Industri Jamu Menopang Ekonomi Nasional
Tanggal Posting : Jumat, 28 Mei 2021 | 06:52
Liputan : Redaksi JamuDigital.Com - Dibaca : 2125 Kali
Industri Jamu Menopang Ekonomi Nasional
Industri Jamu perlu terus dikembangkan menyehatkan bangsa dan mendukung ekonomi nasional.

JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Potensi industri Jamu dapat menjadi pendorong dan penopang perekonomian nasional, sehingga perlu terus dikembangkan dengan melibatkan sinergi dari seluruh stake holders. Budaya minum Jamu perlu terus digaungkan!

Demikian diungkapkan Kepada Badan POM, Penny K.Lukito dan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, drg. Oscar Primadi- yang mewakili Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin pada Rakernas GP. Jamu, pada Kamis, 27 Mei 2021 secara daring.

Jamu menjadi ciri khas Bangsa Indonesia dan merupakan salah satu keunggulan lokal yang berpotensi besar di pasar domestik dan luar negeri. Pada tahun 2019, industri obat tradisional mengalami pertumbuhan sebesar 6% atau berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional.

Melihat perkembangan tersebut, industri obat tradisional atau jamu juga memegang peran penting dalam perekonomian nasional, antara lain dengan menyediakan lapangan kerja untuk kurang lebih tiga juta tenaga kerja. Untuk itu, peningkatan peran serta pelaku usaha dan industri jamu nasional sangat diperlukan untuk mengoptimalkan potensi tersebut.

Sekjen Kemkes menilai Jamu sebagai budaya pengobatan tradisional perlu terus dikembangkan karena memiliki peran penting untuk kesehatan masyarakat. Untuk mendukung hal ini, Kepala Badan POM, Penny Lukito menegaskan dukungannya dengan kebijakan-kebijakan- seperti percepatan pemberian perijinan.

Penny Lukito Rakernas

Ketua Umum GP. Jamu, Dwi Ranny Pertiwi Zarman mengingatkan agar para anggota GP. Jamu senantiasa mematuhi regulasi-regulasi yang ada, sehingga kualitas produk Jamu terjaga dan bermanfaat-berkhasiat  saat dikonsumsi masyarakat.

Dr. Ariyanti Anaya, PLT Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemkes RI. juga memaparkan berbagai kebijakan pada Rakernas GP. Jamu 2021 ini. Turut hadir pula secara daring Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik Badan POM, Reri Indriani.

Kepala Badan POM menyampaikan, Rapat Kerja Nasional GP Jamu Tahun 2021 diharapkan menjadi momen bagi seluruh stakeholder untuk terus mengembangkan jamu/obat tradisional di Indonesia.

"Meski industri/usaha obat tradisional sempat mengalami penurunan di awal pandemi, namun seiring waktu tren penjualannya terus meningkat, sehingga industrinya pun semakin berkembang", ujar Kepala Badan POM, sebagaimana dikuti website Badan POM.

"Berdasarkan data perizinan Badan POM, terlihat adanya peningkatan jumlah permohonan pendaftaran produk obat tradisional untuk memelihara daya tahan tubuh sebesar 131,14% pada Tahun 2020 dibandingkan dengan Tahun 2019. Tren tersebut menggambarkan juga adanya peningkatan demand masyarakat," urainya.

Peran Jamu

Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pun mendukung pernyataan tersebut. Data BPS menunjukkan bahwa industri kimia, farmasi, dan obat tradisional terus mengalami peningkatan dan pada kuartal I/2021, ketiga sektor industri tersebut mencatatkan pertumbuhan sebesar 11,46%.

"Bukan hanya skala nasional, nilai ekspor sektor industri bahan kimia, farmasi, dan obat tradisional pada Januari-Maret 2021 menyumbang sebesar USD 4,30 miliar, sekaligus menjadi satu dari tiga industri yang memberikan nilai terbesar," tukas Kepala Badan POM lagi.

Sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan industri jamu/obat tradisional, Badan POM terus mengeluarkan terobosan regulasi untuk percepatan pelayanan publik, berupa simplifikasi, deregulasi, percepatan perizinan obat tradisional dengan juga memanfaatkan digitalisasi untuk pelayanan publik secara online. Salah satunya dengan proses perizinan dan konsultasi online untuk peningkatan pemahaman peraturan-peraturan yang berlaku bagi pelaku usaha.

"Untuk mendorong peningkatan kapasitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), sejak tahun 2018, Badan POM telah menginisiasi Program Orang Tua Angkat Jamu. Program tersebut menggandeng industri obat tradisional untuk membantu UMKM, antara lain untuk kemudahan akses bahan baku, penerapan cara produksi yang baik, pemasaran, sharing knowledge, hingga bantuan teknologi dan fasilitas produksi," terang Kepala Badan POM.

Rakernas tahun ini juga menetapkan Tanggal 27 Mei sebagai Hari Jamu Nasional. Hal ini disambut baik oleh Badan POM. Harapannya, penetapan Hari Jamu Nasional ini menjadi momentum untuk semakin mengembangkan jamu sebagai kearifan lokal, mendukung Gerakan Masyarakat Sehat (Germas), dan perkuatan ekonomi masyarakat.

"Meningkatkan popularitas jamu di tengah-tengah masyarakat modern merupakan tantangan kita bersama. Karena keanekaragaman hayati Indonesia merupakan keunggulan bangsa yang sangat penting dan bernilai positif, sehingga tentu perlu didukung dengan kerja bersama kita semua, Pemerintah (Pusat dan Daerah), dunia penelitian, pelaku usaha (Asosiasi), tidak terkecuali masyarakat sebagai konsumen," tutup Kepala Badan POM.

Selamat Hari Jamu Nasional 2021- Memanfaatan Peran Jamu untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat. Redaksi JamuDigital.Com



Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: