Wedang Uwuh, Minuman Tradisional Kesehatan Sejak Zaman Dulu
Tanggal Posting : Senin, 17 April 2023 | 09:42
Liputan : Redaksi JamuDigital.com - Dibaca : 1167 Kali
Wedang Uwuh, Minuman Tradisional Kesehatan Sejak Zaman Dulu
Wedang uwuh pertama kali muncul saat zaman Raja Mataram, Sultan Agung.

JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan rempah. Bahkan setengah dari rempah dunia berasal dari Indonesia. Selain banyak digunakan dalam masakan, rempah juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Banyak penelitian menggunakan rempah sebagai potensi bahan aktif untuk tujuan farmakologis tertentu. Jauh sebelum adanya penelitian, masyarakat Indonesia sering mengkonsumsi rempah dalam bentuk minuman.

Wedang adalah sebutan untuk minuman hangat dalam bahasa Jawa. Wedang uwuh merupakan minuman khas Imogiri, Yogyakarta, yang juga terkenal bermanfaat bagi kesehatan. Minuman ini sudah masuk sebagai warisan budaya tak benda yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sejarah Wedang Uwuh

Wedang uwuh pertama kali muncul saat zaman Raja Mataram, Sultan Agung. Saat itu, sang Raja meminta abdinya untuk dibuatkan minuman penghangat tubuh. Abdi raja awalnya membuat wedang secang, lalu meletakkannya di bawah pohon tempat sang Raja bersemedi.

Saat itu, angin bertiup cukup kencang sehingga merontokkan dahan serta daun pepohonan yang tidak sengaja jatuh ke dalam minuman raja. Sang raja yang meminum wedang yang sudah tercampur itu, ternyata menyukai rasa minumannya.

Maka sang abdi akhirnya membuatkan minuman dengan tambahan dahan dan daun pepohonan yang masuk ke dalam minuman tersebut.

Komposisi Wedang Uwuh

Wedang itu disebut wedang uwuh (uwuh = sampah/ampas), dikarenakan herba penyusun wedang ini tampak seperti sampah.

Komposisi wedang uwuh umumnya terdiri dari: jahe emprit, serutan kayu secang, kapulaga, daun pala, buah pala, batang cengkeh, daun cengkeh, bunga cengkeh, daun kayu manis, batang kayu manis, sereh dan gula batu.

Manfaat umum wedang uwuh

Manfaat wedang uwuh bagi kesehatan yang dirasakan masyarakat ketika mengonsumsi rutin wedang uwuh adalah memberikan rasa hangat pada tubuh, meningkatkan kekebalan tubuh, dan membantu meredakan flu, batuk, serta kelelahan.

Selain itu, penelitian juga melaporkan wedang uwuh bermanfaat dalam mengontrol kadar gula darah karena memiliki aktivitas antioksidan.

Manfaat untuk kesehatan berdasarkan komposisi wedang uwuh

  • Jahe

Rimpang jahe memiliki kandungan energi,karbohidrat, protein, dan serat. Selain itu, jahe juga mengandung beragam mineral dan vitamin, seperti vitamin A, vitamin B6 dan vitamin C.

Jahe memiliki banyak manfaat kesehatan, antara lain digunakan sebagai antispasmodik, ekspektoran, antitusif, bronkodilator, analgesik, anti-inflamasi, antivirus, antibakteri, antioksidan serta mengatasi masalah pencernaan.

  • Kayu secang

Tanaman kayu secang memiliki kandungan flavonoid yang terkenal dengan efek antioksidan. Salah satu bentuk dari golongan flavonoid ialah antosianin.

Selain sebagai antioksidan, antosianin juga bermanfaat sebagai anti-inflamasi, antibakteri, anti kanker dan mencegah peroksidasi lipid sebagai upaya menjaga endotel.

  • Kapulaga

Kapulaga banyak digunakan masyarakat untuk mengatasi bau mulut, melegakan tenggorokan, mengatasi radang tenggorokan. Kandungan minyak atsiri dari kapulaga memiliki efek anti jamur dan antibakteri. Kapulaga juga dapat mengatasi kembung pada perut.

  • Pala

Tanaman pala dapat dimanfaatkan bagian daging buah dan daunnya. Keduanya mengandung minyak atsiri, hanya saja kandungan pada daging buah jauh lebih banyak dibanding bagian daun.

Daging buah dan daun pala sama-sama mengandung flavonoid dan terpenoid yang memiliki efek antibakteri. Flavonoid mampu merusak permeabilitas dinding sel bakteri, dan terpenoid mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Potensi antibakteri daging buah pala 1,5 kali lebih tinggi dibandingkan daun pala.

  • Cengkeh

Batang, daun, dan bunga cengkeh merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam wedang uwuh. Cengkeh mengandung senyawa fenolik seperti eugenol, eugenol acetate, dan asam galat yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri, antiseptik, mengobati diare dan mual, mengurangi bau mulut, dan mengobati sakit gigi serta batuk. Selain itu, dapat memberikan pula efek hangat.

  • Kayu manis

Bagian kayu manis yang digunakan adalah bagian daun dan batang. Bahan ini mengandung flavonoid fenolik seperti karoten, zeaxanthin, lutein, dan cryptoxanthin yang dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan, antimikroba, antiinflamasi, analgesik, antikanker, dan antirematik.

  • Sereh

Pada bagian akar dan daun sereh digunakan dalam campuran wedang uwuh. Sereh memiliki kandungan flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan.

  • Gula batu

Bahan ini digunakan sebagai pemanis. Namun, penggunaan gula batu dapat ditambahkan maupun tidak, berdasarkan selera dari konsumen.

Proses penyeduhan wedang uwuh

Proses penyeduhan wedang uwuh bentuk kering (racikan) umumnya adalah sebagai berikut.:

  • Jahe dikupas dan ditumbuk kasar.
  • Jahe dan bahan lain ditambahkan ke dalam air.
  • Campuran tersebut direbus dengan api sedang selama 10 menit. Kemudian disaring dan dituangkan ke dalam gelas.
  • Minuman siap dinikmati saat masih hangat.

Saat ini berbagai inovasi bentuk wedang uwuh tidak hanya dalam bentuk kering, namun tersedia dalam bentuk kantong celup (dip bag), serbuk instan, sirup, dan klisikan (wedang uwuh yang dicampur dengan susu sapi) yang penyajiannya disesuaikan. (Sumber Berita: https://kanalpengetahuan.farmasi.ugm.ac.id/2023/04/14/wedang-uwuh-minuman-tradisional-kesehatan-sejak-zaman-dulu/ ). Redaksi JamuDigital.Com


Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: