8 Inovasi Program Kemenkes dan Pameran Inovasi Alkes, Sediaan Farmasi
Tanggal Posting : Kamis, 14 Februari 2019 | 13:06
Liputan : Redaksi - Dibaca : 5552 Kali
8 Inovasi Program Kemenkes dan Pameran Inovasi Alkes, Sediaan Farmasi
Stand Pameran Inovasi Produk Obat Modern Asli Indonesia, Karya Anak Bangsa, pada Rakerkesnas 2019, 11-14 Februari 2019, di ICE BSD, Tangerang.

JamuDigital.Com. Kementerian Kesehatan RI. meluncurkan 8 inovasi program Kemenkes 2019 pada saat Rapat Kerja Kesehatan Nasional 2019, di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang, pada Selasa, 12 Februari 2019.

Forum Nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan RI. ini bertajuk "Kolaborasi Pusat dan Daerah dalam Penguatan Pelayanan Kesehatan Menuju Cakupan Kesehatan Semesta" dan "Pameran Produksi Dalam Negeri Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Indonesia."

Hadir pada pembukaan Rakerkesnas 2019, Presiden RI., Joko Widodo didampingi Menteri Kesehatan RI., Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K).

8 Inovasi Program Kemenkes, adalah sebagai berikut:
Pertama
, Riset Fasilitas Kesehatan. Rifaskes untuk membantu Kemenkes mengetahui pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat. Diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan untuk penguatan cakupan pelayanan kesehatan semesta (UHC) dan perbaikan pelaksanaan JKN yang diikuti pelayanan kesehatan rumah sakit, klinik, apotek, laboratorium kesehatan, dokter prakter mandiri, dan bidan.

Kedua, e-Pengawasan Intern. Melalui e-pengawasan intern seluruh aktivitas di Kemenkes dapat terpantau bersih dan bebas korupsi. Data meliputi audit, review, evaluasi, dan pemantauan. Dengan integrasi teknologi ini dapat dilakukan dengan praktis dan akurat.

Ketiga, Sistem Pelaporan Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir (aplikasi Maternal Death Notification). Aplikasi tersebut untuk memantau kematian ibu dan bayi baru lahir. Dengan penggunaan aplikasi ini, masyarakat bisa turut peran serta memberikan informasi lewat ponsel pintar. Aplikasi tersebut tersedia di playstore.

Keempat, aplikasi mobile Germas. Aplikasi tersebut diciptakan sesuai standar inspeksi lingkungan yang mempermudah masyarakat menemukan tempat makan sehat, bersih tanpa penyakit. Semua tempat makan yang ada di aplikasi itu sudah terverifikasi oleh pemerintah daerah.

Kelima, e-consultation. Konsultasi elektronik ini hasil kerjasama luar negeri bidang kesehatan. Pedoman kerjasama luar negeri telah dipaparkan dengan jelas demi kesehatan masyarakat yang lebih baik.

Keenam, QR Code. Inovasi yang satu ini berfungsi memindai QR code untuk mendapatkan informasi kesehatan dengan lebih praktis dan tepat sasaran. Info kesehatan akan langsung tersaji secara detil dan menyeluruh

Ketujuh, Pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku Dalam Mencapai Pencegahan Stunting di Indonesia.

Kedelapan, Sinkarkes (Sistem Karantina Kesehatan, Sinkarkes merupakan layanan berbasis online terkait vaksinasi internasional untuk perjalanan luar negeri dan juga jamaah umrah, baik di bandara, pelabuhan, maupun pos lintas batas. Masyarakat dipastikan aman saat melakukan perjalanan baik luar negeri atau dalam negeri. Ini bisa diakses di www.sinkarkes.kemkes.go.id

Adanya sejumlah inovasi yang muncul dapat mempermudah masyarakat mendapatkan informasi maupun akses layanan kesehatan dengan mudah dan cepat. Diharapkan ada banyak lagi inovasi yang diciptakan SDM di sektor kesehatan dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI.

Pameran Inovasi Alkes & Sediaan Farmasi Produk Indonesia
Pada "Pameran Produksi Dalam Negeri Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Indonesia," dalam rangka Rakerkesnas 2019, dibagi dalam dua kelompok di ruangan yang bersebelahan. Di kelompok Pameran Inovasi Alat Kesehatan dan Sediaan Farmasi Produksi Indonesia.

Di kelompok stand ini, antara lain ditampilkan Produk Obat Modern Asli Indonesia yang diproduksi oleh DLBS PT Dexa Medica.

Menurut Executive Director Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS), Raymond R. Tjandrawinata, Ph.D., MBA, FRSC., saat dihubungi Redaksi JamuDigital.Com, menyebutkan bahwa produk DLBS Dexa Medica memiliki empat jenis inovasi, yaitu:

  • Diteliti dengan sistem Tandem Chemistry Expression Bioassay System (TCEBS) menggunakan kaidah farmakologi modern.
  • Penelitian praklinis menggunakan kultur sel dan hewan coba yang dilakukan di fasilitas tersertifikasi KNAPP dan AAALAC (The American Association for Accreditation of Laboratory Animal Care) International.
  • Mempunyai basis "evidence" secara klinis.
  • Diproduksi secara Advanced Fractionation Technology (AFT).

Produk DLBS PT. Dexa Medica untuk swamedikasi dari bahan alam yaitu: HerbaKOF (Obat Batuk), HerbaVOMITZ (Obat Kembung dan Mual), HerbaCOLD (Obat Gejala Pilek dan Sakit Tenggorakan), HerbaPAIN (Obat Nyeri Kepala), Stimuno (Meningkatkan Daya Tahan Tubuh).

Produk DLBS PT. Dexa Medica yang dipasarkan melalui channel pasar obat etikal yaitu:

  • Anerdic: dengan kandungan DLBS2411, dikembangkan dari Cinnamomum burmannii, mampu mengobati tukak peptic.
  • Redacid: dengan kandungan DLBS2411, yang merupakan fraksi bioaktif dari Cinnamomum burmannii, terbukti mampu mengobati tukak peptic.
  • Dismeno: membantu meredakan nyeri haid.
  • Phalecarps: memiliki aktivitas sebagai anti-kanker khususnya pada sel payudara.
  • Disolf: obat antitrombotik dan trombolitik bagi pasien yang menderita penyakit Kardiovaskular dan Serebrovaskular.
  • Inlacin: membantu mengurangi kadar gula dalam darah pada penderita Diabetes tipe 2.

HerbaVOMITZ, misalnya selain dipasarkan di Indonesia, juga telah diekspor dan dipasarkan di Singapura, dan sudah masuk ke pasar Kanada dengan brand- Senokot, dalam waktu dekat ini akan beredar di pasar Amerika.

Sementara itu, CEO Dexa Group, Ferry Soetikno- sebagaimana yang dimuat di website Dexa Medica- mengatakan, bahwa Dexa Group berperan dalam melakukan upaya promotif, preventif, dan kuratif kesehatan.

"Produk-produk Dexa Group seperti OGB Dexa, produk kuratif obat herbal modern berbahan alam asli Indonesia untuk gejala batuk, flu, sakit kepala, dan mual kembung yakni HerbaKOF, HerbaCOLD, HerbaPAIN, dan HerbaVOMITZ, memiliki peranan penting dalam kemandirian industri kesehatan Nasional," jelasnya.

Pameran dalam rangka Rakerkesnas 2019 ini, diikuti sekitar 45 Perusahaan yang bergerak di bidang farmasi, alat kesehatan dan aplikasi kesehatan berbasis Android/IOS.

Perusahaan yang mengikuti pameran diantaranya berikut ini: PT Phapros, PT Dexa Medica, DLBS, OGBDexa, PT Mersifarma, PT Biofarma, PT Meprofarm, PT Ikapharmindo Putramas, PT Novell, PT Kimia Farma, PT Konimex, PT Kalbe Farma, PT Paragon Tech., PT Indofarma, PT Indec Diagnostic, PT Endo Indonesia, PT Nutritek Indonesia, PT Paramond Bed Indonesia, PT Sutcon, PT Marthys Orthopaedics, PT Zenmed Orthopedic, PT Jayamas Medica Industri, PT Enesers, PT MRB RNI Group, PT Mega Andalan Kalasan, PT Sarandi Karya Nugraha, PT Sinko Prima Alloy, PT Indo Reagen, PT Hogy, PT Santi Tiara Prima, PT Triton, PT CKD OTTO Pharma, PT Harsen Laboratories, PT Akindo, PT Fyrom Internasional, PT D&V Internasional Makmur Gemilang, PT Andini Sarana, ASPAKI (Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia), PT Top Point Medical, PT Oto Diapers, PT Ama Diagnostik Indonesia, PT Graha Tekno Medikap, PT Eka Ormed Indonesia, PT Synergy Dua Kawan Sejati, PT Ethica Industri Farmasi, Halodoc, Teman Bumil dan Teman Diabetes. Redaksi JamuDigital.Com.


Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: