![]() |
| Mau tahu cara menggunakan Kunyit untuk menurunkan kadar kolesterol? Simak yuks artikel dibawah ini. |
JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Sejak dulu, Kunyit dikenal sebagai salah satu tanaman herbal yang memiliki banyak khasiat bagi kesehatan. Tumbuhan yang memiliki nama latin Curcuma domestica Val. itu sering menjadi bahan baku obat tradisional untuk berbagai penyakit, salah satunya menurunkan kadar kolesterol.
Kunyit (Curcuma domestica Val.) dibeberapa daerah dikenal dengan Rimpang kunyit, koneng, kunir, konyet, kunir bentis, temu koneng, temu kuning, guraci. Kunyit merupakan semak tinggi ±70 cm, batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang, berwarna hijau kekuningan.
Daun tunggal membentuk lanset memanjang. Helai daun 3-8, ujung dan pangkal daun runcing, tepi rata, panjang 20-40 cm, lebar 8-12 cm. Pertulangan daun menyirip, daun berwarna hijau pucat. Bunga majemuk berambut bersisik. Panjang tangkai 16-40 cm.
Panjang mahkota 3 cm, lebar 1 cm, berwarna kuning. Kelopak silindris, bercangap 3, tipis dan berwarna ungu. Pangkal daun pelindung putih. Akar serabut berwarna coklat muda. Rimpang warna kuning jingga, kuning jingga kemerahan sampai kuning jingga kecoklatan.
- Berita Terkait: 9 Manfaat Kunyit untuk Kecerdasan Otak
- Berita Terkait: OMAI HerbaCOLD Direkomendasikan pada Tatalaksana COVID-19 Gejala Ringan dan Sedang
- Berita Terkait: Digitalisasi Jamu

Kunyit memiliki kandungan kimia Kurkuminoid yaitu campuran dari kurkumin (diferuloilmetan), monodeksmetoksikurkumin dan bisdesmetoksikurkumin. Struktur fenolnya memungkinkan untuk menghilangkan radikal bebas. Minyak atsiri 5,8% terdiri dari a-felandren 1%, sabinen 0,6%, sineol 1%, borneol 0,5%, zingiberen 25%, dan seskuiterpen 53%. Mono- dan seskuiterpen termasuk zingiberen, kurkumen, α- dan β- turmeron.
Secara uji praklinik, pemberian ekstrak Curcuma domestica Val. (kunyit) 200 mg/kg BB pada tikus menunjukkan aktivitas antihiperkolesterolemia, menurunkan LDL tanpa mempengaruhi HDL. Ekstrak etanol rimpang kering dosis 30 mg/kg BB diberikan intragastrik pada tikus setiap 6 jam selama 48 jam, memperlihatkan aktivitas antihiperkolesterolemia.
Sedangkan secara uji klinik, uji acak terkontrol terhadap subyek DM tipe-2 menunjukkan pemberian kapsul yang mengandung kombinasi ekstrak Curcuma domestica Val. (200 mg/kapsul) dan bawang putih (200 mg/kapsul) dengan dosis 2,4 g per hari selama 12 minggu menunjukkan perbaikan profil lipid (penurunan kolesterol total, LDL, trigliserid), penurunan glukosa darah puasa dan penurunan kadar HbA1C.
Dosis penggunaan: 2 x 1 tablet (200 mg ekstrak)/hari. (Sumber: Formularium Obat Herbal Asli Indonesia, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Tahun 2016, Halaman 26-29). Redaksi JamuDigital.Com








