 |
| Mau tahu cara mengobati diabetes dengan Jambu Biji? Simak artikel dibawah ini. |
JamuDigital.Com-Media Jamu, Nomor Satu. Jambu Biji memiliki rasa yang manis dan kandungan nutrisi yang tinggi. Dibalik rasa yang manis dan kandungan nutrisi yang tinggi ternyata buah dari Jambu Biji memiliki khasiat untuk mengobati diabetes.
Jamu Biji (Psidii Guajavae Fructus) dibeberapa daerah dikenal dengan jambu kulutuk, bayawas, tetokal, tokal (Jawa), jambu klutuk, jambu batu (Sunda), jambu bender (Madura).
Jambu Biji merupaka tumbuhan semak atau pohon, tinggi 3-10 m, kulit batang halus permukaannya, berwarna coklat dan mudah mengelupas. Daun berhadapan, bertulang menyirip, berbintik, berbentuk bundar telur agak menjorong atau agak bundar sampai meruncing.
Panjang helai daun 6-14 cm, lebar 3-6 cm, panjang tangkai 3-7 mm, daun yang muda berambut, daun yang tua permukaan atasnya menjadi licin. Perbungaan terdiri dari 1-3 bunga, panjang gagang perbungaan 2-4 cm; panjang kelopak 7-10 mm; tajuk berbentuk bulat telur sungsang, panjang 1,5-2 cm.
- Berita Terkait: Rahasia Sains Islam Tumbuhan Obat
- Berita Terkait: Ramuan Tradisional Usir Sakit Gigi
- Berita Terkait: Pelatihan Jamu Gendong
Buah Jambu Biji berbentuk bulat atau bulat telur, kalau masak berwarna kuning, panjang 5 - 8,5 cm, berdaging menyelimuti biji-biji dalam massa berwarna kuning atau merah jambu.
Tanaman ini tersebar luas di Asia Tenggara termasuk Indonesia, sampai Asia Selatan, India dan Srilangka. Di Jawa umumnya terdapat pada ketinggian 1200 mdpl dan sering tumbuh liar pada tanah yang gembur maupun liat, banyak air dan tempat terbuka.
Kandungan kimia daun, buah dan kulit batang Jambu Biji mengandung tanin. Pada daun selain tanin, seperti minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratagolat, asam oleanolat, asam guajaverin dan vitamin.
Menurut efek farmakologi ekstrak etanol/air daun Jambu Biji kering dosis 200 mg/kgBB dapat menghambat peningkatan kadar glukosa darah pada mencit yang diinduksi aloksan.
Penyiapan dan Dosis: Satu buah Jambu Biji setengah masak, dibelah empat dan direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya. Diminum 2 kali sehari pagi dan sore. (Sumber: Buku “Acuan Sediaan Herbal Volume Kelima Edisi Pertama”, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI., Tahun 2010, Halaman: 62-64). Redaksi JamuDigital.Com
