10 Tanaman Obat Pelawan Sel Kanker Rekomendasi Guru Besar ITB
Tanggal Posting : Selasa, 22 Agustus 2023 | 09:49
Liputan : Redaksi JamuDigital.com - Dibaca : 947 Kali
10 Tanaman Obat Pelawan Sel Kanker Rekomendasi Guru Besar ITB
Prof. I Ketut Adnyana, M.Si., Ph.D menyampaikan hasil kajiannya mengenai obat herbal pelawan sel kanker dalam Rapat Pleno Forum Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB).

JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Banyak orang di Indonesia menderita kanker. Pada dasarnya, kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan jaringan tubuh yang tidak normal yang berubah menjadi sel kanker.

Sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya selama perkembangannya, yang dapat menyebabkan kematian. Untuk melawan kanker, ada beberapa metode, seperti operasi, radiasi, antibodi monoclonal, dan kemoterapi, tetapi banyak orang akhirnya memilih obat herbal sebagai alternatif.

Rapat Pleno Forum Guru Besar (FGB) Institut Teknologi Bandung (ITB) membahas topik mengenai "Masa Depan Obat Herbal Sebagai Terapi Alternatif Kanker".

Dilansir melalui laman Institut Teknologi Bandung (ITB), menurut Prof. Ketut, kanker biasanya muncul pada organ yang aktif digunakan oleh manusia dan terpapar oleh pengaruh luar. Misalnya, paru-paru yang sering terpapar polusi dan asap rokok, dan prostat yang aktif karena fungsi reproduksi laki-laki.

Namun yang paling beresiko adalah kanker kolorektal (kolon=usus besar, rektal=rektum). Hal ini dikarenakan usus kita aktif bekerja ketika kita makan tiga kali sehari. Resiko kanker kolorektal semakin parah jika kita makan makanan yang tidak sehat.

"Semakin sering kita makan makanan tidak sehat, maka akan memicu mutasi sel yang menyebabkan kanker," ungkap Prof. Ketut.

Faktor penyebab penyakit kanker yang paling berperan penting adalah faktor keturunan. Selain faktor keturunan, minuman beralkohol dan obesitas juga dapat menambah resiko munculnya kanker.

"Pada dasarnya, semua penyakit ada hubungannya dengan keturunan, termasuk penyakit kanker. Maka dari itu, jujurlah pada keluarga jika memiliki penyakit tertentu," jelas Prof. Ketut.

Potensi Obat Herbal Sebagai Anti Kanker

Dalam paparannya, Prof. Ketut menyebutkan ada 10 tanaman yang memiliki potensi sebagai penyembuh kanker. Tanaman-tanaman tersebut sudah teruji secara ilmiah memiliki senyawa aktif yang dapat membunuh sel kanker.

Kesepuluh tanaman tersebut adalah Tapak Dara (Vinca rosea), Taxol (Taxus sp), Lempuyang Wangi (Zingiber zerumbet), Temu Kunci (Boesenbergia pandurata), Melinjo/Tangkil (Gnetum gnemon), Daun Sirsak (Annona muricata), Bawang Tiwai (Eleuthrine americana), Keladi Tikus, biji dari buah Anggur, dan Propolis (dari lebah madu).

Kesepuluh potensi obat herbal ini telah melalui berbagai uji coba untuk memastikan bahwa obat tersebut benar-benar dapat membunuh sel kanker, yakni melalui uji kandungan senyawa aktif, uji tingkat sel, uji menggunakan hewan percobaan, dan diuji langsung kepada penderita kanker. Hasilnya, kesepuluh jenis herbal tersebut dapat menekan aktivitas sel kanker dan mendapat testimoni positif dari pasien uji coba. 

Salah satu yang sudah banyak digunakan adalah daun sirsak. Saat dibandingkan dengan obat kanker yang standar digunakan, yaitu tamoxifen, senyawa aktif dari daun sirsak ternyata lebih baik untuk menekan sel kanker.

Selain itu, potensi lainnya yang menarik adalah melinjo. Ternyata, biji melinjo memiliki kandungan senyawa aktif yang sangat baik menekan pertumbuhan sel kanker yaitu gnetin C dan trans-resveratrol. 

"Bahan ini (melinjo) banyak kita punya di Indonesia, tepatnya biasa kita olah sebagai emping. Jadi budayakanlah makan emping dan sayur lodeh," ujar Prof. Ketut.

"Saya sangat yakin dengan potensi obat herbal Indonesia, karena kita punya banyak bahan potensial. Bicara peluang melimpah, tradisi punya, pengolahan murah, pangsa pasar banyak, lalu aman penggunaannya. Tantangan kita hanyalah political will. Kita harus berani memberikan rekomendasi," tegas Prof. Ketut. 

Ia menegaskan, bahwa perlu ada sumberdaya manusia yang mampu melihat jauh kedepan, sehingga penggunaan obat herbal nanti tidak hanya sebagai alternatif saja, tapi ada regulasi yang jelas mengenai penggunaan obat herbal agar masyarakat tidak lagi tersesatkan oleh informasi kurang benar yang beredar. 

Prof. Tutuka turut menyampaikan harapannya, agar hasil rapat ini dapat bermanfaat bagi masyarakat. "Kami harap melalui hasil ini, FGB-ITB dapat memberikan sesuatu untuk masyarakat, dan tidak ada lagi salah informasi tentang manfaat obat herbal terutama bagi penanganan penyakit kanker," pungkasnya. Redaksi JamuDigital.Com


Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: