![]() |
Direktur Utama Dexa Medica, V. Hery Sutanto berbincang dengan Kepala Badan POM, Penny K.Lukito pada Open House Expo Sistem Pengawasan Life Cycle Produk Obat dan Makanan di Kantor Pusat BPOM, Jakarta. |
JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Badan POM menyelenggarakan Open House Expo Sistem Pengawasan Life Cycle Produk Obat Dan Makanan di Kantor Pusat Badan POM, Jakarta, 12 Januari 2023.
Kegiatan yang berlangsung dua hari ini, mengawali rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-22, menghadirkan siswa-siswi tingkat menengah atas di Jakarta, mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Jakarta, dan stakeholders Badan POM.
Para peserta diajak berkeliling ke serangkaian booth yang mewakili masing-masing unit kerja tingkat Eselon 1 Badan POM. Booth yang disajikan dalam expo merupakan gambaran dari life cycle produk obat dan makanan mulai dari hulu sampai hilir, termasuk cakupan tugas pengawasan obat dan makanan yang diemban Badan POM.
Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito mengatakan "Para siswa merepresentasikan konsumen sekaligus generasi muda sebagai agen perubahan dan penerus bangsa, sehingga diharapkan mendapat pengetahuan baru dan pengalaman menyenangkan, serta menjadi duta penyebaran informasi positif tentang Badan POM, juga obat dan makanan," jelasnya seperti dikutip dilaman web Badan POM.
Secara eksklusif, mereka juga berkesempatan menyaksikan demonstrasi pengujian sirup obat mengandung Etilen Glikol/Dietilen Glikol di Laboratorium Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional. Selain itu, terdapat pengujian untuk mendeteksi bahan berbahaya pada pangan, seperti boraks dan formalin.
Kepala BPOM berharap open house ini dapat menginspirasi para peserta, khususnya para pelajar, untuk dapat berkarir di BPOM. Pasalnya, dibutuhkan adanya multidisiplin ilmu dan keprofesian untuk membangun suatu sistem pengawasan obat dan makanan yang efektif.
"Kami mengharapkan agar peserta pelajar akan memperoleh inspirasi untuk pilihan studi atau karir siswa di masa mendatang setelah menghadiri Open House BPOM," ungkapnya.
Kegiatan ini juga sebagai salah satu langkah sinergi BPOM dengan tiga pilar pengawasan yakni pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. "BPOM harus bersinergi dengan kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah, pelaku usaha, akademisi, masyarakat, dan media untuk memberikan perlindungan kesehatan masyarakat dan peningkatan daya saing bangsa melalui obat dan makanan aman," ucapnya.
Selain pelajar, tampil pada kesempatan ini sejumlah industri, yakni: PT Biofarma, PT Dexa Medica, PT Kalbe Farma, PT Sido Muncul, PT Paragon Technology and Innovation, PT Sinde Budi Sentosa (Cafe Jamu Acaraki), PT Mayora Indah, PT Kino Indonesia, PT Glico Wings, dan PT Diamond Cold Storage.
Menurut Penny Lukito, masyarakat harus paham bagaimana proses produksi obat-obatan berbasis kimia, obat herbal, suplemen kesehatan, dan produk-produk lain yang dikonsumsi. Penny Lukito mencontohkan bagaimana obat dari bahan alam harus melalui proses riset hingga uji klinis sebelum dikonsumsi oleh masyarakat sehingga produknya aman, berkualitas, dan berkhasiat.
- Berita Terkait: Produk Obat Sirup Dexa Group Aman dari Cemaran EG dan DEG
- Berita Terkait: Dexa Group Bersama BKKBN, Berkomitmen Turunkan Stunting 14 Persen pada 2024
- Berita Terkait: Potensi Fitofarmaka Penunjang Kemandirian Obat. Mengemuka Pada Advisory Board Sharing Session ITB
Industri Farmasi Dalam Negeri Bertaraf Internasional
Direktur Utama Dexa Medica, V. Hery Sutanto menjelaskan Dexa Group berkomitmen menerapkan sistem jaminan mutu pada setiap proses pembuatan produk.
"Kami dari industri farmasi khususnya Dexa Medica sangat terbantu oleh pembinaan dan pengawasan dari Badan POM.
Standar pengawasan dari Badan POM menurut kami sangat tinggi, itu dibuktikan dari approval-approval dari Badan POM itu diakui sehingga kami bisa mengekspor produk ke berbagai mancanegara di Asean, Eropa, Afrika dan Amerika," jelas V. Hery Sutanto seperti dikutip laman web Dexa Group.
Dexa Group, lanjut Hery Sutanto, juga telah mengembangkan Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) dari kekayaan alam Indonesia. Badan POM merupakan mitra strategis Dexa Group dalam pengembangan OMAI yang sudah melalui uji klinis, sehingga menyandang sertifikat Fitofarmaka dan telah diekspor ke mancanegara.
"Ini membuktikan bahwa peran Badan POM sangat nyata, kami menyampaikan rasa syukur terima kasih, karena diajak untuk berpartisipasi untuk memberikan komunikasi kepada masyarakat," ungkap Hery Sutanto menambahkan.
Dexa Group sebagai Industri Farmasi Dalam Negeri Bertaraf Internasional- pada kegiatan ini menampilkan booth Life Cycle Product Obat Dexa Group- menampilkan miniatur lini produksi likuida untuk mengedukasi proses pembuatan obat sirup yang sesuai dengan CPOB dan CPOTB dan standar yang ditetapkan Badan POM untuk menerapkan aspek-aspek mutu pada setiap tahapan proses pengembangan, pembuatan, dan distribusi obat agar dapat diterima dengan aman dan terjaga kualitasnya hingga sampai ke tangan konsumen. Redaksi JamuDigital.Com