KBRI Phnom Penh akan menggelar beberapa kegiatan promosi tahun ini, termasuk pameran kesehatan dan kecantikan di Phnom Penh dan Sihanoukville pada bulan Juni 2024. |
JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Melihat potensi besar bagi produk-produk jamu dan obat tradisional, Duta Besar RI untuk Kamboja, Santo Darmosumarto mengatakan Indonesia mengejar pangsa pasar jamu dan obat tradisional di Kamboja.
Dilaporkan dari KBRI Phnom Penh pada hari Rabu, 31 Januari 2024 untuk membahas cara meningkatkan kemitraan ekonomi antara kedua negara, Santo bertemu dengan Wakil Presiden Kamar Dagang Kamboja (Cambodia Chamber of Commerce/CCC), Lim Heng, di kantor pusat CCC di Phnom Penh pada hari Senin, 29 Januari 2024.
Demi mencapai tujuan tersebut, KBRI Phnom Penh akan menggelar beberapa kegiatan promosi tahun ini, termasuk pameran kesehatan dan kecantikan di Phnom Penh dan Sihanoukville pada bulan Juni 2024.
"Produk kesehatan Indonesia kini semakin diterima dengan baik oleh konsumen Kamboja. Kami yakin terdapat potensi yang sangat besar bagi produsen Indonesia, khususnya di bidang jamu dan obat tradisional," kata Santo.
- Berita Terkait: Kabar dari Kamboja: Bersinambung Memasarkan OMAI
- Berita Terkait: Kabar dari Kamboja, Salam Sompiah: Obat Herbal Indonesia di Phnom Penh
- Berita Terkait: Pimpinan Dexa Group Terpilih sebagai Indonesia Most Acclaimed CEO 2022
Dikutip dari website Kemenlu RI, Santo mengungkapkan bahwa pameran kesehatan dan kecantikan tersebut akan menjadi langkah awal sebelum acara besar yang disebut "Sousday Indonesia", yang bertujuan untuk mempromosikan perdagangan, investasi, dan pariwisata Indonesia. Kegiatan ini akan digelar di Phnom Penh pada bulan September 2024.
Santo berharap kegiatan tersebut dapat menarik partisipasi 100 perusahaan dari Indonesia dan Kamboja. Selain itu, KBRI Phnom Penh juga akan mengundang delegasi besar pengusaha Kamboja untuk menghadiri Trade Expo Indonesia (TEI), pameran perdagangan internasional terbesar di Indonesia, yang akan diselenggarakan pada bulan Oktober 2024.
Menurut rencana, di sela-sela pameran tersebut juga akan diadakan forum untuk menjelajahi peluang kerja sama infrastruktur. Tahun ini menandai peringatan 65 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Kamboja.
Lim menyatakan komitmen CCC untuk mendukung upaya KBRI Phnom Penh dalam memperkuat kerja sama perdagangan bilateral, investasi, dan pariwisata. Ia menekankan pentingnya upaya lebih lanjut dari pemerintah Indonesia dan Kamboja dalam mendorong interaksi antara sektor swasta kedua negara, termasuk kerja sama antara CCC dan Kamar Dagang Indonesia di Kamboja (IndoCham).
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, nilai total perdagangan antara Indonesia dan Kamboja pada periode Januari hingga November 2023 mencapai 874,5 juta dolar AS (sekitar Rp13,78 triliun), dengan nilai ekspor sebesar 788,6 juta dolar AS (Rp12,42 triliun) dan impor sebesar 85,9 juta dolar AS (Rp1,35 triliun). Redaksi JamuDigital.Com