengan, dan siku semuanya bisa terluka saat jatuh, biasanya dokter akan meminta pemeriksaan rontgen siku dan pergelangan tangan, serta lengan bawah, untuk menentukan tingkat cedera.

  • Tindakan Non Bedah : Reposisi & Pemasangan Gips untuk mengembalikan bentuk tulang dan fungsinya. Lamanya pemasangan gips bervariasi tergantung pada tingkat keparahan tulang yang patah.
  • Tindakan Bedah : Pemasangan implant disertai pengangkatan implant tergantung trauma yang dialami, bisa hitungan bulan, tahun atau lebih. Redaksi JamuDigital.Com


Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: