Sebulan Balik Modal, Bisnis Probiotik Skala Rumahan
Tanggal Posting : Selasa, 9 Februari 2021 | 11:33
Liputan : Redaksi JamuDigital.Com - Dibaca : 2356 Kali
Sebulan Balik Modal, Bisnis Probiotik Skala Rumahan
Peragaan membuat produk Probiotik, untuk bisnis skala Rumah Tangga.

JamuDigital.Com-Media Jamu, Nomor Satu. Dengan modal sekitar Rp. 6 juta, bisnis produk Probiotik skala rumah tangga dalam satu bulan sudah balik modal. Dalam sehari menjual 40 Botol (200 ml) produk Probiotik dengan Rp. 10.000/Botol.

Demikian antara lain, yang mengemuka pada saat webinar tentang "Bisnis Probiotik Bikin Asyik di Masa Pandemi" yang diadakan oleh Program Pengabdian Kepada Masyarakat, Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, pada Minggu, 7 Februari 2021. Anda tertarik, ikuti cara produksinya!

Probiotik dapat meningkatkan imunitas tubuh melalui mekanisme meningkatkan pertahanan fisik mukosa usus, dan Interaksi antara bakteri probiotik dengan sel epitel usus dapat menstimuli aktivasi sel imun alamiah dari semula bersifat lokal di usus kemudian dapat berlanjut pada modulasi sistem imun yang bersifat sistemik. Perlu strain probiotik yang dapat melekat pada sel usus dan mengativasi sel epitel usus dan sel imun.

"Kegiatan ini untuk memperkenalkan bahwa pembuatan probiotik tidak harus dibuat di laboratorium, namun juga dapat dilakukan secara sederhana dengan bahan yang mudah diperoleh dari sekitar kita," papar Dra. Umi Marwati, M.Si., Dosen Fakultas Farmasi Universitas Pancasila yang selain presentasi materi, juga melakukan peragaan membuat produk Probiotik pada webinar ini.

Teknik pembuatan yang sederhana ini, sangat berguna untuk seluruh peserta terutama dalam membantu menjaga kesehatan tubuh di masa pandemi ini dan bagi yang berkeinginan mengembangkannya ke arah bisnis, lanjutnya.

Dekan FFUP, Prof. Dr. apt. Shirly Kumala, M.Biomed membuka Kegiatan PKM yang diikuti sebanyak 684 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Dra.Umi Marwati, M.Si- membahas "Gut Microbiome, Probiotik dan Teknik Fermentasi". Dia menjelaskan mengenai asal mula terbentuknya gut microbiome di tubuh manusia, yang terbentuk sejak manusia lahir. Flora normal memiliki kaitan dengan gaya hidup manusia, seperti jenis makanan, tempat tinggal dan juga faktor genetik.

Jumlah gut microbiome sangat variatif di tubuh manusia terutama di saluran pencernaan. Untuk menjaga keseimbangan jumlah mikro flora normal dalam dalam saluran pencernaan, dapat mengonsumsi probiotik- baik dalam bentuk pangan/minuman. Keseimbangan ini diharapkan dapat mendukung sistim kesehatan tubuh.

Umi Mawarti juga memaparkan tentang teknik membuat sediaan pangan atau minuman probiotik melalui teknik fermentasi. Keberhasilan teknik fermentasi produk probiotik tergantung pada manipulasi kebutuhan optimum pertumbuhan jenis mikroba probiotik yang digunakan mulai dari ketepatan suhu saat inokulasi stater dan lamanya waktu fermentasi.

Kriteria mikroorganisme yang dapat dimasukkan ke dalam tubuh, antara lain, mikroorganisme harus masih hidup dan harus resisten terhadap antibiotik, kemudian mikroorganisme harus tahan terhadap asam garam empedu dan juga mikroorganisme harus melekat pada sel epitel usus.

Dr. apt. Dian Ratih L, M.Biomed menyajikan makalah "Probiotik dan Imunitas" menjelaskan bahwa manusia yang memiliki sistem imun yang kuat adalah yang sistem imunnya tanggap pada keberadaan benda asing. Dengan mengonsumsi probiotik dapat meningkatkan imunitas tubuh melalui mekanisme peningkatan pertahanan fisik pada mukosa usus.

Diah Ratih mengingatkan dengan mengonsumsi probiotik tidak hanya meningkatkan imunitas pada saluran cerna, tetapi juga menyeluruh ke organ lain yang jauh dari saluran cerna. Mengonsumsi probiotik dalam jangka waktu panjang turut menyehatkan saluran cerna, terutama pada orang-orang yang punya resiko penyakit saluran cerna, karena probiotik mampu mencegah pertumbuhan tumor.

Hal ini, lanjut Diah Ratih, dikarenakan probiotik bekerja dengan menghambat tumbuhnya bakteri patogen di sekitar saluran cerna dimana bakteri probiotik mampu menurunkan pH (sedangkan bakteri patogen tidak tahan akan pH rendah) sehingga bakteri patogen akan musnah.

Oleh sebab itu, jika kita rajin mengonsumsi bakteri probiotik yang kualitasnya tinggi maka kesehatan dapat diraih.

Presentasi  "Keamanan Pangan" disajikan oleh apt. Dra. Liliek Nurhidayati, M.Si. Disebutkan bahwa pangan merupakan segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.

Ada bahaya yang harus diperhatikan dalam pangan antara lain: bebas dari bahaya biologis (bakteri, serangga, tanah, feses dan air kotor yang mengandung mikroba), kemudian bahaya kimia (bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam pangan seperti formalin, methanil yellow, rhodamin-b, dan boraks) dan juga bahaya fisik (potongan kuku, pecahan kaca, potongan logam, kerikil/pasir, plastik, rambut).

Masyarakat cerdas memilih pangan yang aman dengan Cek KLIK (Kemasan, Label, Ijin edar, Kedaluwarsa) Badan POM, Liliek Nurhidayati mengingatkan.

Sedangkan apt. Hesty Utami R.S.Farm.,M.Clin,Ph.D mengupas "Industri Pangan Rumah Tangga". Di era pandemi membuat kita harus kreatif mencari peluang untuk menghasilkan uang. Salah satunya dengan memproduksi pangan- baik makanan maupun minuman dalam skala industri rumah tangga.

Pangan yang mendapatkan perizinan Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) dapat memperluas cakupan pasar penjualan karena ada jaminan legalitas produk yang dijual. Ketentuan tentang jenis produk pangan yang diizinkan untuk diproduksi IRTP diatur dalam Peraturan BPOM No. 22 tahun 2018 dimana terdapat 15 kriteria produk pangan yang tergolong pangan industri rumah tangga, urai Hesty Utami.

Produk probiotik tidak termasuk kategori produk pangan IRTP, karena proses produksinya membutuhkan teknologi pasteurisasi. Untuk mendapatkan perizinan, pemilik usaha mengajukan permohonan ke Dinas Kesehatan melalui Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan melengkapi berkas yang diperlukan, antara lain: sudah memiliki sertifikat penyuluhan keamanan pangan dan hasil pemeriksaan sarana produksi pangan produksi IRTP memenuhi syarat.

Proses perizinan membutuhkan waktu kurang lebih 3 (tiga) bulan sampai sertifikat produksi pangan dapat dikeluarkan. Perizinan tersebut berlaku selama 5 (lima) tahun dan selanjutnya dapat dilakukan perpanjangan izin.

Cara Mudah Membuat Probiotik

Sesi terakhir adalah peragaan oleh Dra.Umi Marwati, M.Si, tentang cara membuat minuman probiotik dalam skala rumah tangga dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan melalui pemutaran video. Adapun bahan yang digunakan antara lain susu (baik susu sapi segar, susu pasteurisasi maupun susu UHT yang sudah beredar di pasaran), kemudian ada kultur bakteri yang bisa didapatkan dari bahan fermentasi yang tersedia dipasaran, seperti merek Yakult, Biokul yogurt, Greenfields yogurt, Le Nature Sucre, Cimory yogurt original).

Selain itu, adapula bahan tambahan sebagai perasa seperti ekstrak kunyit, temulawak, jahe, teh hijau, kelor (moringa) dan lainnya. Adapun cara pembuatannya adalah diawali dengan pasteurisasi susu terlebih untuk membunuh sebagian  bakteri.

Terdapat 2 cara yang dapat dilakukan antara lain, cara langsung dan cara steam. Cara langsung dilakukan dengan memanaskan susu langsung diatas kompor selama 15-20 menit saat suhu mencapai 65-70˚C.

Cara steam dilakukan dengan cara mengukus susu pada waktu dan suhu yang sama. Perisa dapat langsung dimasukkan saat susu di pasteurisasi. Setelah susu dipasteurisasi, didiamkan terlebih dahulu hingga suhunya mencapai 40-45˚C, barulah kultur bakteri dapat dimasukkan, dan diaduk hingga rata.

Setelah itu, dipindahkan ke dalam wadah yang tertutup dan diinkubasi pada suhu yang hangat selama 12-24 jam. Setelah itu dilihat keadaannya. Apabila susu mengental artinya fermentasi berhasil.

Umi Marwati juga memaparkan analisa bisnis produk probiotik skala rumah tangga, dengan modal sekitar Rp. 6 juta, sudah dapat kembali modal dalam 26 hari, dengan per hari menjual 40 botol (200 ml) produk probiotik dengan harga jual Rp. 10.000/Botol. Anda tertarik? Redaksi JamuDigital.Com


Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: