Potensi Fitofarmaka Penunjang Kemandirian Obat. Mengemuka Pada Advisory Board Sharing Session ITB
Tanggal Posting : Sabtu, 9 Juli 2022 | 22:29
Liputan : Redaksi JamuDigital.Com - Dibaca : 982 Kali
Potensi Fitofarmaka Penunjang Kemandirian Obat. Mengemuka Pada Advisory Board Sharing Session ITB
Pimpinan Dexa Group, Ir. Ferry Soetikno, M.Sc, MBA mengapresiasi berbagai skema mewujudkan kemandirian sektor farmasi di Indonesia. (Dok. dharma dexa).

JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar Advisory Board Sharing Session ke-7 pada Sabtu, 2 Juli 2022 dengan topik "Dinamika Industri Farmasi Indonesia." Tampil sebagai pembicara, antara lain adalah Pimpinan Dexa Group, Ir. Ferry Soetikno, M.Sc, MBA.

Ferry Soetikno menyoroti urgensi membangun kemandirian bidang farmasi. Pemerintah telah meluncurkan berbagai inisiatif yakni melalui program Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN), kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk e-Catalog 2021-2022, program Bangga Buatan Indonesia (BBI), dan Formularium Fitofarmaka.

1.Dukungan GP.Farmasi dan Kemandirian Farmasi

Terhadap masalah kemandirian, Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GP. Farmasi) mendukung road map kemandirian farmasi melalui bahan baku obat, produk biological, vaksin, natural dan chemical API.

"Untuk setiap jalur sudah ada beberapa industri farmasi bahan baku yang komitmen dan berinvestasi, mulai membangun industri farmasi di Indonesia. Dexa juga terlibat sejak 2005 melalui Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS), karena kita meyakini biodiversitas Indonesia harus dimanfaatkan," kata Ferry seperti dikutip di Medsos (IG) dharmadexa.

Sedangkan di laman web ITB, disebutkan bahwa Advisory Board Sharing Session ke-7 kembali digelar mengangkat tema ’Dinamika Industri Farmasi di Indonesia’ yang dibawakan oleh Ir. Ferry Soetikno, M.Sc., MBA.

Ferry Soetikno adalah alumni Teknik Kimia ITB- yang sekarang menjabat sebagai Pimpinan Dexa Group. Acara ini dipandu oleh Dekan Sekolah Farmasi, Prof. apt. I Ketut Adnyana, Ph.D.. Dan pembahasan akan difokuskan pada kemandirian bahan baku obat nasional.

Ferry menjelaskan bahwa pandemi COVID-19 di awal tahun 2020 menyebabkan kontraksi pasar farmasi sebesar -4,6%. Sebagai perbandingan, sebelum COVID-19 pertumbuhan pasar farmasi berkisar antara 5%-10%.

Kondisi ini terjadi sebagai akibat dari supply shock, yaitu kesulitan mendapat bahan baku obat terutama yang berasal dari luar negeri karena 90% bahan baku obat Indonesia masih diimpor.

Namun pada tahun 2021, pasar farmasi mengalami titik balik dengan pertumbuhan 18%. Pola pikir masyarakat juga berubah menjadi lebih preventif sebagai hasil dari langkah transformasi kesehatan yang digalakkan pemerintah.

2.Berbagai Skema Kemandirian Farmasi

Menimbang situasi tersebut, pada 12 Juni 2020 pemerintah mulai menginstruksikan untuk membangun kemandirian dengan produksi lokal dalam hal bahan baku obat, obat jadi, dan alat kesehatan.

Tujuan tersebut akan dicapai dengan membangun sinergi lintas kementerian, lintas komunitas, dan lintas aspek. Hingga saat ini, berbagai program dan kebijakan telah diluncurkan untuk mengelola urgensi kemandirian dalam negeri, seperti:

Program Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN), Kebijakan Total Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk e-Catalog 2021-2022, Program Bangga Buatan Indonesia (BBI), dan Formularium Fitofarmaka.

"Selama dua tahun berlalu pemerintah bekerja keras dan mengajak seluruh komponen bangsa ini untuk menyukseskan berbagai program yang diluncurkan.

Memang setiap program memerlukan waktu untuk beradaptasi, meyakinkan berbagai macam stakeholder, untuk kemudian dirangkum menjadi program yang lebih realistis dan global," ujar Ferry sebagaimana dikutip di laman web ITB.

Lebih lanjut, urgensi kemandirian ini juga menjadi hal yang digarisbawahi pada Permenkes Nomor 87 Tahan 2013 tentang Peta Jalan Pengembangan Bahan Baku Obat.

Di dalamnya memuat posisi industri farmasi Indonesia sebagai industri strategis nasional yang didukung oleh empat pilar bahan baku, yaitu biological, vaccines, natural, dan sintesa kimia (chemical API).

Pergerakan keempat pilar ini mencapai percepatan dalam dua tahun terakhir karena pandemi. Untuk setiap pilar, sudah terdapat beberapa perusahaan industri farmasi bahan baku yang berkomitmen dan berinvestasi di spesifikasinya masing-masing.

Selain itu, pada bulan Oktober 2021 pemerintah melalui BPOM juga turut mendorong pengembangan obat herbal tersandar dan fitofarmaka dalam program Informatorium Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) di masa pandemi COVID-19.

Program ini pun ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya Formularium Fitofarmaka oleh Kementerian Kesehatan.

Ferry juga menambahkan, "Pendampingan diberikan BPOM untuk mendorong pengembangan obat herbal berstandar fitofarmaka ke depannya.

Semua ini dilakukan dalam kaitannya dengan kemandirian bahan baku obat nasional. Pendampingan dari BPOM ini juga menggerakkan berbagai komponen yang ada untuk mulai serius dan bersama-sama menghasilkan produk bahan baku obat untuk Indonesia."

Dengan keanekaragaman hayati di Indonesia yang menduduki peringkat ke-2 di dunia, potensi fitofarmaka sebagai penunjang kemandirian bahan baku obat nasional sangat besar.

Hal tersebut menjadi poin penting dalam pengembangan fitofarmaka sebagai produk farmasi berbahan baku natural yang difokuskan untuk produksi dalam negeri melalui pembentukan Satgas Percepatan Pengembangan Fitofarmaka.

Program akselerasi ini diharapkan menjadi titik balik yang efektif bagi Indonesia untuk memiliki kemandirian di bidang farmasi mengingat sumber daya nasional yang ada sangat melimpah.

"Kerangka pengembangan fitofarmaka ke depan makin jelas, melibatkan lebih banyak lagi pihak untuk menghasilkan fitofarmaka.

Hasil riset yang dilakukan juga sudah lebih dekat ke sisi hilir sehingga tidak hanya berhenti di permukaan, tapi sampai kepada produksi dan komersialisasi nasional," ungkap Ferry Soetikno. (Sumber Berita: https://www.obatnews.com/pharmacy/pr-4463848726/potensi-fitofarmaka-penunjang-kemandirian-obat-mengemuka-pada-advisory-board-sharing-session-itb?page=4 ). Redaksi JamuDigital.Com


Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: