Inovasi tablet effervescent dari Black Garlic sebagai obat anti tuberculosis. |
JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Tim PKM-RE FF UNAIR bimbingan Prof. apt. Rr Retno Widyowati, S.S.i, MPharm, PhD berhasil lolos pendanaan, dengan mengusung judul "Potensi Allicin Ekstrak Black Garlic dalam Sediaan Tablet Effervescent Sebagai Inhibitor Transkripsi Antigen 85B Mycobacterium Tuberculosis Melalui Uji In Vitro".
Permasalahan penyakit menular Tuberculosis (TB) yang sedang marak di Indonesia menjadi alasan tim mengusung judul tersebut. Tim yang beranggotakan lima orang yaitu Syafa sebagai ketua, Arina, Dinda, Melly, dan Zahra sebagai anggota.
Pemanfaatan ekstrak Black garlic
Bakteri penyebab penyakit Tuberculosis sangat infeksius yang mana dapat merenggut nyawa jutaan manusia tiap tahunnya di Indonesia. Meskipun penyakit ini sudah ada obatnya, namun prevalensinya tetap saja meningkat.
Dikutip dari website UNAIR, permasalahan tersebut dinilai dapat teratasi dengan memberantas akar masalahnya yaitu ketidakpatuhan pasien dalam meminum obat.
- Berita Terkait: Inggrid Tania Presentasikan Herbal Medik di PIT dan Mukernas PDUI
- Berita Terkait: Wawancara Khusus Ketum PDPOTJI: Potensi Obat Herbal untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
- Berita Terkait: Ketua Umum PDPOTJI: Kemenkes Perlu Mendorong Formularium Fitofarmaka Segera Masuk JKN
Sehingga terpikir di benak mereka untuk membuat tablet effervescent dari ekstrak Black Garlic sebagai Anti TB. Selain mudah dalam penggunaannya, effervescent juga dinilai mudah kelarutannya.
Kilas juang tim Black Garlic
Tim mereka bisa mengikuti kegiatan PKM 2024 lewat jalur KIM yang diadakan oleh tim GS (Garuda Sakti) UNAIR. Saat itu, tim mereka meraih predikat finalis KIM UNAIR. Meskipun perjuangan mereka hanya sampai menjadi finalis KIM, tidak mematahkan semangat mereka untuk terus berjuang.
Awalnya, mereka tertarik mengikuti ajang ini untuk menggali dan mengembangkan potensi diri. Lingkungan mereka juga sangat mendukung untuk dapat mencapai target yang mereka inginkan.
Tantangan yang dihadapi
Mycobacterium tuberculosis termasuk bakteri yang infeksius atau bakteri yang mudah menular dan biasanya penularannya melalui udara sehingga menjadikan tantangan tersendiri bagi Syafa dan tim dalam melakukan penelitian karena harus berhati-hati dalam pengerjaannya. Selain itu waktu penelitian yang terbatas juga membuat mereka sedikit kewalahan.
"Kami juga sangat memikirkan terkait pembuatan formulasi yang tepat dikarenakan ekstrak yang kental dari black garlic menjadikannya sulit untuk dicampurkan dengan bahan lain pada saat formulasi," ujar salah satu anggota tim. Redaksi JamuDigital.Com