![]() |
Direktur OGBdexa, Tarcisius T. Randy (tengah) di stand Pameran OGBdexa (Dok. OGBdexa) |
JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. HISFARSI terus mendorong apoteker untuk terus berkarya dan berkontribusi aktif dalam pelayanan Kesehatan di Rumah sakit. Salah satu program yang diusung adalah percepatan pembentukan apoteker spesialis.
Saat ini, sudah ada Apoteker spesialis nuklir yang telah dikukuhkan dan sedang berproses untuk percepatan apoteker spesialis lain, yaitu: onkologi, farmasi critical care, neonatus dan pediatrik, farmasi interna, serta manajemen farmasi.
Hal ini sesuai dengan arahan dari Kementerian Kesehatan untuk penguatan dan akselerasi di layanan kesehatan primer dan rujukan yang lebih optimal dan profesional. Apoteker dituntut untuk dapat berkolaborasi dengan rekan sejawat yang lain untuk dapat mewujudkan keselamatan pasien khususnya medication safety.
Apoteker sebagai salah satu garda terdepan dalam pelayanan Kesehatan harus terus berinovasi dalam pelayanan kefarmasian untuk meningkatkan kualitas terapi obat dalam pelayanan Kesehatan dalam mengawal terapi obat yang efektif dan efisien.
Demikian Kata Sambutan Ketua Umum PP HISFARSI, Dr. apt Amrizal Marzuki, M.Kes., MARS, pada Pertemuan Ilmiah Tahunan & Musyawarah Kerja Nasional Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Indonesia, di Manado, 5 - 7 Oktober 2022.
Sebagai bagian dari organisasi profesi IAI, HISFARSI yang beranggotakan Apoteker yang bekerja di rumah sakit selalu berusaha untuk mengupayakan peningkatan pengetahuan dan kompetensi anggotanya agar dapat memenuhi tuntutan pelayanan kefarmasian di rumah sakit yang semakin berkembang.
Pengurus Pusat HISFARSI dan Pengurus Daerah HISFARSI Sulawesi Utara menyelenggarakan Mukernas dan PIT tahun 2022, dengan tema "Enhancing Collaboration between Stakeholders for a better Patient Care."
Sementara itu, apt. Drs. Gerald Christian Parera, Ketua Panitia menambahkan kini semakin kompleksnya penyakit dan modalitas terapi, maka diperlukan profesional kesehatan dari berbagai keahlian khusus.
Spesialisasi apoteker merupakan salah satu jawaban strategis atas terselenggaranya perbaikan mutu asuhan atau pelayanan terkolaborasi (terintegrasi). Seorang apoteker spesialis diharapkan akan mampu melakukan asuhan kefarmasian spesifik dan berkontribusi lebih baik sebagai anggota tim profesional pemberi asuhan untuk populasi pasien tertentu.
"Berkaitan dengan hal tersebut, kami membuat 5 simposium yaitu Farmasi Penyakit Dalam, Farmasi Onkologi, Farmasi Perawatan Intensif (Critical Care), Farmasi Pediatri dan Farmasi Manajemen. Semoga rekan- rekan sejawat Apoteker terus dapat berinovasi dan berkreasi untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian di Rumah sakit," jelas Gerald Christian Parera.
Sedangkan Gubernur Sulut, Olly Dondokambey dalam sambutan yang dibacakan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Sulut, dr. Jemmy Lampus, M.Kes. mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mendukung pelaksanaan kegiatan HISFARSI.
- Berita Terkait: Guru Besar Farmasi UGM Tidak Setuju Legalisasi Ganja Medis. Ini Penjelasannya
- Berita Terkait: Beli NOSTEO dan NOKILIR dari Brunei. Wow Era Digital...Makin Asyik
- Berita Terkait: 10 Khasiat Buah Makasar dan Efek Sampingnya
"Menilik perkembangan situasi dibidang kesehatan pasca pandemi COVID-19 di Indosesia patutlah kita syukuri bersama, kita berhasil melewati tantangan dan rintangan yang membuat seluruh masyarakat kuatir," dr. Jemmy Lampus, M.Kes. menegaskan.
Sekilas Tentang OGBdexa
Dexa Medica merupakan Perusahaan Farmasi Swasta Pertama Memproduksi OGB. Diawali dari pemikiran untuk berkontribusi menyehatkan Bangsa "Dexa untuk Bangsa" maka sejak Tahun 1991, OGBdexa mulai diproduksi.
"Saat itu Dexa Medica adalah perusahaan farmasi swasta pertama yang memproduksi obat generik di Indonesia," ungkap Direktur OGBdexa, Tarcisius T Randy.
Sejak saat itu, OGBdexa (OGB yang diproduksi oleh PT. Dexa Medica) terus berkiprah dan mendapatkan banyak apresiasi dari berbagai lembaga.
Tahun 1994 OGB Dexa masuk dalam DPHO Askes. Kemudian, pada 1995 OGB Dexa terus menambah range produk, Tarcisius T. Randy menambahkan.
OGBdexa Market Leader Sejak 2005. Sejak tahun 2005 sampai saat ini, OGBdexa adalah pemimpin pasar untuk obat generik berlogo di Indonesia.
OGBdexa akan terus berupaya meluaskan penyebaran di masyarakat agar semakin banyak yang mendapatkan manfaat dari obat generik berkualitas.
Salah satu caranya dengan terus melakukan edukasi dan meningkatkan ketersediaan OGBdexa di apotik di seluruh Indonesia. Pemerataan ketersediaan OGB itu penting.
Dexa Medica berkomitmen akan terus memperbesar bisnis OGB, apalagi sejak disahkannya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).
Milestones Tiga Dasawarsa Lebih, OGBdexa Menyehatkan Bangsa
- 1991:OGBdexaPertama kali di Produksi oleh Dexa Medica
- 1994:OGBdexamasuk dalam DPHO Askes & Melakukan Sosialisasi Program OGB
- 2005:OGBdexamasuk pasar JPKMM/ASKESKIN
- 2006: Menjadi Market Leader Obat Generik di Indonesia hingga saat ini
- 2013:OGBdexamasuk pasar JKN. Sejak 2013, hadir di e-Catalogue hingga saat ini
- 2019:OGBdexamemiliki 180 produk dengan berbagai sediaan, dan 155 produk telah tersertifikasi halal
OGBdexa juga senantiasa secara sistematis menjalankan program CSR (Corporate Social Responsibility) bekerjasama dengan berbagai Lembaga untuk mendukung program kegiatan kesehatan masayarakat dalam bentuk: baksos kesehatan, bantuan saat pademi, bantuan saat terjadi bencana alam, dan lain sebagainya. (Sumber Berita: https://www.obatnews.com/pharmacy/pr-4465130374/ogbdexa-dukung-kegiatan-hisfarsi-pada-pit-dan-mukernas-2022-penguatan-dan-akselerasi-pelayanan-kesehatan?page=4 ).