Mengulik Inovasi Obat Modern Asli Indonesia
Tanggal Posting : Senin, 25 Februari 2019 | 01:33
Liputan : Redaksi - Dibaca : 2696 Kali
Mengulik Inovasi Obat Modern Asli Indonesia
Menkes RI., Nila Farid Moeloek mengunjungi Stand Dexa Medica disambut Direksi Dexa Medica, Hery Sutanto dan Tarcisius T. Randy pada Rakerkesnas 2019. Foto: Corp.Com Dexa Group.

JamuDigital.Com. Perkembangan teknologi farmasi dan kedokteran memungkinkan lahirnya inovasi dalam melakukan riset obat dengan bahan dari alam Indonesia, sehingga menghasilkan Obat Modern Asli Indonesia yang memiliki keunggulan dan menjadi kebanggaan nasional.

Dengan dukungan teknologi laboratorium yang semakin canggih, periset terus menghadirkan temuan-temuan hasil risetnya untuk diproduksi menjadi obat bahan alam yang teruji secara klinis. Potensi ini, akan semakin mencuatkan obat-obat baru yang menggunakan bahan dari biodiversitas Indonesia.

Pada acara yang digelar oleh Kementerian Kesehatan RI., yaitu pada Rapat Kerja Kesehatan Nasional 2019, di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang, pada Selasa, 11-14 Februari 2019, dipamerkan sejumlah Inovasi alat kesehatan dan sediaan farmasi produk Indonesia.

Forum Nasional Kementerian Kesehatan RI. ini bertajuk "Kolaborasi Pusat dan Daerah dalam Penguatan Pelayanan Kesehatan Menuju Cakupan Kesehatan Semesta" dan "Pameran Produksi Dalam Negeri Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Indonesia."

Hadir pada pembukaan Rakerkesnas 2019, Presiden RI., Joko Widodo didampingi Menteri Kesehatan RI., Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K).

Inovasi Sediaan Farmasi Produk Indonesia

Pada "Pameran Produksi Dalam Negeri Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Indonesia," dalam rangka Rakerkesnas 2019, dibagi dalam dua kelompok di ruangan yang bersebelahan. Di kelompok Pameran Inovasi Alat Kesehatan dan Sediaan Farmasi Produksi Indonesia.

Di kelompok stand ini, antara lain ditampilkan Produk Obat Modern Asli Indonesia yang diproduksi oleh DLBS PT Dexa Medica.

Menurut Executive Director Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS), Raymond R. Tjandrawinata, Ph.D., MBA, FRSC., saat dihubungi Redaksi JamuDigital.Com, menyebutkan bahwa produk DLBS Dexa Medica memiliki empat jenis inovasi yang menjadi keunggulannya, yaitu:

  • Diteliti dengan sistem Tandem Chemistry Expression Bioassay System (TCEBS) menggunakan kaidah farmakologi modern.
  • Penelitian praklinis menggunakan kultur sel dan hewan coba yang dilakukan di fasilitas tersertifikasi KNAPP dan AAALAC (The American Association for Accreditation of Laboratory Animal Care) International.
  • Mempunyai basis "evidence" secara klinis.
  • Diproduksi secara Advanced Fractionation Technology (AFT).

Produk DLBS PT. Dexa Medica untuk swamedikasi dari bahan alam yaitu: HerbaKOF (Obat Batuk), HerbaVOMITZ (Obat Kembung dan Mual), HerbaCOLD (Obat Gejala Pilek dan Sakit Tenggorakan), HerbaPAIN (Obat Nyeri Kepala), Stimuno (Meningkatkan Daya Tahan Tubuh).

Produk DLBS PT. Dexa Medica yang dipasarkan melalui channel pasar obat etikal yaitu:

  • Anerdic: dengan kandungan DLBS2411, dikembangkan dari Cinnamomum burmannii, mampu mengobati tukak peptic.
  • Redacid: dengan kandungan DLBS2411, yang merupakan fraksi bioaktif dari Cinnamomum burmannii, terbukti mampu mengobati tukak peptic.
  • Dismeno: membantu meredakan nyeri haid.
  • Phalecarps: memiliki aktivitas sebagai anti-kanker khususnya pada sel payudara.
  • Disolf: obat antitrombotik dan trombolitik bagi pasien yang menderita penyakit Kardiovaskular dan Serebrovaskular.
  • Inlacin: membantu mengurangi kadar gula dalam darah pada penderita Diabetes tipe 2.

HerbaVOMITZ, misalnya selain dipasarkan di Indonesia, juga telah diekspor dan dipasarkan di Singapura, dan sudah masuk ke pasar Kanada dengan brand- Senokot, dalam waktu dekat ini akan beredar di pasar Amerika.

Sementara itu, CEO Dexa Group, Ferry Soetikno- sebagaimana yang dimuat di website Dexa Medica- mengatakan, bahwa Dexa Group berperan dalam melakukan upaya promotif, preventif, dan kuratif kesehatan.

"Produk-produk Dexa Group seperti OGB Dexa, produk kuratif obat herbal modern berbahan alam asli Indonesia untuk gejala batuk, flu, sakit kepala, dan mual kembung yakni HerbaKOF, HerbaCOLD, HerbaPAIN, dan HerbaVOMITZ, memiliki peranan penting dalam kemandirian industri kesehatan Nasional," jelasnya.

Inovasi Berbuah Penghargaan Dunia
Inovasi riset yang dilakukan oleh DLBS Dexa Medica- sercara meyakinkan mendapatkan apresiasi dari berbagai Lembaga nasional dan internasional. Penghargaan berskala dunia, yang menyerahkan penhargaan adalan Wakil Presiden Republik Indonesia.

Sebuah awarding atas komitmennya mengembangkan herbal Indonesia, agar dapat berkompetisi di pentas pasar global.

Wakil Presiden Republik Indonesia, M. Jusuf Kalla menyerahkan Anugrah Kekayaan Intelektual 2018, WIPO Medal for Inventors kepada Raymond Rubianto Tjandrawinata, Ph.D., MBA, FRSC., di Istana Wakil Presiden RI., Jakarta, pada Kamis, 26 April 2018.

Wapres dan Raymond

Foto: Wakil Presiden Republik Indonesia, M. Jusuf Kalla menyerahkan Anugrah Kekayaan Intelektual 2018, WIPO Medal for Inventors kepada Raymond Rubianto Tjandrawinata, Ph.D., M.S, MBA, di Istana Wakil Presiden RI., Jakarta, pada Kamis, 26 April 2018.

Raymond R. Tjandrawinata mendapat penghargaan ini, atas prestasinya memiliki 10 paten di Indonesia dan 56 paten lainnya di berbagai negara, seperti: Amerika, Eropa, Australia, Jepang, Korea, dan beberapa negara lain.

Paten-paten tersebut ada yang atas nama Raymond R. Tjandrawinata/atas nama Tim Peneliti yang dipimpinnya. Paten-paten tersebut diatas, diserahkan kepada PT Dexa Medica untuk memproduksinya menjadi obat herbal dari tanaman asli Indonesia.

"Invensi Indonesia tidak kalah dengan invensi dunia. Namun, belum banyak orang Indonesia yang mematenkan invensinya," ungkap Raymond R. Tjandrawinata menjelaskan isi sambutan Wapres RI. khusus kepada Redaksi JamuDigital, usai menerima penghargaan.

Indonesia, selayaknya juga mengembangkan teknologi sesuai tuntutan Revolusi Industri 0.4. Di mana di era digital ini, automatisasi berbasis digital banyak digunakan. Maka, Indonesia harus mempunyai invensi berbasis digital.

Inilah pemenang Anugrah Kekayaan Intelektual WIPO Awards 2018: WIPO Medal for Inventors: Raymond R. Tjandrawinata, Ph.D, M.S, MBA. WIPO Medal for Creativity: Dwiki Dharmawan. WIPO IP Enterprise Trophy: PT. Pertamina (Persero). WIPO School Children’s Trophy: Muhammad Farid Husein (SMA 1 Ponorogo).

Raymond R. Tjandrawinata, Executive Director Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences menambahkan bahwa anugrah penghargaan ini diterimanya karena invensinya untuk berbagai macam obat herbal Indonesia, dari berbagai macam tanaman obat, kemudian dipilih fraksi-fraksi yang mempunyai sifat farmakologis aktif dan kemudian dipatenkan.

Invensi inilah yang kemudian diberikan penghargaan oleh WIPO. Paten tersebut sudah terdaftar diberbagai negara. Redaksi JamuDigital.Com


Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: