Kekayaan Hayati Memiliki Potensi Ekonomi yang Luar Biasa
Tanggal Posting : Selasa, 15 Maret 2022 | 09:30
Liputan : Redaksi JamuDigital.Com - Dibaca : 2043 Kali
Kekayaan Hayati Memiliki Potensi Ekonomi yang Luar Biasa
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah variasi dan variabilitas kehidupan di Bumi.

JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah variasi dan variabilitas kehidupan di Bumi. Indonesia sebagai salah satu negara mega biodiversity di dunia, memiliki keanekaragaman hayati serta tingkat endemisme, atau tingkat keunikan ekologi, yang dapat dijadikan sebagai modal dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. 

Yayasan Kebun Raya Indonesia didirikan pada akhir 2001 oleh Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri. Saat itu, kesadaran masyarakat Indonesia mengenai keanekaragaman hayatai masih rendah. "Dimulai dengan empat kebun raya, saat ini Yayasan Kebun Raya sudah membentuk 45 Kebun Raya Daerah dan ada 17 kebun raya baru yang sudah diluncurkan," sahut Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Laksana Tri Handoko pada peluncuran buku ’Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam’ pada Rabu (24/3).

Buku yang ditulis oleh Kristin Samah dan Maria Karsia itu mengisahkan dedikasi Megawati dalam merawat lingkungan. Isi dari buku tersebut diharapkan dapat menjadi panduan bagi setiap kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

Pada saat itu, membangun sebuah kebun raya dianggap tidak bermanfaat. Seiring dengan perubahan dan semakin meningkatnya manfaat kebun raya, kepala daerah berlomba mengajak LIPI pembuatan master plan kebun raya. "Kini makin disadari bahwa ternyata kebun raya dapat menjadi penggerak ekonomi masyarakat yang luar biasa, dalam waktu yang begitu cepat dan signifikan," ungkap Handoko.

Megawati berpesan kepada Handoko bahwa sebagai penaung kebun raya di Indonesia, LIPI tidak hanya bertugas untuk mengoleksi, tetapi juga harus bisa memanfaatkan, sehingga dapat memberikan nilai tambah biodiversitas hayati di Indonesia. "Di masa Pandemi Covid-19, hasil penelitian obat-obatan dapat kita ambil dari alam. Ini membuktikan bahwa kekayaan hayati kita memiliki potensi ekonomi yang luar biasa dan dapat menjadi berlian di masa depan," imbuh Handoko.

"Penelitian terkait biodiversitas dalam pemanfaatannya merupakan sebuah teknologi tinggi. Hal ini mendorong LIPI dalam tiga tahun belakangan untuk melakukan investasi besar-besaran di seluruh unit penelitian. Kami memfokuskan riset pada pemanfaatan dan eksplorasi senyawa tanaman dan potensi khusus pada tanaman obat. Hal ini juga menjadi perhatian oleh Ibu Megawati," ujar Handoko.

Pada pembangunan di Kebun Raya Daerah, hampir semua kebun raya mempunyai taman tematik. Taman tematik tersebut diisi dengan tanaman obat yang merupakan tanaman endemi di daerah tersebut. Saat ini, Indonesia memiliki 30.000 spesies tumbuhan, namun hanya 8.000 saja yang sudah dikenali. Dari jumlah tersebut, hanya 300 spesies yang sudah resmi menjadi tanaman obat, sementara hanya 30 spesies tanaman yang sudah menjadi obat resep dokter. "Potensi tanaman obat Indonesia cukup luar biasa. Belum lagi yang di laut Muara bagian Jakarta Utara, daerah yang berpotensi untuk tanaman obat kanker," imbuh Handoko.

Pada kesempatan tersebut, Handoko mengucapkan apresiasi terima kasih kepada Megawati Soekarno Putri atas dukungan dan inspirasi khususnya untuk para peneliti di bidang hayati Indonesia. "Terima kasih kepada Ibu Megawati atas semangat dan motivasi agar kami senantiasa mengeksplorasi tanaman obat di tanah air. Peneliti hayati akan terus mengoleksi dan mengekstrak tanaman obat sehingga kekayaan hayati Indonesia dapat bermanfaat untuk kemajuan bangsa," tutup Handoko.

Sebagai informasi, pada peluncuran buku ’Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam’ dihadiri oleh Tri Rismaharini (Menteri Sosial Republik Indonesia), Hasto Kristiyanto (Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan), Bungaran Saragih (Menteri Pertanian Republik Indonesia 2001-2004), dan Sonny Keraf (Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia 1999-2001). (Sumber Berita: http://lipi.go.id/berita/kekayaan-hayati-sebagai-berlian-masa-depan/22362 ). Redaksi JamuDigital.Com


Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: