|  | 
| Ketumbar merupakan tumbuhan tema yang berbau wangi yang memiliki khasiat mengobati gangguan pencernaan. | 
JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Khasiat Ketumbar pasti belum banyak yang mengetahuinya karena Ketumbar ini biasanya hanya digunakan untuk penyedap rasa pada masakan. Namun sebenarnya ada juga yang sudah memanfaatkannya untuk mengobati gangguan pada pencernaan.
Ketumbar (Coriandri Fructus) diberapa daerah dikenal dengan keutumba (Aceh), ketumbar, ketumeur (Gayo), hatumbar (Batak, Toba), ketumbar, panyilang katumba (Minangkabau), katuncar, tumbar, tunca (Sunda), katumbar, panyelang (Jawa), katombhar, tombhar (Madura), katumbali (Gorontalo), katombare (Buol), Katumbara (Makasar, Bugis), katumbah (Bima, Bali).
Ketumbar merupakan tanaman berupa tema, tinggi 20-100 cm, batang jika memar berbau wangi. Buah berupa biji yang kecil sebesar 1-2 mm, rusuk-rusuk pada buah kurang nyata, mirip dengan biji lada tetapi lebih kecil dan berwarna kuning jerami sampai kecoklatan. Buah yang diremas berbau aromatik, khas, rasa khas, lama-lama agak pedas.
- Berita Terkait: Kemangi Obati Sistem Pencernaan dan Saraf
- Berita Terkait: Bisnis Jamu Tingkatkan Kesejahteraan
- Berita Terkait: Format Era Jamu 4.0
Ketumbar berasal dari daerah Laut Tengah dan Asia Tengah. Tumbuh di Jawa, Sumatera dan kepulauan lain di daerah pegunungan dengan ketinggian 700 m sampai 200 m diatas permukaan laut. Pada umumnya ditanam di ladang dan pekarangan rumah.
Ketumbar memiliki kandungan kimia minyak atsiri (0,4-1,7%) dengan komponen utama linalol (koriandrol 60-70%, termasuk geraniol dan bomeol), minyak lemak (13-21%); asam petroselik, asam oleat dan asam linolenat; hidroksikumarin (termasuk umbelliferon, dan skopoletin).
Menurut efek farmakologi minyak atsiri dari buah Ketumbar dapat merangsang sekresi asam lambung, sebagai karminatif (peluruh angin), antikolik serta spasmolitik. Secara in vitro memiliki aktivitas anti bakteri dan anti jamur.
Penyiapan dan Dosis: Didihkan 7,7-15 gram serbuk kering buah Ketumbar dalam 250 ml air. masak hingga 1/3 bagian volume awal. Saring, dinginkan lalu minum. (Sumber: Buku “Acuan Sediaan Herbal Volume Tiga Edisi Pertama”, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI., Tahun 2007, Halaman: 15-16). Redaksi JamuDigital.Com




































