Temulawak-Kunyit Datang, Infeksi Virus Dihadang
Tanggal Posting : Kamis, 19 Maret 2020 | 04:19
Liputan : Redaksi JamuDigital.Com - Dibaca : 3818 Kali
Temulawak-Kunyit Datang, Infeksi Virus Dihadang
Prof. Dr. Mangestuti Agil, MS., Apt. minum Jamu Bersama Panglima Kodam VIII Brawijaya, dan Rektor Universitas Airlangga: Jamu Datang, Imun Kencang, Virus Melayang.

JamuDigital.Com- PIONER MEDIA ONLINE & MARKETPLACE JAMU INDONESIA. Temulawak, Kunyit, dan Jahe tidak berpotensi memudahkan penularan COVID19. Empon-Empon tersebut justru dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh manusia, antara lain melalui aktivitas: antioksidan dan antiinflamasi, agar tidak mudah terkena infeksi virus dan bakteri.

"Temulawak-Kunyit Datang, Infeksi Virus Dihadang"- sebuah kiasan kata untuk menggambarkan bahwa potensi bahan alam asli Indonesia dapat dijadikan ramuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga masyarakat Indonesia dalam kondisi prima ditengah pandemi Virus Corona yang kini melanda Indonesia. 

Kali ini, JamuDigital.Com mempublikasikan artikel yang ditulis oleh Prof. Dr. Mangestuti Agil, MS., Apt., Departemen Farmakognosi dan Fitokimia, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga- Surabaya,  berjudul: "Kunyit dan Empon-Empon Lainnya Sebagai Pendongkrak Imunitas", yang diterima Redaksi JamuDigital.Com pada Rabu malam, 18 Maret 2020.

Prof. Mangestuti Agil- yang lahir di  Jakarta tahun 1950 ini- dapat kita sebut sebagai "Profesor Jamu"- karena riset-riset beliau tentang obat tradisional sangat banyak, publikasi risetnya dimuat di berbagai Jurnal, serta aktifitasnya mengikuti berbagai forum ilmiah di dalam negeri dan di luar negeri. Keahliannya didedikasikan dengan mengajar di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, sejak 1987 dengan mengampu berbagai mata kuliah.

Belum lama ini- di Surabaya, Prof. Mangestuti Agil bersama Panglima Kodam VIII Brawijaya, dan Rektor Universitas Airlangga mengadakan Minum Jamu Bersama sebagai bentuk dukungan pemanfaatan Jamu untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Pada saat itu dicanangkan hastag: "Jamu Datang, Imunitas Kencang, Virus Melayang."

Berita Terkait: Temulawak dan Kunyit, Aman Dikonsumsi Saat Pandemi Corona

Berikut ini, artikel lengkap Prof. Dr. Mangestuti Agil, MS., Apt.:

Baru-baru ini beredar himbauan melalui media sosial agar masyarakat tidak mengonsumsi kunyit dan temulawak untuk sementara waktu karena mengandung kurkumin. Alasan yang dikemukan adalah bahwa kurkumin yang terkandung di dalam ke dua bahan itu meningkatkan ekspresi enzim ACE2 yang juga adalah reseptor COVID 19, dan oleh karena itu menyebabkan tubuh malah mudah terinfeksi COVID 19.

"Saya berpendapat bahwa himbauan itu tidak memiliki landasan ilmiah yang kuat dan bermaksud menyampaikan pandangan saya sebagai berikut":

Apakah ACE2?

Angiotensin converting enzyme 2 (ACE2) adalah sebuah enzim yang menjadi perantara perubahan angiotensin. Angiotensin sendiri adalah hormon yang diperlukan untuk mengerutkan pembuluh darah sehingga terjadi peningkatan tekanan darah. Ini adalah bagian dari pengaturan tekanan darah, 

Apa hubungan ACE2 dan virus SARS CoV 2?

Memang sudah diketahui melalui pembuktian ilmiah sejak lama, bahwa ACE2 adalah tempat masuknya beberapa jenis virus corona ke dalam sel tubuh manusia, termasuk SARS-CoV yang menyebabkan SARS. Beberapa studi juga mengidentifikasi masuknya COVID19  melalui pintu yang sama, yaitu ACE2

Apa hubungan ACE2, SARS COV2 dan kurkumin pada kunyit?

Himbauan tidak mengonsumsi kunyit dan temulawak itu bermula dari hasil sebuah penelitian tentang peran kurkumin pada gangguan fibrosis jantung.  Hasil penelitian itu menyebutkan, bahwa kurkumin dapat menghambat pembentukan fibrosis miokardial melalui modulasi ekspresi ACE2.

Dengan hasil penelitian yang mengatakan bahwa kurkumin dapat memodulasi ekspresi ACE2 tersebut, beberapa pihak menyatakan bahwa kurkumin memberikan kemudahan bagi COVID19 masuk ke dalam sel. 

Apakah benar kurkumin memang memudahkan /meningkatkan penularan virus COVID 19 pada manusia?

Jawabannya sebagai berikut:

Hasil penelitian pada organ jantung itu memang menunjukkan kerja kurkumin melalui modulasi ekspresi ACE2, sementara COVID 19 menginfeksi organ paru. Maka diperlukan sebuah penelitian khusus  untuk  menjawab apakah pemberian kurkumin pada sel paru mempercepat masuknya kuman dan virus, termasuk COVID19.

"Dengan demikian landasan ilmiah himbauan itu tidak kuat."

Di sisi lain, himbauan yang beredar itu menyebutkan kurkumin  dikhawatirkan memudahkan infeksi COVID19. Sementara, kurkumin hanyalah satu dari begitu banyak komponen kandungan kimia kunyit. Kita mengonsumsi kunyit, bukan kurkumin. Bagaimana mungkin kita menerima hasil penelitian seperti itu?

Penelitian tersebut dilakukan terhadap organ jantung dan kemungkinan reseptor yang diperiksa adalah reseptor yang terdapat pada pembuluh darah. Ini berbeda dengan COVID 19 yang reseptornya di organ paru.

Yang sudah pasti adalah bahwa penelitian pada kunyit, jahe, temulawak terbukti menunjukkan kerja zat kandungannya sebagai pendongkrak sistem imun.

Mengonsumsi bahan-bahan itu sudah menjadi tradisi masyarakat Asia, termasuk Indonesia yang membuat tubuh sehat. Imun yang kuat pasti akan membantu tubuh kita untuk melawan kuman dan virus yang menyerang sel tubuh manusia. Kekebalan tubuh yang kuat akan memperkecil atau meniadakan peluang masuknya virus ke sel tubuh kita melalui cara apapun.

Oleh karena itu saya menyatakan saat ini bahwa temulawak, kunyit, dan jahe tidak berpotensi memudahkan penularan COVID19. Bahan-bahan tersebut bahkan dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh manusia, antara lain melalui aktivitas antioksidan dan antiinflamasi, agar tidak mudah terkena infeksi virus dan bakteri. 

Dalam situasi sekarang, saya menyarankan:

  • Meningkatkan daya tahan tubuh melalui pola hidup yang super sehat
  • Yang sangat diperlukan adalah nutrisi lengkap, termasuk susu dan telur.
  • Mengonsumsi berbagai empon-empon karena keunggulan kandungan kimiawinya. Konsumsi dilakukan secara teratur dalam jumlah tidak berlebihan, misalnya secangkir wedang jahe setiap sore hari.
  • Mempertimbangkan untuk mengonsumsi buah kurma minimal 5 butir setiap hari secara langsung atau dalam bentuk infused kurma water.
  • Mengonsumsi jinten hitam kapsul yang dibeli dari penjual bereputasi untuk menjamin keasliannya. Perhatikan petunjuk pemakaian yang tertulis pada etiket.
  • Minum air putih yang cukup
  • Menjaga kebersihan
  • Menghindari kerumunan massa dan melakukan pembatasan sosial (social distancing) seoptimal mungkin.

          *Surabaya, 18 Maret 2020.


Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: