Hilangkan Bau Mulut dengan Akar Wangi
Tanggal Posting : Rabu, 13 Oktober 2021 | 10:55
Liputan : Redaksi JamuDigital.Com - Dibaca : 2199 Kali
Hilangkan Bau Mulut dengan Akar Wangi
Mari yuks kita coba memanfaatkan Akar Wangi untuk menghilangkan bau mulut.

JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Mendengar nama Akar Wangi sebenarnya bukan sepenuhnya berbentuk akar melainkan rumput namun memiliki akar yang beraroma wangi yang memiliki manfaat menghilangkan bau mulut.

Akar Wangi (Chrysopogon zizanoides (L.) Roberty) dibeberapa tempat dikenal dengan urek usa (Minangkabau), hapias (Batak), narwastu atau usar (Sunda), larasetu (Jawa), karabistu (Madura), nausina fuik (Rote), tahele (Gorontalo), sere ambong (Bugis), babuwamendi (Halmahera), garamakusu batawi (Ternate), baramakusu butai (Tidore).

Akar Wangi merupakan tanaman yang banyak di jumpai di Indonesia ini memiliki daun tunggal berbentuk pita dan memiliki ujung yang runcing. Bunganya berbentuk bulir-bulir yang berada di ujung batang tuh. Akarnya termasuk akar serabut yang berwarna kuning.

Tanaman Akar Wangi tumbuh baik pada ketinggian antara 700-1600 mdpl. Curah hujan yang baik untuk penanaman akar wangi berkisar antara 1500–2500 mm setiap tahun dengan suhu lingkungan berkisar antara 17-27⁰C dengan pH sekitar 6-7.

Tanah yang baik untuk pertumbuhan Akar Wangi adalah tanah yang tidak terlalu padat hal ini dikarenakan pada tanah yang terlalu padat maka Akar Wangi akan sulit dicabut sehingga ada beberapa bagian akar yang menempel pada tanah, maka dari itu salah satu jenis tanah yang baik untuk menumbuhkan Akar Wangi adalah tanah berpasir.

Oleh karena itu Akar Wangi merupakan tumbuhan yang tumbuh sepanjang tahun, maka penanaman Akar Wangi dapat dilakukan setiap saat, namun waktu penanaman yang terbaik adalah pada awal musim hujan. Tanaman Akar Wangi merupakan tanaman yang cukup cepat tumbuh, pemanenan Akar Wangi dapat dilakukan setelah tanaman berumur 8 bulan pada musim kemarau.

Bagian tubuh dari tanaman Chrysopogon zizanoides (L.) Roberty yang banyak dimanfaatkan adalah akarnya hal ini dikarenakan akar dari tumbuhan ini mengandung banyak metabolit sekunder yaitu lebih dari 300 senyawa yang didominasi oleh senyawa dengan struktur siklik dan bisiklik dari sekuiterpenoid sepertu vetivone, khumisol, cadanena, cedrena dan β-humulena.

Dosis dan Cara Pembuatan: 2 x 60 g akar/hari. Bahan direbus dengan 2 gelas air hingga menjadi separuhnya, dinginkan, saring, dan gunakan untuk berkumur. (Sumber: Formularium Ramuan Obat Tradisional Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Tahun 2017, Halaman 23). Redaksi JamuDigital.Com


Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: