![]() |
Kemeriahan dan antusiasme Hari Jamu Nasional 2023, harus dijadikan momentum untuk terus mengembangkan Jamu di dalam negeri dan peluang pasar ekspornya. |
JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Peringatan Hari Jamu Nasional 2023 pada 27 Mei 2023 di berbagai daerah di Tanah Air berjalan meriah. Potensi Jamu sebagai bagian penting untuk meningkatkan derajat kesehatan, harus terus ditingkatkan pemanfaatannya.
Tidak saja untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, tetapi juga potensinya untuk masuk pasar global. Lebih dari dua dasawarsa yang lalu, Data Secretariat Convention on Biological Diversity, menyebut pasar global obat bahan alam pada tahun 2000: nilainya sebesar US$ 43 Milyar atau Rp. 602 T.
Jika setiap tahun tumbuh 5% kebutuhan pasar global untuk bahan alam, maka tahun 2023 ini, kebutuhan pasar global bahan alam akan mencapai dua kali lipatnya, yaitu Rp. 1.204 T. Tidakkah Indonesia tertarik dengan potensi pasar yang sedemikian menggiurkan ini?
Masih dalam kegembiraan memperingati Hari Jamu Nasional 2023, Redaksi JamuDigital mewawancari Ketua Umum GP. Jamu, Dwi Ranny Pertiwi Zarman.
Sejatinya, pada tahun 2019 meupakansejarah baru bagi perkembangan Jamu Indonesia. Ini dia kabar barunya. Pada Sabtu, 24 Agustus 2019 sebuah peristiwa penting terjadi di Guansu-China. Ketua GP. Jamu- disaksikan Kepala Badan POM melakukan MOU (Memorandum of Understanding) dengan Perusahaan Importir China dalam acara "Tripartite Business Cooperation Signing Ceremony".
MOU diatas dilakukan dalam rangkaian acara "The 2019 Traditional Chinese (Guansu) Medicine Industry Expo" di Guansu, China pada 23-24 Agustus 2019. Pada event internasional ini, Kepala Badan POM, Penny K. Lukito menyampaikan keynote speech pada acara pembukaan yang dilakukan pada 23 Agustus 2019. Sayangnya kemudian terjadi pandemi COVID-19, tidak terlalu lama setelah itu.
Menurut Dwi Ranny, kendala ekspor produk Jamu yang selama ini terjadi adalah regulasi di setiap negara yang dituju kadang lebih rumit dripada ekspor bahan baku.
"Mesti punya kegigihan yang luar biasa, dan kerja sama antara pihak pengekspor dari Indonesia dan importir dari negara tujuan," ungkap Ketua Umum GP. Jamu, Dwi Ranny.
- Berita Terkait: Hari Jamu Nasional 2023: Catatan 7 Pesan Presiden Jokowi untuk Pengembangan Jamu
- Berita Terkait: Presdien Jokowi dan Potensi Herbal Indonesia Mendunia
- Berita Terkait: Jadikan Keragaman Hayati untuk Mebangkitan Industri Obat Alam
DR. Martha Tilaar, Ketua Dewan Kehormatan GP Jamu & Founder of Martha Tilaar Group menegaskan, "Kita bangsa Indonesia pasti mampu meningkatkan mutu, keamanan dan ketepatan manfaat Jamu, agar diterima menjadi produk global.
Momentum disaat pandemi ini, untuk membuktikan bahwa Jamu dapat meningkatkan imunitas dan membentengi diri dari berbagai penyakit."
Hal diatas disampaikan pada Webinar "Jamu Modern & Kosmetik Indonesia, Penelitian dan Pasar Negara ASEAN, Rusia & Eropa Timur" pada 14 Oktober 2020.
Untuk terus meningkatkan pemanfaatan Jamu di dalam negeri, dan peluangnya masuk ke pasar ekspor, sejumlah program dicanangkan oleh GP. Jamu.
Dwi Ranny menyebutkan Program GP Jamu- jangka pendek saat ini selain tetap menjalin kemitraan dengan pemerintah, di wilayah-wilayah mulai melakukan Rakerda/Musda dan persiapan menjelang Rakornas 2023, dan Munas 2024.
"Semoga akan muncul dan berperan lebih aktif para generasi muda dari kalangan Industri Jamu," harap Ketum GP. Jamu.
GP. Jamu, Dwi Ranny melanjutkan, masih menanti hasil (keputusan- Red.) produk OHT (Obat Herbal Terstandar) dan Fitofarnaka yang masuk ke dalam Jaminan Kesehatan sesuai yang sudah dijanjikan Pemerintah.
Sedangkan kegiatan pada saat Hari Jamu Nasional, disebutkan Dwi Ranny memang sudah menjadi rutinitas yang dilakukan para pecinta Jamu, baik dari Asosiasi, Pengusaha, Pemerintah, Akademisi dam masyarakat. Redaksi JamuDigital.Com