Booming Bisnis Obat Herbal Saat COVID-19. Mampukah Indonesia Juaranya
Tanggal Posting : Sabtu, 8 Januari 2022 | 05:32
Liputan : Redaksi JamuDigital.Com - Dibaca : 1040 Kali
Booming Bisnis Obat Herbal Saat COVID-19. Mampukah Indonesia Juaranya
Suasana saat PT. Global Jamu Indonesia meluncurkan NOSTEO dan NOKILIR pada 04-12-2021, menghadirkan Ahli Nutrisi dari Jepang, Ahli Orthopedi dan Ahli Farmasi dari Indonesia.

JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Pada saat pandemi COVID-19, permintaan produk obat-obatan herbal ternyata tengah menjadi tren. Beberapa negara seperti Jepang, India, dan Cina menjadi pasar potensial produk herbal yang banyak dicari.

Obat herbal khususnya semakin meningkat permintaannya oleh kaum milenial, khususnya pada produk makanan diet dan suplemen nutrisi herbal.

Bahkan, pertumbuhan pelanggan yang mencari informasi diet dan nutrisi secara medis, mulai bergeser ke konsumsi obat herbal. Selain itu, toko ritel yang menjual jamu dan obat herbal telah berhasil menciptakan peluang pasar baru.

Technavio, perusahaan riset berbasis di Inggris memperkirakan pasar obat herbal global akan tumbuh hingga US$ 39,52 miliar di rentang tahun 2021 hingga 2026.

Dilansir dari laman PR Newswire (3/1/2022), perkembangan tingkat pertumbuhan tahunan pasar obat herbal bisa mencapai 6,69%. Dalam laporannya, Technavio menyebutkan tren utama dan faktor-faktor pendorong pertumbuhan, serta tantangan yang ditemui.

Sifat peningkat kekebalan dalam obat herbal menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan penjualan obat herbal. Obat herbal terbukti efektif dalam memerangi kuman, virus, bakteri, cacing, dan serangga.

Berdasarkan beberapa penelitian, obat-obatan herbal terbukti efektif dalam meningkatkan imunitas tubuh dan mengurangi keparahan penyakit. Hal ini juga turut mendorong tren pasar obat herbal.

Secara geografis, Asia akan mencatatkan pertumbuhan obat herbal paling maksimal. Asia hingga saat ini memegang 42% pangsa pasar obat herbal global. Sebagian besar produk herbal pun relatif aman dan terjangkau serta mudah untuk dikonsumsi.

Beberapa perusahaan yang disebutkan turut mendorong tren pasar obat herbal global di antaranya seperti Arizona Natural Products, Arkopharma Laboratories, Bio Botanica Inc., Blackmores Ltd., Dabur India Ltd., Himalaya Global Holdings Ltd., Hishimo Pharmaceuticals Pvt. Ltd., Ricola Ltd., Schaper and Brummer GmbH and Co. KG, dan ZeinPharma Germany GmbH. (Sumber Berita: Dewi Soemanagara-Obat Digital: https://obatdigital.com/di-masa-pandemi-covid-19-bisnis-obat-herbal-makin-moncer-ini-buktinya/04/bisnis-bursa/). 

Peluang Obat Herbal Indonesia Mendunia

NOSTEO NOKILIR Sehatkan Tulang, Otot dan Sendi

Melihat peluang era new normal diseluruh dunia yang sedang ngetrend back to nature, tidak disia-siakan oleh PT. Global Jamu Indonesia untuk meluncurkan produk yang 100 persen dari bahan alami untuk menyehatkan tulang, otot dan sendi, yaitu couple product: NOSTEO dan NOKILIR.

Sebagaimana dikemukakan oleh Direktur PT. Global Jamu Indonesia, Karyanto prospek pasar obat herbal akan terus meningkat seiring adanya disrupsi masyarakat dunia yang semakin peduli untuk kesehatan dirinya untuk menangkal virus Corona yang hingga kini belum ditemukan obat yang spesifik.

Pilihan pada obat herbal yang dapat meningkatkan imunitas tubuh, lanjut Karyanto-Sarjana Farmasi Alumni UGM ini, menjadi pilihan yang rasional. Dan itu terjadi diseluruh dunia.

"Saat kami mendisain obat herbal untuk kesehatan tulang, otot, dan sendi, kami sertakan ekstrak Sambiloto dalam formula NOSTEO, agar Kapsul NOSTEO yamg terdiri dari 5 bahan alami, selain menyehatkan tulang, otot, dan sendi juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh," ujar Karyanto membeberkan keunggulan NOSTEO.

Sebagai couple product, kami luncurkan NOKILIR yang terbuat dari 11 tanaman obat yang memiliki keunggulan untuk membantu memberikan 11 SOLUSI:  SEMBUHKAN TERKILIR, NYERI SENDI, KAKU OTOT, PEGAL LINU, SARAF KEJEPIT, REMATIK, ASAM URAT, GATAL-GATAL, DIGIGIT SERANGGA, MASUK ANGIN, PERUT KEMBUNG.

Terkait peluang obat herbal Indonesia, Karyanto optimis dengan segala daya saing yang dimiliki Indonesia, suatu saat kelak obat herbal Indonesia dapat merajai pasar global, asal ekosistem bisnis obat herbal ditata dan diselaraskan dengan disrupsi yang kini melanda dunia.

"Indonesi dapat menjadi juara penguasaan pasar herbal dunia. Kita punya 30.000 spesies tanaman. lebih dari 9.600 tanaman terindikasi berkhasiat sebagai obat. Negara lain tidak ada yang seperti Indonesia dalam hal kekayaan biodiversitasnya" tegas Karyanto penuh semangat. Redaksi JamuDigital.Com 


Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: