![]() |
Sirih dapat dikonsumsi untuk mengatasi batuk, bronchitis, pendarahan gusi, asam urat, sembelit, radang, kolesterol dan penyakit jantung. |
JamuDigital.Com- PIONER MEDIA ONLINE & MARKETPLACE JAMU INDONESIA. Tanaman sirih yang merupakan famili dari Piperaceae dikenal sebagai tanaman yang memiliki banyak manfaat untuk pengobatan. Tanaman sirih terdiri dari beberapa jenis.
Sirih hijau dimanfaatkan masyarakat sebagai antiseptik, antiperadangan dan anti analgenik yang dapat membantu penyembuhan luka. Sirih gading, sering disebut dengan sirih Kun, memiliki warna daun hijau kekuning-kuningan.
Jenis lainnya adalah sirih wulung atau sirih keraton yang terbilang langka dan memiliki keunikan dimana daunnya berwarna ungu apabila terkena sinar matahari. Sirih hitam adalah jenis sirih yang langka dan tidak semua tempat di Indonesia bisa ditumbuhi jenis ini.
Ciri khasnya yaitu warna hitam pada daunnya yang tidak pudar meski telah melalui pengeringan. Sirih merah dengan warnanya yang eksotis memiliki manfaat sebagai anti kanker, desinfektan dan anti jamur sehingga dapat digunakan sebagai antiseptik untuk bau mulut.
Sirih Irian memiliki keunikan, yaitu daun berbentuk hati dengan diameter 10 cm, biasa disebut dengan sirih lalapan sebab daunnya sering dijadikan lalapan. Selain daun sirih yang berukuran besar, terdapat sirih dengan ukuran kecil seukuran uang logam 500 rupiah sehingga sangat cocok untuk tanaman hias.
Daun sirih dengan bulu-bulu halus pada daun dan batangnya disebut sebagai sirih bulu. Daun sirih yang berwarna keperakan disebut sebagai sirih perak atau silver yang mampu menarik perhatian pecinta tanaman hias.
Komponen Aktif dan Manfaat
Komponen utama dalam sirih adalah saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak atsiri. Daun sirih dapat digunakan sebagai anti bakteri karena mengandung 4,2% minyak atsiri yang sebagian besar terdiri dari betephenol, caryophyllen (sisquiterpene), kavikol, kavibetol, estragol, dan terpen.
Sirih dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan sifat antioksidannya. Sebagai pencegahan Covid-19, sirih membantu menurunkan resiko pada orang dengan penyakit penyerta seperti diabetes. Ekstrak daun sirih merah sebanyak 10 mg, 30 mg dan 100 mg diketahui bersifat sebagai immunomodulator dengan meningkatkan aktivitas fagositosis makrofag.
Ekstrak etanol 96% daun sirih merah dengan maserasi mampu menghambat pertumbuhan virus Newcastle Disease (NDV) yang sering menyebabkan kematian pada unggas. Konsentrasi ekstrak daun sirih merah sebesar 1, 10 dan 100 μg/ml dapat menghambat NDV hingga 50-94,79%.
Berita Terkait: Membuat Antiseptik Alami Daun Sirih
Berita Terkait: Fokus Pengembangan Obat dari Bahan Alam Indonesia
Komponen utama minyak atsiri terdiri dari fenol dan senyawa turunannya, diantaranya kavikol yang memiliki daya bakterisida lima kali lebih kuat dibandingkan fenol dan mempunyai kemampuan mendenaturasi protein sel bakteri.
Flavonoid berfungsi sebagai antibakteri dan mempunyai daya antibakteri lima kali lipat dari fenol terhadap Staphylococcus aureus. Estragol mempunyai sifat antibakteri, terutama terhadap Shigella sp.
Monoterpana dan seskuiterpana memiliki sifat sebagai antiseptik, antiperadangan dan anti analgenik yang dapat membantu penyembuhan luka serta meningkatkan aktivitas monofenolase dan difenolase pada enzim tirosinase.
Pemberian air rebusan sirih merah pada tikus jantan galur Sprague dawley dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan cara memperbaiki kelenjar eksokrin pankreas tikus yang rusak akibat aloksan.
Ekstrak etanol daun sirih merah dapat menghambat oksidasi asam lemak dengan daya hambat terbesar 80,40% pada konsentrasi 200 ppm dan sebagai radical scavenger dengan nilai IC 50 85,82 ppm, pada konsentrasi 30% memiliki aktivitas sebagai inhibitor enzim glukosa oksidase dan pada konsentrasi 7,81-500 μg/mL dapat menghambat proliferasi sel kanker.
Pembuatan Produk
Sirih dapat dikonsumsi untuk mengatasi batuk, bronchitis, pendarahan gusi, asam urat, sembelit, radang, kolesterol dan penyakit jantung dengan memanfaatkan air rebusan dan dikonsumsi secara rutin.
Sebagai antiseptik untuk membersihkan tenggorokan dapat dilakukan dengan mengunyah beberapa lembar daun sirih.
Sedangkan untuk pengobatan luar sebagai analgesik, sirih dihancurkan hingga menjadi pasta dan dioleskan pada bagian yang sakit.
Dosis dan Efek Samping
Daun sirih hijau yang direbus dan terlalu sering dikonsumsi akan menyebabkan mikroba baik bagi tubuh juga ikut mati. Selain itu konsumsi berlebih daun sirih dengan dosis yang belum diketahui dalam penggunaan jangka panjang akan berdampak pada kesehatan ginjal.
Ekstrak etanol sirih bila dikonsumsi lebih dari 5000 mg/kg bb pada tikus akan mengakibatkan kematian. Konsumsi daun sirih dengan cara dikunyah dengan dicampur kapur dan biji pinang menyebabkan kanker mulut dan tenggorakan karena bersifat karsinogenik.
Pencucian mata dengan air rebusan sirih dapat mengakibatkan infeksi pada ulkus kornea akibat debu atau kotoran yang masuk ke bola mata. Hal ini kemungkinan disebabkan penyiapan rebusan daun sirih yang tidak tepat.
(Sumber: Dikutip dari BUKU SAKU Bahan Pangan Potensial untuk Anti Virus dan Imun Booster, Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Cetakan Pertama Juni 2020, Halaman 14-16). Redaksi JamuDigital.Com.