 |
| Seledri memiliki kandungan kimia minyak atsiri, flavonoid, kumarin, saponin, tanin yang berkhasiat sebagai antiinflamasi. |
JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Seledri dikenal sebagai sayuran yang kerap digunakan sebagai bahan masakan. Belakangan, beberapa orang sudah mengonsumsi seledri dalam bentuk jus. Tanaman bernama latin Apium graveolens L. ini memiliki khasiat bagi kesehatan sebagai antiinflamasi.
Seledri dibeberapa daerah dikenal dengan saladri (Sunda), selederi, seleri, daun sop, daun soh, sadri, sederi (Jawa). Seledri merupakan tumbuhan berhabitus tema 1-2 tahun, tinggi dapat mencapai 0,8 m. tanaman berbau khas jika diremas. Akar tebal, berumbi kecil. Batang bersegi nyala, berlubang, tidak berambut.
Daun majemuk menyirip sederhana atau beranak daun, anak daun melebar, pangkal berbentuk segitiga terbalik (pasak), hijau mengkilat, ujung daun bergerigi, setiap gerigi berambut pendek, pangkal tangkai daun umumnya melebar.
- Berita Terkait: Khasiat Pare Obati Diabetes
- Berita Terkait: Format Era Jamu 4.0
- Berita Terkait: Potensi Jamu Indonesia
Perbungaan berupa bunga majemuk payung, tanpa atau dengan rangkai tetapi panjangnya tidak lebih dari 2 cm, anak payung 6-15 rahang ukuran 1-3 cm, 6-25 bunga, tangkai bunga 2-3 mm. Daun mahkota putih-kehijauan atau putih-kekuningan, panjang mahkota bunga 0,3-0,75 mm. Panjang buah rata-rata 1 mm.
Seledri tumbuh di dataran rendah maupun tinggi pada ketinggian 1000-1200 mdpl. Perkebunan seledri di Indonesia terdapat di Sumatera Utara (Brastagi) dan Jawa Barat. Terdapat juga di Eropa (Inggris-Rusia Selatan), Asia Barat, Afrika Utara dan Selatan, Amerika Selatan.
Seledri memiliki kandungan kimia minyak atsiri: Limonen, p-simol, a-terpineol, a-santalol, a-pinen, a-kariofilen; Flavonoid: Apiin, apigenin, isokuersitrin; Kumarin: Asparagin, bergapten, isopimpinelin, apiumetin, santotoksin; saponin; tanin 1%; sedanolida; asam sedanoat; manitol; kalsium; fosfor; besi; protein; glisidol; vitamin A, B, B2, C dan K.
Penyiapan dan Dosis: Daun Seledri segar 200 g dibuat jus, lalu diminum sekaligus. (Sumber: Buku “Acuan Sediaan Herbal Volume Lima Edisi Pertama”, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI., Tahun 2010, Halaman: 23-24). Redaksi JamuDigital.Com
