Khasiat Kumis Kucing untuk Diabetes
Tanggal Posting : Sabtu, 2 Oktober 2021 | 08:50
Liputan : Redaksi JamuDigital.Com - Dibaca : 1912 Kali
Khasiat Kumis Kucing untuk Diabetes
Kumis Kucing merupakan habitus berupa terna berkayu yang memiliki khasiat untuk diabetes.

JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Kumis Kucing merupakan tanaman obat yang banyak tumbuh di Indonesia. Terdapat sejumlah khasiat Kumis Kucing untuk kesehatan, salah satunya untuk diabetes.

Kumis Kucing memiliki nama latin Orthosiphonis Aristati. Dibeberpa tempat Kumis Kucing dikenal dengan Kumis kucing (Sunda), remujung, se-salaseyan (Jawa), soengot koceng (Madura).

Kumis Kucing merupakan habitus berupa terna berkayu, pada pangkal sering bercabang, disana berakar kuat; tinggi 0,4-1,5 m; Batang berambut pendek. Tangkai daun 0,4-3 cm; helaian daun bulat telur, ellips atau memanjang, dengan pangkal berbentuk baji.

Di atas pangkal yang bertepi rata bergigi kasar, dapat dikatakan gundul, 2-10 x 1-5 cm. Karangan semu banyak, terpisah, berbunga 6, terkumpul menjadi tandan ujung. Daun pelindung kecil. Tangkai bunga pendek.

Kelopak berambut pendek, panjang 5,5-7,5 mm; taju atau hampirsampai pangkaltabung berakhir dengan 2 rusuk, bulat telur terbalik dan lebih lebar daripada taju lainnya; taju samping dengan ujung runcing, ungu; kedua taju bawah terpanjang, runcing, pada pangkal berlekatan pendek.

Mahkota berbibir 2; tabung lurus dan sempit; bibir atas bertaju 3, lebar dengan taju tengah yang bergigi 2, berbalik ke belakang; bibir bawah lurus menjulang ke depan. Kepala sari ungu. Bakal buah gundul. Kelopak buah lebih kurang 1 cm panjangnya; buah keras memanjang, berkerut halus.

Simplisia Kumis Kucing berupa serpihan daun dan tangkai baik bersama maupun terpisah, warna hijau kecoklatan, bau aromatik, rasa agak asin, agak pahit dan kelat. Daun bentuk bundar telur, lonjong, belah ketupat, memanjang atau bentuk lidah tombak, ujung lancip atau tumpul, panjang 2-12 cm, lebari-8 cm.

Tangkai daun persegi, warna agak ungu, panjang kurang lebih 1 cm. Helai daun dengan tepi bergerigi kasar tidak beraturan, kadang-kadang bergerigi tajam dan menggulung ke bawah, ujung daun dan pangkal daun meruncing. Tulang daun menyirip halus dan bercabang sedikit.

Kumis Kucing didistribusikan dari India, Indo-China dan Thailand, melewati Malaysia sampai ke Australia ditemukan tumbuh liar atau ditanam di pekarangan sebagai tumbuhan obat dan terdapat di daerah rendah sampai ketinggian 700 mdpl.

Kumis Kucing memiliki kandungan kimia Flavonoid: 7,3’,4’-tri-0-metilluteolin, sinensetin, eupatorin, salvigenin, ladanein, tetrametilskutelarein, 6-hidroksi-5,7,4’-trimetoksiflavon, 5-hidroksi-6,7,3’,4’-tetrametoksiflavon; Diterpen: Ortosifol A, ortosifol B, ortosifol K, ortosifol L, ortosifol M, dan ortosifol N, norstaminon A, neoortosifol A.

Secara efek farmakologi, uji antihiperglikemik ekstrak air daun kering kumis kucing dosis i g/kg BB yang diberikan secara oral pada tikus normal, tikus diabetes yang diinduksi streptozotosin dan tikus normal yang dibebani glukosa 5 g/kg BB, menunjukkan penurunan glukosa darah secara bermakna, jika dibandingakan dengan kontrol.

Penyiapan dan Dosis: Seduhan 6-12 g daun Kumis Kucing dalam 150 ml air panas, saring setelah 10 menit dan diharuskan untuk mengkonsumsi air putih minimal 2 litter/hari. (Sumber: Buku “Acuan Sediaan Herbal Volume Enam Edisi Pertama”, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI., Tahun 2011, Halaman: 73-75). Redaksi JamuDigital.Com


Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: