Kembangkan Jamu Herbal Nusantara, Tanpa Bahan Kimia Obat
Tanggal Posting : Senin, 26 September 2022 | 09:16
Liputan : Redaksi JamuDigital.Com - Dibaca : 1494 Kali
Kembangkan Jamu Herbal Nusantara, Tanpa Bahan Kimia Obat
Badan POM bersama para pengusaha Jamu terus melakukan upaya, agar Jamu yang diminum masyarakat tidak ada yang mengandung BKO. (Dok. Badan POM)

JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Upaya mengembangkan Jamu dari herbal asli Indonesia, juga harus diikuti dengan upaya-upaya menindak pelaku usaha yang mencampurkan Bahan Kimia Obat (BKO) ke dalam ramuan jamu yang diproduksinya.

Tindakan mencampur BKO ke dalam Jamu dilarang dan dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi masyarakat yang mengonsumsinya.

Terkait dengan upaya melindungi masyarakat, Loka POM Banyumas bersama Perkumpulan Pelaku Jamu Alami Indonesia (PPJAI) menngelar acara Dialog Pengembangan Herbal Nusantara melalui Perkuatan Sinergisitas Penta Helix di Markas Kopassus Cilacap.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan jamu herbal nusantara, khususnya di Banyumas Raya dengan menghasilkan produk jamu tanpa Bahan Kimia Obat (BKO).

Kegiatan ini, dipusatkan di Markas Kopassus Cilacap pada 22-23 September 2022. Berbagai kegiatan yakni diklat bela negara, outbound, bakti sosial di Lapas Nusakambangan, serta acara inti dialog herbal nusantara dan pelatihan Cara Produksi Obat Tradisional yang Baik (CPOTB).

Di hari kedua, kegiatan diawali dengan upacara, dan bertindak sebagai inspektur upacara Ketua PPJAI dan diikuti ratusan peserta upacara, dilanjutkan dengan pendatanganan komitmen dukungan pengembagan herbal nusantara, dan jamu aman tanpa BKO, serta penyerahan sertifikat CPOTB. Pada kesempatan itu juga digelar minum jamu herbal secara massal.

Pada acara dialog herbal nusatara penguatan sinergisitas penta helix, mengahdirkan narasumber dari Ketua PPJAI, Anggota Komisi IV DPR RI, Direktur Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik, Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Uaha Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik, profesor peneliti dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed).

Dengan moderator Kepala Loka POM di Kabupaten Banyumas. Acara inti lainnya, peserta mengikuti Bimbingan Teknis CPOTB. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong pengembangkan jamu alami yang aman, legal, dan bebas bahan kimia obat (BKO).

Meskipun saat ini masih ada jamu ilegal, tetapi Loka POM di Kabupaten Banyumas terus berupaya mengatasinya, dengan sinergisitas penta heliks yang melibatkan pemerintah, pelaku usaha, akademisi, tokoh masyarakat, dan media.

Adapun melalui pelatihan yang digelar Badan POM bersama PPJAI dan perkembangan jamu aman yang semakin besar, diharap akan memberikan dampak positif bagi mereka yang masih memproduksi jamu BKO.

"PPJAI sangat komitmen untuk mengembangkan jamu yang aman," tutur Suliyanto seperti dikutip di laman web Badan POM.

Ketua PPJAI, Mukit Hendrayatno menjelaskan, PPJAI sudah sekitar tujuh tahun mengawal jamu tradisional di wilayah Cilacap dan sekitarnya. Menurutnya saat ini jamu tradisional di Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya sudah berubah.

Ratusan anggota PPJAI sudah mengantongi izin edar untuk jamu yang diproduksi. Sementara itu, anggota Komisi IV DPR RI, Teti Rohatiningsih menambahkan, jamu merupakan warisan leluhur yang harus terus dilestarikan, dan diberdayakan sehingga tidak punah. (Sumber Berita: https://www.obatnews.com/herb/pr-4464915568/kembangkan-jamu-herbal-nusantara-tanpa-bahan-kimia-obat?page=2 ).


Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: