Inggrid Tania dan Kolega di acara PIT dan Mukernas PDUI 2019 di Jakarta, 29-31 Maret 2019 |
JamuDigital.Com. Eksistensi Obat Herbal/Obat Tradisional harus terus disosialisasikan dan dikenalkan kepada kalangan dokter, sehingga potensi obat herbal Indonesia dapat terus berkembang, khususnya untuk digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan formal.
Pada Pertemuan Ilmiah Tahunan dan Mukernas X PDUI (Pehimpunan Dokter Umum Indonsia) yang berlangsung di Jakarta pada 29-31 Maret 2019, pada hari Pertama, yaitu Jum’at, 29 Maret 2019 pada sesi Plenary 1, Dr. Inggrid Tania, M.Si. diberikan kehormatan untuk mempresentasikan tentang Herbal Medik kepada para peserra PIT dan Mukernas X PDUI.
Kegiatan ini, mengambil tema: "Penguatan Kompetensi Dokter Umum Menyikapi Revolusi Industri 4.0 dalam Rangka Pelayanan Kesehatan yang Berkeadilan dan Terintergasi".
Agenda hari pertama sesi pagi, antara lain, terdiri dari: Satelit Simposium 1, Overview of Anemia, Dr. Prasetyo Widhi, Sp.PD, KHOM. Satelit Simposium 2, Derma Cosmetic for Acne Treatment, DR. Dr. Irma Bernadette Simbolon Sitohang, Sp. KK (K). Satelit Simposium 3, Prinsip dan Prosedur Visum di Tingkat Pelayanan Primer.
Plenary 1, dengan menampilkan tiga pembicara yaitu:
- Hak dan Kewajiban Dokter dan Pasien: Tinjauan Hukum Kesehatan (Dr. Agnes Anastasia Sosang, SH, MH.Kes)
- Herbal Medicine and Tradisional/Complementary Medicine, What Physician (Dr. Inggrid Tania, M.Si)
- Urgensi Organisasi bagi Dokter Umum: Gambaran Manfaat (DR. Dr. Masrifan Djamil, MPH, MMR)
Dr. Inggrid Tania, M.Si mempresentasikan makalah berjudul: Herbal Medicine and Traditional & Complementary Medicine, What Physician Needs to Know.
"Maksud dan tujuannya adalah membuka wawasan para Teman Sejawat dokter umum yang selama pendidikan di Fakultas Kedokteran tidak diberikan wawasan atau pengenalan tentang Herbal Medik dan Pengobatan Tradisional & Komplementer," urai dr. Inggrid kepada Redaksi JamuDigital.Com.
Padahal begitu mereka lulus, lanjut dr. Inggrid, di tempat praktek banyak menjumpai pasien-pasien yang bertanya atau konsultasi tentang herbal dan pengobatan tradisional. Juga menjumpai pasien yang swamedikasi dengan obat herbal atau berobat pada pengobat tradisional.
"Sehingga setiap dokter diharapkan memahami: apa itu herbal. Bagaimana karakteristik obat herbal yang berbeda dengan obat konvensional. Bagaimana sifat kerjanya, bagaimana keamanannya dan bagaimana khasiatnya," jelas dr. Inggrid menambahkan.
Pemahaman Herbal Medik oleh kalangan dokter, diharapkan dapat semakin memperkuat peran obat herbal di dalam proses pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Mengingat potensi obat herbal Indonesia sangat besar, sehingga dapat menjadi keunggulan daya saing bangsa. Redaksi JamuDigital.Com.