![]() |
| Simak artikel dibawah ini untuk mengetahui cara mengobati keputihan dengan Kunyit. |
JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Sejak zaman dulu, Kunyit dikenal sebagai rempah yang memiliki segudang khsiat untuk kesehatan. Kunyit juga menjadi salah satu rempah yang dimanfaatkan untuk obat berbagai macam penyakit luar maupun dalam, salah satunya mengobati keputihan.
Kunyit (Curcuma longa) dibeberapa daerah dikenal dengan kunyet (Aceh), kuning (Gayo), kunyet (Alas), kuning, hunik, unik (Batak), undre (Nias), kunyit (Melayu), kunyir, jinten (Lampungkunyir, koneng, koneng temen, temu kuning (Sunda), kunir, kunir bentis, temu kuning (Jawa).
Kunyit merupakan tumbuhan berhabitus terna dengan batang berwarna semu hijau atau agak keunguan, rimpang terbentuk dengan sempurna, bercabang-cabang, berwarna jingga. Setiap tanaman berdaun 3-8 helai, panjang tangkai daun beserta pelepah daun sampai 70 cm.
Tanpa lidah-lidah, berambut halus jarang-jarang, helaian daun berbentuk lanset lebar, ujung daun lancip berekor, keseluruhannya berwarna hijau atau hanya bagian atas dekat tulang utama berwarna agak keunguan, panjang 28-85 cm, lebar 10-25 cm.
Perbungaan, gagang berambut, bersisik, panjang gagang 16-40 cm; tenda bunga, panjang 10-19 cm, lebar 5-10 cm; daun kelopak berambut, berbentuk lanset, panjang 4-8 cm, lebar 2-3,5 cm, daun kelopak yang paling bawah berwarna hijau, bentuk bundar telur, makin keatas makin menyempit serta memanjang, warna semu putih atau keunguan.
- Berita Terkait: Rahasia Sains Islam Tumbuhan Obat
- Berita Terkait: HerbaKOF - Obat Batuk Herbal Pilihan yang Aman di masa Pandemi COVID-19
- Berita Terkait: Digitalisasi Jamu
Kelopak berbentuk tabung, panjang 9-13 mm, bergigi 3 dan tipis seperti selaput; tajuk bagian bawah berbentuk tabung, panjang lebih kurang 20 mm, berwarna krem, bagian dalam tabung berambut; tajuk bagian ujung berbelah-belah.
Warna putih atau merah jambu, panjang 10-15 mm, lebar 11-14 mm; bibir berbentuk bundar telur, panjang 16-20 mm, lebar 15-18 mm, warna jingga atau kuning keemasan dengan pinggir berwarna coklat dan ditengahnya berwarna kemerahan.
Kunyit memiliki kandungan minyak atsiri (6%) berwarna kuning pucat hingga jingga kekuningan terdiri atas sejumlah monoterpen dan seskuiterpen, meliputi a-zingiberen, kurkumen, ar-kurkumen, a- dan 3- turmeron, a-pinen, 1,8-sineol, trans-kariofilen, p-seskuifelandren, a dan (3-turmeron (sumber aroma), ar-turmeron, ar-turmerol dan isomernya.
Secara efek farmakologi, aktivitas anti jamur kurkumin (merupakan senyawa aktif Kunyit) terhadap tujuh spesies Candida (Candida albicans, C. krusei, C. tropicalis, C. kefyr, C. guilliermondii, C. parapsilosis, C. glabrata) diuji terhadap pertumbuhan 200 isolat klinis dari pasien dengan infeksi jamur Candida (candidiasis dan candidemia).
Penyiapan dan Dosis: Simplisia kasar 3-9 g per hari. Serbuk dalam bentuk teh dosis 1,5- 3 g diseduh dengan air (2-3 gelas) diminum 2-3 kali perhari sebelum makan. (Sumber: Buku “Acuan Sediaan Herbal Volume Ketujuh Edisi Pertama”, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI., Tahun 2012, Halaman: 46-48). Redaksi JamuDigital.Com









