Kabar dari Masjidil Aqsha: Sederet Fakta Mengapa Kita Harus Membela Palestina
Tanggal Posting : Jumat, 13 Oktober 2023 | 06:02
Liputan : Redaksi JamuDigital.Com - Dibaca : 1568 Kali
Kabar dari Masjidil Aqsha: Sederet Fakta Mengapa Kita Harus Membela Palestina
Founder JamuDigital, Karyanto di teras masjid Al Qibli- Masjidil Agsha, usai Ashar- jemaah menggalang dana bagi pejuang di Jalur Gaza- hanya singkat dibubarkan tentara Israel (5-7 Maret 2023).

JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Duka lara nan panjang masyarakat Palestina akibat agresi Israel! Inilah sejatinya pemicu kelompok Hamas meluncurkan 5.000 roket di dekat Jalur Gaza untuk menyerang Israel pada Sabtu pagi, 7 Oktober 2023 waktu setempat.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyatakan sikap Indonesia atas eskalasi konflik Israel dan Palestina yang kini sedang bergejolak. Presiden Jokowi mendesak agar perang Israel dan Hamas Palestina segera dihentikan.

Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi dalam keterangan pers via video yang diunggah akun YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa, 10 Oktober 2023. Presiden Jokowi menilai eskalasi konflik kedua negara dapat menimbulkan dampak kemanusiaan yang besar.

"Indonesia mendesak agar perang dan tindakan kekerasan segera dihentikan untuk menghindari semakin bertambahnya korban manusia dan hancurnya harta benda, karena eskalasi konflik dapat menimbulkan dampak kemanusiaan yang lebih besar," kata Jokowi.

Duka Palestina 2

Keterangan Foto: Suana pelataran Masjid Al Qibli- Masjidil Agsha tampak sepi karena pembatasan aktifitas di kawasan Masjidil Agsha oleh tentara Israel. Kegiatan di Masjidil Aqsha dihentikan seusai waktu sholat Isya tiba. Niat saya untuk iktikaf di Masjidil Aqsha- dari waktu sholat Isya hingga waktu syuru’ usai sholat Subuh tidak dapat saya wujudkan!

Menurut Pakar Timur Tengah dari Universitas Indonesia, Abdul Muta’ali: ada sejumlah faktor penyebab pecahnya perang antara Hamas dan Israel.

Seperti dikutip dari laman tvonenews.com, Abdul Muta’ali memaparkan point-point berikut ini: berdasarkan rilis resmi yang dipublikasikan oleh otoritas Palestina, eskalasi Israel dan Palestina pecah diakibatkan sejumlah faktor berikut ini: 

  • Serangan Hamas yang disebut dengan Badai Al Aqsa ini adalah respons Hamas terhadap ketidakadilan.
  • Perdamaian yang dibangun oleh masyarakat internasonal terkait konflik Israel-Palestina agar bisa berhenti terus digagalkan oleh Israel.
  • Pada saat yang bersamaan, pendudukan ilegal yang dilakukan pemerintah Israel terus berlangsung (di wilayah konflik)
  • Ketidakadilan yang dilakukan oleh pemerintah Israel terhadap warga di sekitar wilayah selatan Palestina.
  • Sejak jalur Gaza diblokade Israel pada 2007 sampai hari ini, sudah ada warga sipil Palestina- lebih dari 7.000  warga Palestina meninggal dunia. Sementara Israel sejak blokade jalur Gaza sampai hari ini hanya 308 orang yang meninggal.
  • Dari sekitar 7.0000 jiwa masyarakat Palestina yang meninggal, 80% merupakan warga sipil. Sebaliknya dari 308 jiwa yang tewas dari pihak Israel, 90% adalah tentara.

Masih banyak lagi tindakan Israel yang menimbulkan duka lara yang panjang bagi bangsa Palestina. Untuk itulah, kita semua perlu memberikan dukungan kepada bangsa Palestina agar merdeka dari penjajahan Israel! 

Duka Palestina 3

Keterangan Foto: Saat saya berada di Masjidil Aqsha pada 5-7 Maret 2023- suhu di Palestina lumayan dingin- mulai terasa sangat dingin ketika tiba waktu sholat Ashar hingga pagi harinya. Ketika saya berwudhu di tempat wudhu (seperti foto diatas)- yang terletak di pelataran depan Masjid Al Qibli- Masjidil Aqsha- saya menggigil kedinginan. Tampak sepi- terlihat suasana tempat wudhu yang hanya dipakai oleh satu-dua orang jemaah saja.

KRONOLOGI KONFLIK ISRAEL-PALESTINA

Berita online voaindonesia.com pada 11 Oktober 2023 menurunkan artikel berjuudul: "Sejarah Konflik Israel-Palestina selama 100 Tahun Lebih." Berikut ini artikel lengkapnya:

WASHINGTON, DC -Konflik Israel-Palestina, di mana Hamas melancarkan serangan dadakan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel, berakar dari peristiwa pada akhir abad ke-19.

Umat Yahudi yang melarikan diri dari antisemitisme di Rusia dan Eropa tengah mulai beremigrasi ke Palestina.

Berikut kronologinya:

1917: UMAT YAHUDI DIJANJIKAN TANAH AIR

Pada tahun 1917, dalam Perang Dunia I, Inggris merebut Palestina dari Kesultanan Utsmaniyah. Dalam Deklarasi Balfour pada 2 November, Inggris menjanjikan "rumah nasional bagi orang-orang Yahudi" di sana.

Tentangan dari bangsa Palestina pertama kali muncul pada sebuah kongres di Yerusalem pada 1919.

Pada 1922, Liga Bangsa-Bangsa menetapkan kewajiban mandat Inggris di Palestina, termasuk menjamin "pendirian rumah nasional Yahudi," yang nantinya menjadi Israel.

Inggris menumpas Pemberontakan Arab di Palestina pada tahun 1936-1939.

Duka Palestina 4

Keterangan Foto: Suasana usai sholat Azhar- sejumlah anak-anak bermain di lapangan kecil yang berada disamping kiri pintu mask Herodest- yang merupakan salah satu pintu masuk yang dapat diakses menuju ke kawasan Masjidil Aqsha.

1947-1948: PALESTINA DIPECAH, ISRAEL LAHIR

Palestina dibagi menjadi negara bangsa Yahudi dan negara bangsa Arab melalui Resolusi PBB 181, yang disetujui pada November 1947, sementara Yerusalem berada di bawah kendali internasional.

Dalam pembagian tersebut, Tepi Barat - termasuk Yerusalem timur - diserahkan kepada Yordania, sementara Jalur Gaza kepada Mesir.

Negara Israel akhirnya terbentuk pada 14 Mei 1948, memicu perang selama delapan bulan dengan negara-negara Arab.

Lebih dari 400 desa Palestina dihancurkan oleh pasukan Israel dan sekitar 760.000 pengungsi Palestina melarikan diri ke Tepi Barat, Gaza dan negara-negara Arab yang bertetangga.

Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pun berdiri pada 1964.

Duka Palestina 5

Keterangan Foto: Kendati jemaah sholat Subuh hanya sekitar seratus orang- usai sholat berjemaah beberapa jemaah membikin haloqoh yang dipimpin warga Palestina. Saya bergabung hingga waktu syuru’, dan haloqoh selesai, kemudian melaksanakan sholat sunnah dua rekaat.

1967-1973: PENDUDUKAN DAN PERANG

Dalam Perang Enam Hari pada Juni 1967, Israel mengalahkan Mesir, Yordania dan Suriah. Israel juga menduduki Yerusalem timur, Tepi Barat, Jalur Gaza dan Dataran Tinggi Golan.

Pemukiman Yahudi di daerah-daerah yang diduduki Israel dimulai tak lama setelahnya dan terus berlangsung hingga kini di Tepi Barat, Yerusalem timur dan Dataran Tinggi Golan.

Negara-negara Arab menyerang Israel pada 6 Oktober 1973, pada hari besar umat Yahudi, Yom Kippur. Israel menghalau serangan tersebut.

1982: ISRAEL MENGINVASI LEBANON

Israel menginvasi Lebanon yang dikoyak perang saudara pada 6 Juni 1982 untuk menyerang militan Palestina, setelah awalnya mengirim pasukannya pada 1978.

Milisi Kristen Lebanon yang didukung Israel membunuh ratusan orang Palestina di kamp-kamp pengungsi di Beirut. Pasukan Israel tetap berada di Lebanon selatan hingga tahun 2000.

Duka Palestina 6

Keterangan Foto: Kegiatan warga disekitar New Capitol Hotel pada siang hari- sekitar 20 menit berjalan kaki dari kawasan Masjidil Aqsha.

1987-1993: INTIFADA PERTAMA, PERJANJIAN OSLO

Intifada pertama, alias pemberontakan bangsa Palestina melawan pemerintahan Israel, berkecamuk dari tahun 1987 hingga 1993.

Pada 1993, Israel dan PLO menandatangani sebuah deklarasi prinsip-prinsip otonomi Palestina setelah melakukan negosiasi rahasia selama enam bulan di Oslo, memulai proses perdamaian yang hingga kini belum tercapai.

Pemimpin PLO Yasser Arafat kembali ke wilayah Palestina pada Juli 1994, setelah 27 tahun di pengasingan, untuk mendirikan Otoritas Palestina.

Pemerintahan mandiri dibentuk untuk pertama kalinya di Jalur Gaza dan Kota Jericho di Tepi Barat.

2002-2005: INTIFADA KEDUA

Pada September 2000, pemimpin oposisi sayap kanan Israel yang nantinya akan menjadi perdana menteri negara itu, Ariel Sharon, mengunjungi kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem timur, yang merupakan situs suci umat Islam dan Yahudi, yang menyebutnya dengan nama Bukit Bait Suci (Temple Mount). Kunjungan itu memicu bentrokan pertama Intifada kedua.

Menanggapi gelombang bom bunuh diri yang terjadi, Israel pada tahun 2002 menginvasi Tepi Barat dalam operasi terbesarnya sejak perang tahun 1967.

Mahmud Abbas, seorang moderat, mengambil alih kepemimpinan Otoritas Palestina pada Januari 2005, setelah kematian Arafat.

Pasukan Israel terakhir meninggalkan Gaza pada September 2005, setelah menduduki wilayah itu selama 38 tahun.

Duka Palestina 7

Keterangan Foto: Selama di Palestina saya menginap di New Capitol Hotel, 17 Salah Eddin Street - dari pintu masuk Masjidil Aqsha- Herodest Gate sekitar 20 menit berjalan kaki.

PEPERANGAN GAZA

Pada 2007, kelompok militan Hamas merebut kekuasaan di Gaza setelah bertempur sengit melawan rivalnya, faksi Fatah, yang dipimpin Abbas dan masih berkuasa di Tepi Barat.

Pada 2014, Israel meluncurkan operasi barunya melawan Gaza untuk menghentikan tembakan rudal dari wilayah tersebut. Lebih dari 1.400 warga sipil Palestina tewas, sementara di pihak Israel enam warga sipil tewas, menurut data PBB.

2017: TRUMP AKUI YERUSALEM SEBAGAI IBU KOTA ISRAEL

Pada 6 Desember 2017, Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Keputusan itu membuat marah warga Palestina dan memicu kritik internasional.

Abbas mengatakan, Amerika Serikat tidak boleh lagi melanjutkan peran bersejarahnya sebagai penengah perundingan damai Palestina dengan Israel.

2021: GEJOLAK BARU

Pada 10 Mei 2021, setelah terjadi ketegangan selama beberapa hari di sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem timur, Hamas menembakkan rudal ke Israel, yang dibalas dengan serangan udara mematikan di Jalur Gaza.

Duka Palestina 8

Keterangan Foto: Dikawasan toko souvenir dan produk tradisional dijual di toko-toko yang berada diseberang Kota Tua- The Oldest City in the World Hisaham Palace di Palestina. 

Perang selama 11 hari kemudian terjadi antara Hamas dan Israel, di mana banyak orang tewas. Pada Agustus 2022, pertempuran selama tiga hari terjadi di antara Israel dan Jihad Islam, di mana para pemimpin militer kelompok itu tewas.

Pemberontakan lain terjadi pada awal 2023, menyusul serangan Israel di kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat.  Mei 2023 lalu, 35 orang tewas dalam pertempuran selama lima hari. Sementara pada bulan Juli 2023, Jenin menghadapi operasi militer terbesarnya dalam beberapa tahun terakhir. [rd/dw]. Sumber: https://www.voaindonesia.com/a/sejarah-konflik-israel-palestina-selama-100-tahun-lebih-/7305372.html (Diakses tanggal 12 Oktober 2023, pukul 11.27 WIB).

Founder JamuDigital, Karyanto mengunjungi Yordania, Masjidil Aqsha-Palestina, dan Mesir pada 2-11 Maret 2023 dalam Program Jejak Rasul di 3 Negara!  


Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: