Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura melakukan penelitian tentang analisis aktivitas antioksidan beberapa ekstrak cabe jamu lokal Madura. |
JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Pada umumnya Cabe jamu (Piper retrofractum Vahl.) banyak dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan jamu atau obat tradisional karena dipercaya dapat mengatasi berbagai penyakit serta dapat menghangatkan tubuh.
Tanaman ini dapat dijumpai di beberapa wilayah Indonesia seperti Jawa, Madura dan Sumatera. Madura menjadi salah satu daerah penghasil unggulan cabai jamu karena dari beberapa kabupaten di Madura dapat memproduksi cabe jamu.
Setelah ditelusuri kandungannya, ternyata cabe jamu memiliki beberapa senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, tanin, terpenoid, flavonoid dan karotenoid. Tak hanya itu, cabe jamu juga mengandung Vitamin C. Maka, cabe jamu berfungsi sebagai antioksidan yang baik untuk menguatkan tubuh.
Untuk mengetahui seberapa besar aktivitas antioksidan pada cabe jamu lokal Madura, Risqina Amily Habiba dan Syafira Maulidya yang merupakan mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura dari Program Studi Teknologi Industri Pertanian melakukan penelitian tentang analisis aktivitas antioksidan beberapa ekstrak cabe jamu lokal Madura yang dibimbing oleh dosen Teknologi Industri Pertanian yaitu Dr. Enung Siti Nurhidayah.
- Berita Terkait: 10 Buah Ini Dapat Meredakan Nyeri Sendi Pada Tubuh
- Berita Terkait: 8 Inovasi Program Kemenkes dan Pameran Inovasi Alkes, Sediaan Farmasi
- Berita Terkait: NOSTEO dan NOKILIR Berikan Dukungan Pelatihan Deep Tissue Massage
Dikutip dari situs Pojok Suramadu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan cabe jamu lokal madura sebagai sumber antioksidan alami. Penelitian ini dilakukan sejak bulan Agustus hingga bulan Desember 2023 yang dilakukan di Laboratorium Analisis Mutu Universitas Trunojoyo Madura.
Penelitian ini diawali dengan pengambilan sampel (cabe jamu) dari keempat kabupaten di Madura yaitu Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.
Kemudian dilakukan pencucian sampel dan proses pengeringan dengan mesin cabinet dryer kurang lebih 5-6 jam, kemudian dilakukan proses penggilingan dengan mesin grinder. Setelah memperoleh serbuk cabe jamu dilakukan proses ekstraksi dengan metode soxhlet untuk mendapatkan crude cabe jamu.
Crude cabe jamu yang sudah didapatkan langsung dilakukan proses pengenceran yang selanjutnya akan dilakukan uji aktivitas antioksidan untuk mencari nilai IC50. IC50 merupakan konsentrasi larutan sampel yang dibutuhkan untuk menghambat 50% radikal bebas.
Hasil dari pengujian aktivitas antioksidan diperoleh bahwa dari beberapa sampel ekstrak cabe jamu lokal Madura dikatakan kuat dengan nilai IC50 <50 ppm.
Dimana Kabupaten Pamekasan memiliki aktivitas antioksidan tertinggi dibandingkan dengan kabupaten lainnya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diharapkan dapat meningkatkan pengolahan cabe jamu sebagai obat herbal karena mampu melawan radikal bebas. Redaksi JamuDigital.Com