Kebun Raya Bali Tempat Wisata Edukatif Taman Usada
Tanggal Posting : Senin, 20 Januari 2020 | 08:50
Liputan : Redaksi JamuDigital.Com - Dibaca : 3196 Kali
Kebun Raya Bali Tempat Wisata Edukatif Taman Usada
Sejumlah kegiatan LIPI di Kebun Raya Eka Karya Bali di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Sabtu, 18 Januari 2020. Foto: www. bali.tribunnews.com.

JamuDigital.Com- PIONER MEDIA ONLINE & MARKETPLACE JAMU INDONESIA. Kebun Raya Bedugul yang berada di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Bali, merupakan salah satu dari lima Kebun Raya yang dikelola Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Ada 2.500 koleksi tanaman dan tumbuhan berbagai jenis di kebun raya Bali ini. Dan juga memiliki koleksi khas sebanyak 300 jenis tumbuhan untuk pengobatan tradisional masyarakat Bali di Taman Tematik Taman Usada.

Dalam kesempatan ini, pihak LIPI serta Mitra Natura Raya langsung mengunjungi Kebun Raya Eka Karya Bali. Mereka diantaranya Pelaksana Tugas Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Yan Riyanto, Kepala Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya LIPI, Hendrian, serta Direksi Mitra Natura Raya, Sri Mulyani.

Kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk mengunjungi sejumlah tempat yang ada di kebun raya seperti ke kebun koleksi anggrek, koleksi kaktus, taman begonia, serta beberapa tempat lainnya. Tujuannya adalah untuk melihat langsung pelayanan publik ke tempat yang selama ini menjadi wahana konservasi, penelitian, pendidikan, jasa lingkungan, serta wisata.

Kepala Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya LIPI, Hendrian menjelaskan, Kebun Raya memiliki fungsi sebagai wahana konservasi, penelitian, pendidikan, jasa lingkungan, serta wisata.

Dan pihaknya menyatakan berkomitmen penuh untuk meningkatkan dalam hal pelayanan publik dan melihat langsung bagaimana pelaksanannya langsung. Sejauh mana apresiasi masyarakat terhadap Kebun Raya Bali?

Ia mengatakan, apersiasi atau perhatian terhadap Kebun Raya dari masyarakat bisa dilihat dari jumlah pengunjung yang datang. Contohnya di Kebun Raya Bogor, di sana ada sekitar 1.3 Juta pengunjung per tahun. Itu menunjukan animo masyarakat terhadap kebun raya.

Hanya saja, pihaknya tak puas berhenti di sana, target kami bukan semata mata meningkatkan jumlah pengunjung, tapi ada yang lebih penting dari hal tersebut atau konten lebih baik yang perlu disajikan ke pengunjung. Salah satu contohnya, bagaimana kita berusaha untuk meningkatkan awaraness (kesadaran) dan kepedulian masyarakat banyak terhadap konservasi.

"Jadi warga yang datang ke kebun raya tak semata-mata hanya kegiatan wisata. Tapi juga ada muatan edukatif, nilai konservasi yang bisa disisipkan di dalam pelayanan publik dari kebun raya kepada masyarakat," ucapnya, Sabtu, 18 Januari 2020.

Untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya yang dibantu oleh mitra sedang menyiapkan paket pendidikan lingkungan, paket wisata, dan termasuk yang sederhana adalah sedang mendesain beberapa papan interpretasi.

Kemudian beberapa taman tematik juga sedang direvitalisasi. Sehingga, tidak hanya aspek estetika dan wisata yang bisa ditemukan di kebun raya, tetapi ada muatan edukatif juga.

"Mudah mudahan bisa mencerdaskan dan menambah wawasan terkait apa itu konservasi, bagaimana tanaman yang ada di kebun raya didatangkan dari habitat aslinya, dan sebagainya lagi," harapnya.

Ia berujar, sejatinya ingin banyak pihak yang terlibat dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas dan fungsi Kebun Raya termasuk tugas fungsi di dalam edukasi dan wisata.

Sehingga bekerjasama dengan PT Mitra Natura Raya yang membantu dalam operasionalisasi dalam beberapa kegiatan khususnya dalam hal pelayanan publik.

"Prinsipnya kita tak bisa  melakukan ini sendirian. Semakin pihak yang bekerjasama, saya kira itu sebuah langkah yang baik. Sehingga mudah mudahan keinginan kita untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik bisa dikakukan," imbuhnya.

Bagaiman peran Kebun Raya terkait rencana pembangunan taman tanaman obat oleh Gubernur Bali?

Hendrian mengaku sangat senang bila banyak inisiatif untuk baik membangun kebun raya di daerah maupun pelaksanaan konservasi tumbuhan.

Karena Kebun Raya telah memiliki pengalaman cukup panjang dalam hal konservasi tumbuhan, tentunya akan dengan senang hati berbagi pengalaman tersebut serta data yang dimiliki untuk mendukung pelaksanaan pembangunan kebun raya daerah tersebut.

"Artinya secara substansi kami dengan senang hati membantu bagi kawan kawan atau pihak lain yang tertarik untuk melaksanakan atau ikut serta dalam pelaksanaan konservasi tumbuhan di Indonesia," ujarnya.

Kepala Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya Bali LIPI, Didit Okta Pribadi menyatakan, saat ini Kebun Raya Bali tengah menerapkan konsep sustainable eco-tourism.

"Revitalisasi Taman Usada ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan budaya dan konservasi tumbuhan obat tradisional Bali bagi wisatawan yang berkunjung ke Kebun Raya Bali," katanya.

"Di sini culture sudah terbentuk kuat. berbagai kegiatan upacara dan obat tradisional itu sangat dekat dengan tumbuhan. Jadi selaras dengan tuhan, alam, dan sesama manusia," katanya

Kunjungan selama ini ke Kebun Raya Eka Karya mencapai di angka 600 ribu pertahunnya. Dominasi masih dengan kunjungan warga lokal, dan diharapkan dengan kerjasama MNR serta pengembangan story telling dengan tujuan sambil belajar tersebut wisatawan asing

"Jika wisatawan asing orang luar kan tidak hanya melihat alam saja, tapi mereka lebih tertarik dengan story telling tentang culture tersebut. Kedepannya semoga bisa membuat wisatawan mancanegara tertarik datang ke Kebun Raya Bali ini," ucapnya. (Sumber berita: https://bali.tribunnews.com/2020/01/19/kebun-raya-bali-tempat-wisata-edukatif-taman-usada-wujud-lipi-dalam-konservasi-tumbuhan-obat). Redaksi JamuDigital.Com.


Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: