Jamu Lansau, Ramuan 44 Jenis Tumbuhan Obat dari Sulawesi Tenggara
Tanggal Posting : Selasa, 27 Februari 2024 | 09:30
Liputan : Redaksi JamuDigital.com - Dibaca : 1822 Kali
Jamu Lansau, Ramuan 44 Jenis Tumbuhan Obat dari Sulawesi Tenggara
Jamu lansau adalah ramuan dari 44 jenis tumbuhan yang telah turun temurun digunakan sebagai obat tradisional oleh Suku Muna.

JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Kekayaan alam Indonesia yang melimpah menjadikan negeri ini dipenuhi dengan tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat tradisional. Kombinasi berbagai tumbuhan untuk dijadikan obat tradisional telah ada di Indonesia sejak dahulu.

Salah satu di antara berbagai ramuan obat tradisional di Indonesia yang masih lestari adalah jamu lansau yang berasal dari Sulawesi Tenggara. Jamu lansau adalah ramuan dari 44 jenis tumbuhan yang telah turun temurun digunakan sebagai obat tradisional oleh Suku Muna.

Jamu ini diyakini berkhasiat meringankan segala macam gejala penyakit dari yang ringan hingga penyakit dalam. Uniknya, angka 44 yang ditujukan untuk banyaknya jenis tumbuhan yang dipakai ini sarat akan nilai kepercayaan yang dianut oleh suku tersebut.

Simak fakta menarik mengenai jamu lansu yang dikutip dari IDN Times berikut ini.

1. Dipercaya menyembuhkan berbagai macam penyakit

Jamu lansau adalah suatu ramuan dari masyarakat Suku Muna dan Buton di Provinsi Sulawesi Tenggara. Ramuan ini terdiri dari 44 macam campuran bahan dan tumbuhan yang berupa daun, rumput-rumputan, kulit kayu, dan batang.

Lansau diyakini oleh masyarakat setempat sebagai obat tradisional untuk segala penyakit baik yang ringan seperti gatal, bisul, kurap, hingga ’penyakit dalam’ berupa hipertensi, diabetes, malaria, dan batu ginjal.

2. Erat kaitannya dengan nilai filosofis kepercayaan yang dianut

Melansir suatu studi eksploratif yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Halu Oleo, ramuan lansau yang terdiri dari 44 jenis tumbuhan tersebut punya nilai filosofis berupa pemaknaan asal kejadian manusia. Nilai filosofis ini erat kaitannya dengan nilai spiritual yang dipercaya oleh masyarakat suku mana, yang mana mereka menganut agama Islam bercorak Tasawuf.

Angka 44 ini dimaknai sebagai proses kejadian Adam dan Hawa, pasangan manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT. Adam diyakini tercipta dengan 12 pasang tulang kemudian diberikan sepasang kepada Hawa, sehingga Nabi Adam hanya punya 11 pasang ruas tulang.

Sebelas pasang tulang tersebut dikalikan dengan 4 bagian sisi Nabi Adam sehingga didapat angka 44 bagian.

Penggunaan angka 12 dan 4 yang dipakai Suku Muna untuk pengobatannya juga merupakan pemaknaan terhadap konsep pada Al-Quran dan pemahaman terhadap alam semesta. Hal ini tak lepas dari penggunaan angka 12 dan 4 yang banyak terdapat dalam Al Quran.

3. Ada banyak tumbuhan yang bisa diramu menjadi jamu lansau

Total jenis tumbuhan yang dapat digunakan untuk membuat ramuan landau ada 150 jenis tumbuhan, tetapi yang diramu tetap hanya 44 jenis tumbuhan saja.

Adanya 150 jenis tumbuhan ini sebagai keleluasaan untuk kombinasi bahan ramuan sehingga jika ada bahan yang tidak ada dapat digantikan dengan bahan lain. Contohnya, jika  tumbuhan pinang tidak tersedia maka dapat disubtitusi dengan alang-alang atau jika alang-alang tidak ada maka dapat diganti dengan buah maja.

Beberapa jenis tumbuhan yang digunakan untuk ramuan lansau adalah daun ketepeng cina, daun kaghuse-ghuse, daun maja, daun sambiloto, daun kersen, daun kesambi, daun jambu biji, daun turi, kulit batang jati, daun kulit batang nangka hutan, dan herba wonta.

Jenis tumbuhan yang digunakan untuk ramuan lansau ini banyak tertanam di pekarangan rumah warga sehingga bahan untuk membuat ramuan landau ini mudah didapatkan oleh warga.

4. Berkhasiat sebagai antioksidan

Selain khasiat secara empiris yang dimanfaatkan oleh masyarakat Suku Muna, terdapat pula beberapa penelitian yang membuktikan khasiat lansau secara ilmiah.

Salah satu penelitian dari Universitas Halu Oleo pada tahun 2020 menunjukkan bahwa beberapa jenis tumbuhan yang digunakan untuk membuat ramuan lansau ini punya kandungan antioksidan yang sedang hingga kuat yang dapat menangkal radikal bebas.

Penelitian lain dengan hewan uji berupa mencit menunjukkan bahwa lansau dapat menurunkan kadar LDL atau kolesterol jahat.

5. Daun dipetik langsung dari pohonnya, terasa segar!

Untuk mendapatkan bahan-bahan lansau, tanaman dipanen pada pagi hari dan diambil daun yang dekat dengan pucuk. Secara filosofis, pada pagi hari cuaca masih dalam keadaan suci dan murni. Di pagi hari, kandungan bermanfaat pada tumbuhan masih banyak karena belum terjadi proses fotosintesis.

Bahan-bahan tersebut kemudian direbus dalam panci besar dan nanti akan diambil sarinya. Metode ini adalah metode ekstraksi tanaman herbal dengan suhu sekitar 90 derajat Celcius selama 30 menit. Lansau diminum sebanyak tiga kali sehari, boleh dalam keadaan panas maupun dingin. Redaksi JamuDigital.Com


Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: