Khasiat Bunga Cengkeh Sebagai Sediaan Afrodisiak
Tanggal Posting : Jumat, 16 Juli 2021 | 10:40
Liputan : Redaksi JamuDigital.Com - Dibaca : 1954 Kali
Khasiat Bunga Cengkeh Sebagai Sediaan Afrodisiak
Kandungan senyawa sterol dan fenolik dari Bunga Cengkeh diduga berkhasiat sebagai afrodisiak.

JamuDigital.Com- Media Jamu, Nomor Satu. Kuncup Bunga Cengkeh (Syzygii Aromatii Flos) memiliki manfaat sebagai afrodisiak. Kandungan senyawa sterol dan fenolik diduga berkhasiat sebagai afrodisiak.

Dibeberpa daerah Bunga Cengkeh dikenal dengan beberapa nama. Di Sumatera: bungeu lawang, bunga lawang, singke, bunga lasang, sake, kembang lawang, cengkeh, bunga cengkeh, cangkih; Di Kalimantan: sangke, seram, poriawane; Jawa: cengkeh, cengke; Di Nusa Tenggara: cengkeh, wunga lawang, cangke, singke, palasenge, sengke.

Bunga Cengkeh habitus berupa pohon dengan tinggi mencapai 10 m. Batang berkayu, bercabang banyak, berbentuk bulat dan mengkilap, saat masih muda berwarna hijau, setelah tua berwarna keunguan. 

Daun tunggal, terletak berhadapan, berbentuk bulat telur hingga bulat telur memanjang dengan pangkal sangat runcing, ujung meruncing dan tepinya rata. Pertulangan daun menyirip sedangkan permukaan atas mengkilap.

Panjang daun 6-13 cm dan lebarnya 2,5-5 cm, panjang tangkai 1-2 cm, saat masih muda berwarna merah dan setelah tua berwarna hijau, helaian daun seperti kulit dan berbintik-bintik kelenjar. Bunga majemuk, berbentuk malai, tumbuh di ujung batang. 

Kelopak bunga berbentuk corong, berjumlah 4 helai, tebal, berlekatan membentuk tabung kelopak yang agak silindris atau bersegi 4, hijau kekuningan atau kemerahan. Mahkota bunga berjumlah 4 helai saling berlekatan, berbentuk tudung dengan panjang 4-5 mm, bagian ujung membulat, warna kemerahan. Benang sari banyak, panjangnya ± 5 mm, terkumpul dalam berkas, masing-masing berkas terdiri atas 10 benang sari.

Tangkai putik pendek, saat masih muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna merah. Buah buni, berbentuk memanjang atau bulat telur terbalik, panjangnya2-2,5 cm dan berwarna merah kehitaman. Bijinya kecil, berdiameter ± 4 mm dan berwarna cokelat muda. Akarnya berupa akar tunggang dan berwarna cokelat, berbunga antara bulan April-September.

Bunga Cengkeh memiliki kandungan kimia sterol/terpen, flavonoid, fenolik, asam galotanin, kariofilen, vanilin, eugenin, gum, resin dan minyak atsiri dengan kandungan senyawa fenol yang sebagian besar terdiri dari eugenol bebas dan sedikit eugenol asetat, seskuiterpen, sejumlah kecil ester nekton dan alkohol.

Minyak esensial Bunga Cengkeh kering mengandung beberapa senyawa antara lain eugenol sebagai kandungan utama seluruh bagian tanaman, eukaliptol, 2-heptanol asetat, kavikol, metil salisilat, kariofilen, benzen,1-etil-3-nitro dan asam benzoat, 3-(1 -metiletil), eliksen, kariofilen oksida dan a-farnesen.

Secara efek farmakologi, ekstrak etanol 50% Bunga Cengkeh dosis 100, 250 dan 500 mg/kg BB diberikan sekali sehari selama 7 hari secara peroral pada tikus jantan yang normal secara seksual, kemudian dilakukan pengamatan terhadap perilaku kawin, libido, efek samping tukak lambung dan efek samping lainnya dengan pembanding sildenafil sitrat 5 mg/kg BB. 

Pemberian masing-masing dosis ekstrak tersebut pada tikus jantan menunjukkan meningkatkan frekuensi mounting (jumlah tunggangan selama kawin), frekuensi intromission, intromission Latency, ereksi, refleks penis, serta menurunkan mounting latency dan interval pasca ejakulasi secara signifikan.

Penyiapan dan Dosis: Seduh 3-5 g simplisia diminum hangat 3 kali sehari. (Sumber: Buku “Acuan Sediaan Herbal Volume Ketujuh Edisi Pertama”, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI., Tahun 2012, Halaman: 17-19). Redaksi JamuDigital.Com


Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: