![]() |
Masyarakat membuat kerajinan ecoprint dari daun tanaman endemik. |
JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Semenjak dicanangkan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono pada Maret 2021 sebagai kampung nelayan maju, Desa Suak Gual, di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi obyek wisata baru sumber daya alami.
Produk ecoprint menjadi salah satu nilai jual desa ini akan dibawa ajang even internasional pada Presidensi G-20 tahun ini.
Plt.Direktur Perizinan dan Kenelayanan, Dirjen Perikanan Tangkap Mochamad Idnillah, menjelaskan selain sektor kelautan dan perikanan, Desa Suak Gual memiliki keanekaragaman sumber daya alam tumbuhan yang beragam.
Obyek wisata baru karena didorong melalui produk ecoprint dari tanaman lokal sebagai tanaman endemik yang unik.
"Potensi itu dimanfaatkan dengan memberdayakan wanita nelayan setempat. Ibu-ibu mudah diberi pelatihan dan tidak gagap menerima inovasi sehingga kami coba latih dan berikan bantuan perlengkapan pendukung mengembangkan ecoprint, ujar Mohammad dalam rilis Sabtu (28/5/22).
- Berita Terkait: Kabar dari Jepang: Kandidat Doktor Riset Potensi Jamu
- Berita Terkait: Nyeri DOMS Setelah Olaharaga, Tidak Perlu Khawatir. OMAI HerbaPAIN, Solusi Tepat Atasi Nyeri
- Berita Terkait: Kisah NOSTEO dan NOKILIR Diperkenalkan Kepada Pendekar SH Terate Jawa Tengah
Idnillah menjelaskan Suak Gual sebagai salah satu kampung maju karena didukung struktur geografi dan semangat para penduduknya mau mengikuti setiap pelatihan diadakan KKP.
Banyak daun dan bunga di desa Suak Gual sebagai bahan dasar alami membuat ecoprint menjadi unik dan artistik.
Ruminah, warga desa tersebut mengatakan pelatihan ecoprint sangat membantu para istri nelayan dalam kreativitas dan mendukung perekonomian keluaraga karena menghasilkan dana.
Mereka antusias dalam menjalanakn program bantuan yang diberikan KKP mengingat sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Biasanya kalau suami saat musim tidak melaut, mereka membantu membuat kerajinan ecoprint. Para suami menggulung dan mengikat kain yang sudah kami tempeli dedaunan agar lebih kencang sehingga corak daunnya akan muncul pada kain.
Beberapa produk ecoprint dibuat kerajinan tas tangan, godiebag, selendang, pashmina, tas laptop, pouch, topi yang layak untuk pasar dunia.
Antusiasme para penduduk Desa Sual Gual akhirnya membuat KKP melalui Dirjen Perikanan Tangkap mengembangkan potensi ecoprint. Hasil kerajinan wanita nelayan dalam bentuk ecoprint akan dipamerkan pada kegiatan Presidensi Indonesia G-20 pada Oktober hingga November 2022. (Sumber Berita: https://www.obatnews.com/healthy-tourism/pr-4463490462/kampung-nelayan-maju-kenalkan-karya-ecoprint-presidensi-g-20?page=2 ).