Fitomedisin Untuk Mengobati Sembelit
Tanggal Posting : Selasa, 19 Juni 2018 | 07:57
Liputan : Redaksi - Dibaca : 4149 Kali
Fitomedisin Untuk Mengobati Sembelit
Fitomedisin Untuk Mengobati Sembelit

JamuDigital.Com. Berikut ini serial artikel HerbalSehat yang ditulis oleh Kontributor Ahli HerbaIndonesia.Com: Dr. Kintoko, M.Sc., Apt. Beliau adalah Peneliti Herbal Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta; Kepala Sentra HKI UAD, Alumnus Guangxi Medical University, China. Semoga bermanfaat.

Sembelit atau konstipasi adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan buang air besar (BAB) yang normal pada seseorang, disertai dengan kesulitan keluarnya tinja yang tidak lengkap atau keluarnya tinja yang sangat keras dan kering (Wilkinson, 2006).

Dari sisi frekuensinya, dikatakan mengalami sembelit apabila terjadi BAB dengan frekuensi yang sedikit dan tinja tidak cukup jumlahnya.

Tanda-tanya terjadinya sembelit adalah mengedan pada saat BAB disertai dengan rasa nyeri pada dubur saat tinja keluar.

Kasus sembelit lazimnya diderita oleh masyarakat umum pada kelompok usia 60 tahun ke atas sebanyak 30%, dimana wanita 3x lebih sering mengalami sembelit dibandingkan lelaki.

Resiko terjadinya sembelit meningkat seiring dengan bertambahnya usia.

Pada wanita dengan usia di atas 65 tahun menderita sembelit sekitar 34% sedangkan lelaki sekitar 26% pada usia yang sama.

Sembelit disebabkan oleh kebiasaan BAB yang tidak teratur dan menunda atau mengabaikan saat ada keinginan BAB.

Selain itu, kebiasaan makan rendah serat serta asupan minum yang kurang juga dipercaya menjadi penyebab sembelit.

Pemakaian obat-obat pencahar atau laksatif yang lazim digunakan dalam ramuan obat pelangsing dapat menyebabkan terjadinya pengosongan tinja secara sempurna pada kolon bagian bawah.

Akibatnya kehilangan reflex BAB yang normal. Demikian juga pemakaian zat besi pada ibu hamil dapat juga menyebabkan sembelit.

Zat besi akan menyebabkan efek penciutan pada mukosa usus dan bisa mengiritasi. Selain itu, hormone-hormon kehamilan memperlambat transit makanan melalui saluran cerna dan rahim yang makin membesar menekan dubur.

Beberapa jenis penyakit seperti hipotirodisme, hipokalsemia dan tumor usus serta adanya kelainan pada saluran pencernaan dapat menimbulkan sembelit.

Sembelit dapat dicegah dengan cara diet tinggi serat, menghindari konsumsi makanan yang tinggi lemak dan gula, memperbanyak minum, olah raga teratur, membiasakan BAB teratur dan tidur minimal 4 jam per hari.

Fitomedisin atau obat herbal dapat digunakan untuk mengobati sembelit. Diantara fitomedisin yang telah terbukti secara ilmiah sebagai obat sembelit adalah lidah buaya atau Aloe vera.

Data keamanan menunjukkan bahwa ekstrak daun lidah buaya tidak menyebabkan efek teratogenik pada hewan percobaan tikus sampai dosis oral 1000 mg/kg berat badan.

Artinya, daun lidah buaya aman dikonsumsi pada ibu hamil. Pemberian dosis lidah buaya sampai 16 g/kg berat badan tidak menyebabkan tanda-tanda ketoksikan akut dan subakut serta tidak terjadi perubahan histologi organ internal maupun parameter biokimia darah.

Aloin dan acemannan adalah kandungan zat aktif pada lidah buaya. Bahkan tingkat khasiatnya termasuk grade B.

Pemakaiannya hanya periode singkat, maksimal 10 hari dengan dosis 100 mg ekstrak dan diminum pada malam hari.

Penggunaan bersama dengan obat diuretic dapat memperburuk keseimbangan elektrolit. Efek samping yang ditimbulkan kemungkinan terjadi diare dan nyeri pada perut dan penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan hepatitis, hipokalemia, penurunan berat badan dan albuminuria.

Kontraindikasi pada orang yang mengalami radang usus halus, anak di bawah umur 10 tahun dan wasir. (Kontributor Ahli HerbaIndonesia.Com: Dr. Kintoko, M.Sc., Apt. Beliau Peneliti Herbal Fakultas Farmasi UAD; Kepala Sentra HKI UAD, Alumnus Guangxi Medical University, China) (Redaksi JamuDigitalCom)


Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: