![]() |
| Pegagan merupakan tumbuhan liar yang memiliki khasiat dapat menurunkan asam urat. |
JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Pegagan atau Centella asiatica merupakan salah satu tanaman liar yang banyak tumbuh di negara-negara Asia seperti Tiongkok, Indonesia, Jepang, dan India. Tanaman ini dikenal memiliki khasiat dapat menurunkan asam urat.
Pegagan dibeberapa daerah memiliki sebutan, Sumatra: Pegaga (Aceh), daun kaki kuda, daun penggaga, penggaga, rumput kaki kuda, pegagan, kaki kuda (Melayu), pegago, pugago (Minangkabau); Jawa: Cowet gompeng, antanan, antanan bener, antanan gede (Sunda), gagan-gagan, gangganan, kerok batok, pantegowang, panigowang, rendeng, calingan rambut, pacul gowang (Jawa), gan-gagan (Madura).
Pegagan merupakan tumbuhan berhabitus tema menahun, batang menjalar, memiliki umbi pendek, percabangan dengan geragih (stolon) merayap, panjang 10-50 cm. Daun tunggal, tersusun dalam roset akar, terdiri dari 2-10 daun, kadang-kadang agak berambut panjang tangkai daun 1-50 mm.
Helai daun berbentuk ginjal, ukuran 1-7x1.5-9 cm. Tepi daun beringgit sampai bergigi tidak tajam, terutama ke arah pangkal daun. Perbungaan berupa bunga majemuk payung tunggal atau 2-5 payung bersama. Payung tunggal tersusun atas 3 bunga, ukuran 3-4 mm; panjang ibu tangkai bunga 5-50 mm.
- Berita Terkait: Rahasia Sains Islam Tumbuhan Obat
- Berita Terkait: Waspadai Penularan COVID-19 Kepada Anak. Tingkatkan Imunitas, STIMUNO Teruji Klinis
- Berita Terkait: Potensi Jamu Indonesia
Daun pelindung 2-3 helai, tangkai bunga sangat pendek. Daun mahkota ungu sampai kemerahan dengan pangkal hijau muda, panjang 1-1.5 mm, lebar hingga 0.75 mm. Buah pipih, tinggi lebih kurang 3 mm, berlekuk dua, jelas berusuk, berwarna kuning kecoklatan, berdinding agak tebal.
Pegagan memiliki kandungan kimia asam triterpene, asam asiatat, asam madekasat (komponen utama), asam terminola, glikosida turunan triterpen ester (pseudosaponin tidak kurang dari 2%), asiatikosida (asiatikosida A dan B), madekasosida, indosenteiosida, brahniosida, brahminosida, tankunisida, isotankunisida, kuersetin, kaempferol, dan stigmasterol.
Aktivitas antinociceptive dari ekstrak air pegagan 10, 30, 100 dan 300 mg/kg dipelajari dengan menggunakan induksi geliat asam asetat-induce dan metode hot-plate pada tikus sedangkan aktivitas anti radang pegagan dipelajari pada tikus dengan induksi prostaglandin E2 yang mengakibatkan edema kaki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak air pegagan mempunyai aktivitas antinociceptive yang signifikan dalam kedua model percobaan.
Penyiapan dan Dosis: 6 helai daun Pegagan dan 2 gelas air. Bahan direbus dengan 2 gelas air menjadi 1 gelas. Diminum 2 kali sehari 1 gelas. (Sumber: Buku “Formularium Ramuan Etnomedisin Obat Asli Indonesia Vol 2”, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI., Tahun 2012, Halaman: 11-12). Redaksi JamuDigital.Com









