![]() |
Acaraki memiliki tampilan yang lebih mirip dengan kedai kopi ketimbang kedai jamu. |
JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Ketika berbicara kedai jamu, umumnya orang akan langsung mengingat kedai kecil yang terkadang mirip tendaan, lengkap dengan gerobak berwarna cerah dan warna-warni juga dilengkapi oleh botol-botol dan kemasan yang berjejer rapi di atasnya.
Tidak salah memang karena kebanyakan kedai jamu yang berada di Indonesia seperti itu, tetapi lain halnya dengan kedai jamu Acaraki.
Berlokasi di Grand Indonesia East Mall, Acaraki memiliki tampilan yang lebih mirip dengan kedai kopi ketimbang kedai jamu. Diceritakan oleh Senior Marketing Manager Acaraki Nadya Eka Putri, kedai jamu yang satu ini memang mengadopsi konsep bar terbuka seperti coffee shop.
Dikutip dari validnews.id, di sini pengunjung bisa melihat acaraki menyeduh jamu secara langsung sambil bercerita tentang jamu yang mereka buat.
- Berita Terkait: Wawancara Khusus Ketum PDPOTJI: Potensi Obat Herbal untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
- Berita Terkait: Ketua Umum PDPOTJI: Kemenkes Perlu Mendorong Formularium Fitofarmaka Segera Masuk JKN
- Berita Terkait: Inggrid Tania Presentasikan Herbal Medik di PIT dan Mukernas PDUI
Selain mengadopsi konsep kedai kopi, Acaraki juga menggunakan alat seduh manual yang biasanya digunakan pada kedai kopi dalam pembuatan jamunya sehingga menghasilkan citarasa jamu yang unik. Pasalnya, setiap alat seduh manual memiliki hasil akhir dan karakteristik yang berbeda-beda sehingga bisa disesuaikan dengan keinginan dan selera konsumen.
"Pada dasarnya rempah itu sama seperti kopi, jadi treatmentnya juga mirip-mirip gitu kok. Makanya kami coba dan ternyata cocok. Aroma yang keluar dari jamu juga unik dan berbeda-beda, sama halnya seperti kopi karena tergantung dari alat seduh manual yang digunakan," cerita Nadya.
Untuk menarik pasar anak muda, Acaraki menghadirkan menu-menu jamu yang memiliki rasa manis. Mulai dari "Golden Sparkling", yakni perpaduan antara kunyit, asam jawa, dan soda, "Alea Smile" yaitu perpaduan antara jahe, sereh, dan kunyit, atau menu terbaru mereka, "Temu Rene" sajian yang dibuat dari temu mangga, perasan lemon, dan madu.
Nadya menjelaskan, kehadiran jamu-jamu manis ini diharapkan bisa menarik perhatian dan disukai oleh anak muda karena lebih sehat dibandingkan kopi susu gula aren kekinian yang tinggi gula.
Pasalnya, rasa manis dan segar yang ada pada jamu dihasilkan dari bahan-bahan alami, seperti madu dan yogurt sehingga lebih sehat.
"Jadi harapannya anak-anak muda ini bisa mengurangi gula gitu dan beralih ke jamu. Makanya kami berupaya membuatnya seperti mocktail, tetapi jamu," timpal dia.
Acaraki sendiri saat ini telah tersedia di lima outlet, yaitu Kota Tua, AEON Tanjung Barat, Landmark Pluit, Grand Indonesia, dan UGM Yogyakarta. Sejak berdiri di tahun 2018, Acaraki telah mempromosikan manfaat kesehatan dari jamu sambil melestarikan warisan budaya Indonesia yang kaya. Redaksi JamuDigital.Com