Buku Saku Obat Herbal Saat COVID-19
Tanggal Posting : Selasa, 15 Desember 2020 | 07:29
Liputan : Redaksi JamuDigital.Com - Dibaca : 2454 Kali
Buku Saku Obat Herbal Saat COVID-19
Webinar Obrolan Virtual Buku Saku Obat Herbal Pada Masa Pandemi COVID-19, Senin, 14 Desember 2020.

JamuDigital.Com- PIONER MEDIA ONLINE & MARKETPLACE JAMU INDONESIA. Daya tahan tubuh tidak hanya mencegah agar tidak mudah terjangkit penyakit, namun juga mempercepat penyembuhan dan pemulihan. Salah satu upaya meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi obat herbal.

Demikian antara lain sambutan Kepala Badan POM, Dr. Penny K. Lukito, MCP., pada Webinar "Obrolan Virtual Buku Saku Obat Herbal Pada Masa Pandemi COVID-19", Senin, 14 Desember 2020.

Tampil sebagai narasumber: Dra. apt., Reri Indriani, M.Si, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional (OT), Suplemen Kesehatan dan Kosmetik, BADAN POM, dan Drs. Tepy Usia, Apt., M.Phil., Ph.D., Direktur Standardisasi Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik Badan POM.

Kegiatan ini merupakan sosialisasi "Buku Pedoman Penggunaan Herbal dan Suplemen Kesehatan dalam Menghadapi COVID-19 di Indonesia’ dan ’Buku Saku Obat Tradisional untuk Daya Tahan Tubuh."

Penny K. Lukito menjelaskan bahwa semenjak Januari 2020, WHO telah menyatakan bahwa dunia masuk ke dalam darurat global terkait penyakit ini dan lebih dari delapan bulan semenjak kasus pertama diumumkan di Indonesia pada 2 Maret 2020, kasus COVID-19 masih terus intensif berlangsung.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah maupun masyarakat untuk mengendalikan penyebaran COVID-19 yang semakin masif. Vaksin pada waktunya segera dapat digunakan jika sudah ada data keamanan/khasiat untuk masuk melalui EUA.

Namun, penerapan protokol kesehatan 3 M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun merupakan cara yang harus terus kita intensifkan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Selain upaya-upaya tersebut, peningkatan daya tahan tubuh dari upaya dalam tubuh kita sendiri agar tidak mudah terserang virus juga tidak kalah penting.

"Daya tahan tubuh tidak hanya untuk mencegah agar tidak mudah terjangkit suatu penyakit, namun juga mempercepat penyembuhan dan pemulihan dari kondisi sakit. Salah satu upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh adalah dengan mengkonsumsi obat herbal," Penny K. Lukito mengungkapkan.

Berita Terkait: Masyarakat Jangan Tertipu Klaim Bombastis Obat Herbal 

Berita Terkait: Buku Informatorium Obat Modern Asli Indonesia

Download Buku: Buku Saku Obat Herbal Saat COVID19 

Potensi obat herbal Indonesia sangatlah besar, lanjut Penny K. Lukito, namun membutuhkan sinergi berbagai peran/sektor untuk mendorong pengembangannya. Indonesia memiliki biodiversitas terbesar kedua di dunia, dikenal sebagai satu dari 7 (tujuh) negara "megabiodiversity", yang banyak dijumpai beragam jenis tumbuhan obat.

Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (RISTOJA) telah menghimpun informasi sebanyak 32.104 ramuan, dengan tumbuhan obat yang digunakan sebanyak 2.848 spesies yang tersebar pada 405 etnis di 34 propinsi.

Di lain sisi, meningkatnya kebutuhan obat herbal pada masa pandemi ini membuka peluang pada mereka yang ingin memanfaatkan secara ilegal. Banyak informasi beredar terkait obat herbal yang belum tentu benar.

Masyarakat harus mendapatkan informasi yang cepat, tepat, dan benar tentang informasi keamanan obat dan makanan khususnya obat herbal terutama di masa pandemi. Sehingga masyarakat tidak mudah mempercayai hoaks, ataupun promosi produk dengan klaim yang berlebihan.

Pemberdayaan masyarakat dengan edukasi untuk mendapat informasi yang benar merupakan salah satu pilar penting dalam upaya untuk meningkatkan pengawasan produk obat dan makanan khususnya obat tradisional, salah satunya melalui kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE).

Badan POM telah melakukan berbagai upaya penyebarluasan informasi dalam mendukung percepatan penanganan COVID-19, salah satunya melalui peluncuran ’Buku Pedoman Penggunaan Herbal dan Suplemen Kesehatan dalam Menghadapi COVID-19 di Indonesia’ dan ’Buku Saku Obat Tradisional untuk Daya Tahan Tubuh’.

Pandemi ini telah menjadi peluang yang baik untuk memajukan obat herbal asli Indonesia dengan inovasi dan terobosan riset melalui pemanfaatan sumber daya lokal. Badan POM senantiasa mendorong dan mengawal obat herbal berbahan asli Indonesia yang aman, bermutu, dan berkhasiat serta berdaya saing.

Dalam rangka mendorong pengembangan dan riset herbal khususnya dalam masa pandemi COVID-19, Badan POM melakukan pendekatan pendampingan regulatori bagi para peneliti dan pelaku usaha. Pendampingan dilakukan oleh Badan POM sejak penyusunan protokol uji hingga pelaksanaan uji klinik sesuai Cara Uji Klinik yang Baik (CUKB).

Selain itu, Badan POM memberikan pendampingan, coaching clinic/ workshop, pelatihan CUKB dan fleksibilitas/simplifikasi/penyederhanaan proses baik dalam uji praklinik maupun uji klinik. Upaya-upaya ini dilakukan agar setiap pelaksanan penelitian uji klinik  dapat diperoleh data klinik yang valid dan kredibel sehingga suatu produk dapat sukses menjadi Fitofarmaka.

Diperlukan sinergisme yang baik dengan semua Kementerian/Lembaga terkait untuk mempercepat hilirisasi penelitian dapat menjadi produk komersial yang siap dimanfaatkan masyarakat dengan aman dan bermanfaat. Saat ini Badan POM masih mendampingi 14 penelitian obat herbal untuk penanggulangan COVID-19 dengan tahapan progres yang berbeda.

Semoga webinar pada hari ini masyarakat dapat memperoleh informasi yang baik dan benar sehingga dapat memilih dan menggunakan obat herbal secara cerdas dan benar terutama herbal untuk meningkatkan daya tahan tubuh dalam masa pandemi COVID-19 ini, Penny K. Lukito menutup sambutannya. Redaksi JamuDigital.Com


Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: