SPIRIT TENTREM: Lapangan Kerja dan Ekonomi Kota Semarang
Tanggal Posting : Kamis, 27 Agustus 2020 | 06:14
Liputan : Redaksi JamuDigital.Com - Dibaca : 2479 Kali
SPIRIT TENTREM: Lapangan Kerja dan Ekonomi Kota Semarang
Foto Hotel Tentrem di Yogyakarta dan Semarang. SPIRIT TENTREM membuka Lapangan Kerja dan Ekonomi di Kota Semarang

Hotel, Mal & Apartemen Tentrem yang diresmikan pada 13 Agustus 2020, saat ini sedang ngetrend di media sosial.

Antrean panjang pengunjung mal yang berdesakan, tiduran di lantai mal untuk menyaksikan teknologi video mapping yang menghadirkan suasana akuarium laut raksasa di langit-langit mal, menjadi foto dan video viral- yang menggambarkan bahwa kehadiran dan antusiasme pengunjung mal seakan-akan terkesan mengabaikan Protokol New Normal.

Oleh karena itu dapat dipahami jika kemudian muncul beragam komentar dari masyarakat. Jauh hari sebelum Pandemi Covid-19 mewabah, kami akan meresmikan Hotel, Mal & Apartemen Tentrem pada 23 April 2020. Namun, karena situasi dan kondisi Indonesia yang sedang dilanda pandemi, keputusan tersebut kami batalkan.

Dua Pertimbangan Penting

Pertama ; apakah Tentrem akan diresmikan sebelum  Pandemi Covid19 berlalu atau sesudahnya? Tetapi apakah pada tahun 2021 Pandemi Covid19 dipastikan sudah berlalu? Akhirnya kami sepakat untuk meresmikan pada tanggal 13 Agustus 2020, hari kelahiran Ibu R. Sulistyo, nenek kami ,pendiri Sidomuncul.

Kedua,  apakah meresmikan Hotel Tentrem saja atau bersama-sama meresmikan Hotel dan Mal? Hal penting yang kedua ini, dalam keluarga kami menjadi perdebatan panjang dan seru.

Sebagian berpendapat, jika hanya meresmikan hotel ditengah pandemi pasti rugi, apa lagi bersama mall yang belum ada penyewanya? Yang sudah siap beroperasi hanya 8 penyewa dengan total luas 600 m2 dari jumlah 9000 m2 yang bisa disewa (semua  penyewa menunda untuk mengerjakan interior gerai yang sudah disewa karena pandemi COVID-19. Kepada 8 penyewa yang membuka gerai mereka saat peresmian, 13 Agustus 2020, kami bebaskan sewa selama 6 bulan ke depan.

Kalau membuka hotel & mall, kami harus rela menanggung kerugian sebesar Rp. 3, 5 miliar per bulan, selama 9 bulan ke depan.

Biaya terbesar, sebesar 38% adalah untuk gaji karyawan kemudian disusul listrik, perawatan dan lain-lain. Itupun setelah 9 bulan ke depan kami juga tidak tahu pasti apa yang akan terjadi.

Kalau akhirnya kami memutuskan meresmikan hotel & mall secara bersamaan, itu karena pertimbangan untuk membuka lapangan kerja yang lebih luas, supaya ekonomi Kota Semarang bergerak, meriah & penyewa yang sudah siap bisa mulai berusaha.

Kami juga menyediakan ruang khusus tanpa biaya sewa yang terletak di basement 2, untuk beberapa UMKM, Bakso Bang Jon, Rujak & Pecel Karimata, Soto Jonwen.

Perlu kami jelaskan, bahwa kami melaksanakan bisnis kami sesuai aturan Protokol New Normal dan  pelaksanaannya  kami  juga bekerjasama dan koordinasi dengan Polsek, Satpol PP, Babinsa dan aparat terkait.

Namun, antusiasme masyarakat yang tinggi telah menyebabkan kerumunan pengunjung tidak dapat dihindari. Petugas kami, Satpol PP & petugas Babinsa sudah berusaha untuk mengatur, menegur, memberi penjelasan, tetapi karena jumlah pengunjungnya banyak, kami kewalahan. Dan itulah yang terjadi, seperti yang kita saksikan kejadian seminggu yang lalu.

Mulai Senin 24 Agustus 2020, Video mapping sudah kami matikan dan sejak itu tidak ada kerumunan pengunjung lagi.

Melalui kesempatan ini, saya mengucapkan terimakasih yamg sebesar-besarnya, atas saran, teguran kepada kami, baik melalui telepon, wa atau media elektonik & atas kejadian kerumunan masa yang terjadi beberapa hari ini, kami juga mohon maaf.

Demikian penjelasan kami, semoga masyarakat dapat memahami tujuan & niat baik kami. Mari berdoa & berusaha, agar kita tetap sehat, tetap semangat dan tidak putus asa. "Life Must Go On".

Jakarta 26 Agustus 2020. Irwan Hidayat.


Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: