![]() |
Menangkap peluang meningkatnya permintaan produk herbal selama pandemi COVID19. |
JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Ditengah pandemi COVID-19 yang hingga kini belum ditemukan obatnya yang spesifik, pakar kesehatan sedunia sepakat untuk meningkatkan imunitas tubuh. Apa imunitas tubuh, herbal apa yang tepat untuk itu?
Hal ini dikupas dalam webinar yang diadakan oleh PT. Mustika Ratu & PDHMI dengan tema "Meningkatkan Imunitas dan Kesehatan Tubuh pada Anak Usia Sekolah", pada Selasa, 31 Agustus 2021.
Dua narasumber yang akan tampil, yaitu: Dr. dr. Ina Rosalina, SpA(K), M.Kes, M.H.Kes. (Dewan Pakar PP PDHMI), dan apt., Dra. Dewita Agus, M.Pharm. (PT. Mustika Ratu). Sebagai moderator: Dr. dr. Slamet Sudi Santoso, Mpd.Ked (Ketua Umum PDHMI).
Dr. Ina Rosalina mengawali presentasinya dengan menjelaskan apa yang dimaksud kesehatan, yaitu keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosisal dan ekonomis.
"Berfikir positif-jangan biarkan anak murung, Kenali bahasa tubuh, Menjaga pola makan, Mencukupi kebutuhan cairan, Mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral. Jagalah kebersihan diri dan lingkungan serta higienitas makanan dan minuman, dan tenntunya olahraga secara teratur," Dr. dr. Ina Rosalina mengingatkan.
Usia anak sekolah menurut WHO, lanjut dia, yaitu golongan anak berusia 7-15 tahun, di Indonesia anak berusia 7-12 tahun. Sistem imun yang baik pada anak didapat dengan cara: bermain, sekolah, aktifitas lain, berinteraksi dengan sekitar.
Menjadi kesehatan anak pada saat pandemi sangat penting. Karena kasus COVID-19 pada anak di Indonesia mencapai 12,6 % atau sekitar 250 ribu- yang berasal dari kelompok usia anak. Proporsi terbesar pada kelompok usia: 7-12 tahun (28,02%), 16-18 tahun (25,23%), 13-15 tahun (19,92%). Presentase angka kematian- tertinggi: Usia 0-2 tahun (0,81%), Usia 16-18 tahun (0,22%), Usia 3-6 tahun (0,19%).
Karakteristik anak usia sekolah: Anak banyak menghabiskan waktu diluar rumah, Aktifitas fisik anak semakin meningkat, Pada usia ini anak akan mencari jati dirinya. Ciri khas anak sekolah masa pertumbuhan masih cepat, sangat aktif dan masa belajar.
Pemberian asupan makanan tidak mudah sehingga dapat menyebabkan gangguan pada tubuhnya (dapat timbul masalah gizi: gizi kurang/obesiatas).
Imunitas adalah kemampuan kekebalan tubuh melawan suatu penyakit/pathogen. Patogen berupa virus, bakteri, fungi, protozoa, dan cacing menjadikan tubuh kita sebagai sel inang, sehingga tubuh kita perlahan melemah, sakit, dan dapat menimbulkan kematian apabila sistem imunitas pada tubuh kita semakin melemah
Sistem imunitas tubuh merupakan sistem pertahanan atau kekebalan tubuh yang memiliki peran dalam mengenali dan ’menghancurkan’ benda-benda asing atau sel abnormal yang merugikan tubuh kita.
Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh memiliki fungsi sangat sentral dalam pertahanan tubuh manusia. Sistem kekebalan adaptif: Aktif, dan Pasif: Imunisasi. Berfungsi untuk merangsang antibodi.
Sistem kekebalan tubuh Non Spesifik (Bawaan) yang memiliki pertahan ke-1 (Kulit, Membran mukosa, Normal flora)- yang disebut kekebalan eksterbal. Dan pertahanan ke-2 (Sel pertahanan bawaan, radang, protein pelengkap, bahan antimikroba)- yang disebut kekebalan internal.
Sistem kekebalan tubuh Spesifik (Adaptif) memiliki pertahanan ke-3 (Limfosit yang terspesialisasi: Sel B- menghasilkan antibodi, Sel T, Sel T Helper, Sel T Kiler)- yang disebut kekebalan internal.
Dr. dr. Ina Rosalina menjelaskan cara meningkatkan sistem kekebalan tubuh, yaitu: Makanan gizi seimbang, makan buah dan sayur, minum vitamin dan herbal, istirahat yang cukup, hindari stress, batasi alcohol dan berhenti merokok, rutin berolahraga, membiasakan menjaga kebersihan dengan 6 langkah cara mencuci tangan yang baik dan benar.
- Berita Terkait: Mustika Ratu Donasi HERBAMUNO untuk RSAD di Pulau Jawa
- Berita Terkait: Hadapi Pandemi, Mustika Ratu Lakukan Inovasi Produk
- Berita Terkait: Universitas Indonesia dan Mustika Ratu Bahas Peran Jamu di Masa Pandemi
Inovasi Mustika Ratu Meningkatkan Imunitas
PT Mustika Ratu, Tbk sebagai salah satu produsen herbal terkemuka di Indonesia, menangkap peluang meningkatnya permintaan produk herbal selama pandemi COVID19 dengan meluncurkan produk inovasi untuk meningkatkan imunitas tubuh. Hal ini dikemukakan oleh apt. Dra. Dewita Agus, M.Pharm, Associate R&D-Quality Director PT. Mustika Ratu, Tbk. Dijelaskan tentang bahan Herbal sebagai Imunomodulator sebagai berikut:
Jahe Emprit (Zingiber officinale). Mengandung gingerol, shogaol, dan zingibere yang memiliki aktivitas antioksidan, antiinflamasi, analgesik, imunomodulator, dan gastroprotector. Uji in vivo menunjukkan bahwa minyak atsiri jahe yang diberikan sehari sekali per oral selama seminggu dapat meningkatkan respon imun humoral. Imunitas humoral melibatkan interaksi antara sel-B dengan antigen untuk selanjutnya terjadi proliferasi dan diferensiasi menjadi sel plasma yang mensekresi antibodi.
Sambiloto (Andrographis paniculata). Ekstrak Sambiloto mengandung senyawa aktif andrographolide. Berkhasiat sebagai imunomodulator, anti piretik, anti radang, dan hepatoprotector. Pada studi acak, tersamar ganda telah mengevaluasi ekstrak Sambiloto sebagai imunostimulan untuk mencegah penyakit flu pada 107 anak sekolah (umur rata-rata 18,4 tahun), menerima 200 mg ekstrak dan placebo setiap hari selama 3 bulan dan dievaluasi seiap minggu oleh dokter.
Hasilnya terjadi penrunan yang signifikan dalam pencegahan flu pada kelompok uji dibandingkan dengan kelompok placebo. Data ini menunjukan bahwa ekstrak Sambiloto memiliki potensi untuk pencegahan dan pengobatan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
Akar Manis (Glycyrrhizae Radix). Kandungan senyawa akar manis: flavonoid, glisirisin, asam glisiretinat. Akar Manis digunakan sebagai antiinflamasi, hepatoprotector, gastroprotector, meredakan batuk dan sesak nafas. Aktivitas flavonoid pada ekstrak Akar Manis ditunjukkan dengan meningkatkan ekspresi IL-7, sekresi dan merangsang proliferasi limfosit T, sehingga menunjukan aktivitas imunomodulator pada organ dan sel imun.
Meniran (Phyllanthus urinaria). Senyawa yang terkandung dalam Meniran adalah lignan, flavonoid, tanin, dan filantin. Meniran memiliki fungsi imunomodulator, anti radang, dan hepatoprotector. Ekstrak Meniran telah melalui uji Klinis dan pre-Klinis di beberapa rumah sakit. Uji Klinis acak tersamar ganda mengenai efek pemberian imunostimulan ekstark Meniran pada pasien anak (infeksi saluran nafas akut, menunjukan hasil yang baik terutama dalam mempercepat turunnya demam, penggunaan ekstrak meniran sebagai adjuvant dengan pbat antituberkolosis juga menunjukan perbaikan yang bermakna dibandingkan placebo.
Daun Jambu Mete (Anacardium occidentale). Berbagai penelitian membuktikan bahwa ekstrak daun Jambu Mete mengandung senyawa fenolik seperti kuercetin, antosianin, dan tannin serta berkaitan dengan sejumlah efek farmakologi seperti antiinflamasi, hepatoprotektor, antioksidan, bronchodilatory, meredakan diare, dan antiradang.
Ekstrak daun Jambu Mete menunjukan efek antiinflamasi pada penelitian secara in vitro, dimana ekstrak daun Jambu Mede memiliki kemampuan untuk menurunkan kerusakan okidatif pada sel makrofag dan menginhibisi produksi dari TNFα- dan IL-13 pada sel yang telah distimulasi oleh lipopolisakarida.
HERBAMUNO dikembangkan dari kombinasi 5 (lima) bahan yang sudah terbukti secara empiris keamanan dan efektifitasnya dalam menjaga daya tahan tubuh, yang bersinergi dengan khasiat lain di masing-masing ingredient seperti antiradang, anti nyeri, batuk dan sesak napas, antidiare, hepatoprotector dan gastroprotector.
HERBAMUNO terbuat dari ramuan herbal berkhasiat dari alam Indonesia: Sambiloto, Akar Manis, Meniran, Jahe Emprit, Daun Jambu Mete. Redaksi JamuDigital.Com