Dua Pakar UGM Mendapat Penghargaan BADAN POM
Tanggal Posting : Senin, 27 Februari 2023 | 06:35
Liputan : Redaksi JamuDigital.Com - Dibaca : 1084 Kali
Dua Pakar UGM Mendapat Penghargaan BADAN POM
Penelitian probiotik indigenous yang dilakukan sudah melalui tahapan skrining hingga uji klinis pada manusia.

JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Dua pakar dari Universitas Gadjah Mada (UGM) mendapat penghargaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. atas dedikasi dan kontribusinya mendukung kinerja BPOM RI.

Mereka adalah Dosen Fakultas Teknologi Pertanian, Prof. Dr. Ir. Endang Sutriswati Rahayu, dan Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK), dr. Jarir At Thobari, Ph.D. Penghargaan ini diberikan pada perayaan HUT BPOM RI ke-22 di Jakarta pada 15 Februari 2023.

Endang Sutriswati Rahayu mengapresiasi atas pemberian penghargaan dari BPOM RI. Dia sudah ikut membantu menyusun regulasi BPOM terkait klaim probiotik sejak tahun 2005 silam.

Namun, sesuai perkembangan zaman, regulasi terus disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku secara internasional agar terdapat harmonisasi regulasi terutama dengan negara-negara tetangga.

"Regulasi terkait klaim probiotik pada bahan pangan yang terbaru dikeluarkan tahun 2022 lalu. Saya terlibat dalam penyusunannya," ujarnya pad Rabu 22 Februari 2023 seperti dikutip dilaman web UGM.

Selain menyusun regulasi, Prof. Endang dilibatkan BPOM sebagai pakar pada sidang Codex Committee on Food Additives (CCFA) membahas regulasi terkait minuman berbasis susu fermentasi di New Zealand tahun 2008.

Bahkan, beberapa kali bersama pakar lain dari ITB dan IPB mengikuti sidang codex terkait dengan cemaran pada bahan pangan, khususnya terkait mikotoksin. "Sejak pandemi sidang codex terkait cemaran dilaksanakan secara online, sidang codex terakhir ini berlangsung pada bulan Mei 2022," katanya lebih lanjut.

Dikenal sebagai peneliti soal kandungan probiotik pada pangan, Prof Endang sudah menggeluti penelitian ini lebih dari 20 tahun bahkan hasil penelitiannya akan dihilirisasi. "Hasil penelitian kami juga siap diadopsi oleh industri, harapannya produk probiotik indigenous segera beredar di pasar," jelasnya.

Penelitian probiotik indigenous yang dilakukannya sudah melalui tahapan skrining sampai dengan uji klinis pada manusia untuk mempelajari manfaat kesehatan. Beberapa uji yang sudah dilakukan dan bahkan sudah dipublikasikan adalah manfaat probiotik indigenous bagi anak-anak stunting, responden obesitas, diabetes, dan tekanan darah tinggi. "Saat ini sedang kita lakukan studi manfaat probiotik indigenous untuk penderita fatty liver (perlemakan hati) bekerja sama dengan universitas lain," tambahnya. Redaksi JamuDigital.Com


Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: