![]() |
Founder JamuDigital, Karyanto mendarat di Thailand pada 12 Agustus 2023- bertepatan Ratu Sirikit-tampak difoto (istri Raja Thailand Bhumibol Adulyadej) berulang tahun (lahir 12-8-1932). |
JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Untuk dapat mengamati obat herbal di Thailand, saya pergi ke Bangkok untuk beberapa hari pada Agustus 2023 ini. Bagi penggiat pengobatan tradisional di Indonesia tentu sudah familiar dengan sebutan TTM- Traditional Thai Medicine.
Ternyata pengobatan tradisional di Thailand yaitu Traditional Thai Medicine dibangun melalui proses seleksi, adopsi, adaptasi dan pemanfaatan obat tradisional dari beberapa negara, yaitu dari India dan China, yang disesuaikan dengan pola kehidupan di Thailand.
Sejak tahun 1981, Pemerintah Thailand berkomitmen mensurvei dan menerapkan penggunaan bahan baku obat dari sumber asli di Thailand untuk industri obat lokal, agar dapat mandiri. Untuk itu, divisi baru dibentuk yaitu "Bagian Tanaman Obat dan Obat Tradisional" di bawah MOPH- Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand.
Keterangan Foto: Founder JamuDigital, Karyanto berada di Thailand pada 12-15 Agustus 2023 untuk mengamati prospek obat herbal di Negeri Gajah Putih itu.
Gambaran perkembangan TTM secara komprehensif antara lain dapat juga dibaca dalam buku "Traditional Thai Medicine Buddhism, Animism, Ayurveda," Karya C . PierceI Salguero yang diterbitan pada tahun 2007.
Juga dapat dibaca dalam paparan sebuah artikel yang ditulis oleh pakar dari Faculty of International Studies, Prince of Songkla University-Thailand dengan judul "Traditional Chinese and Thai Medicine in a Comparative Perspective."
- Berita Terkait: Kabar dari Korea Selatan: Berburu Ginseng di Museum Ginseng Terbesar GinWorld di Kota Seoul
- Berita Terkait: Kabar dari Yordania, Palestina, Mesir: Zaitun Subur di Negeri Para Nabi. Ini 5 Keistimewaannya
- Berita Terkait: Kabar dari Brunei: Menelisik Potensi Pasar Herbal, Siapa Saja Pesaingnya
Dalam artikel ini disebutkan bahwa Kerajaan Thailand memiliki sistem pengobatan tradisional sendiri yang disebut TTM dan telah menjadi sarana perawatan kesehatan nasional bagi rakyat Thailand hingga abad ini.
Kemudian di dalam Protection and Promotion of Thai Traditional Medicine Wisdom Act BE 2542 (1999) disebutkan bahwa TTM didefinisikan sebagai: "proses medis yang berkaitan dengan pemeriksaan, diagnosis, terapi, pengobatan, atau pencegahan penyakit, atau promosi dan rehabilitasi penyakit, kesehatan manusia atau hewan, kebidanan, pijat ala Thailand, serta persiapan, produksi obat tradisional Thailand dan pembuatan alat dan instrumen untuk keperluan medis".
TTM adalah pendekatan perawatan kesehatan holistik dan alami yang berasal dari kepercayaan Buddhis, pengamatan dan penghormatan terhadap alam, dan kebijaksanaan leluhur Thailand.
Dan selain hal diatas, pengetahuan tradisional TTM juga dibangun melalui proses "seleksi", "adopsi", "adaptasi" dan "pemanfaatan" obat tradisional dari beberapa negara yang pernah bersinggungan dengan Thailand, misalnya India dan China, sesuai dengan gaya hidup masyarakat Thailand.
- Berita Terkait: Kabar dari Saudi Arabia: Menelisik Sehat Cara Nabi, Mengunjungi Kebun Kurma dan Ternak Unta
- Berita Terkait: Kabar dari Jepang: Upacara Sado di Shukkeien Garden
- Berita Terkait: Kabar dari India: Manifestasi Ayuverda di SGT University
TTM adalah sistem pengobatan terintegrasi yang menggabungkan sistem Ayurveda dari India dan sistem Cina yang digabungkan dengan kepercayaan yang mengakar dalam hal supernatural, dan astrologi. Ajaran Buddha memiliki pengaruh besar terhadap TTM dan banyak prinsipnya digunakan untuk analisis medis.
Keterangan Foto: Thailand memiliki tradisi pengobatan tradisional yang terus dirawat ditengah modernisasi teknologi kesehatan
Namun, filosofi utama TTM sangat bersandar pada ajaran Ayurveda dan pemikiran Buddhisme berupa pencapaian keseimbangan empat elemen dasar, yaitu: tanah, air, angin, dan api. Unsur-unsur ini disebut sebagai "tards" dalam bahasa Thailand, yang merupakan inti dari kehidupan manusia.
Milestones Upaya Mengembangkan Tradisi TTM di Thailand
Tahun 1923 & 1936: "Undang-undang Medis BE 2466" dan "Kontrol Praktek Seni Penyembuhan UU BE2479" diumumkan.
Tahun 1979: Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand (MOPH), menanggapi seruan WHO untuk menghidupkan kembali obat-obatan asli, merekomendasikan kebijakan mempromosikan penggunaan tanaman obat dalam perawatan kesehatan primer (PHC) dimasukkan Rencana Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional Keempat (1977-1981).
Tahun 1980: Dewan Pengembangan Ekonomi dan Sosial Nasional menugaskan Fakultas Farmasi Universitas Mahidol melakukan studi tentang strategi pengembangan tanaman obat Thailand.
Tahun 1981: Pemerintah berkomitmen mensurvei dan menerapkan penggunaan bahan baku dari sumber asli untuk industri obat lokal, agar dapat mandiri. Sebuah divisi baru yang disebut "Bagian Tanaman Obat dan Obat Tradisional" dibentuk di bawah MOPH.
- Berita Terkait: Kabar dari Malaysia: Meneropong Pernik Outlet Produk Herbal
- Berita Terkait: Kabar dari Kamboja: Sok Sabay Obat Herbal Indonesia
- Berita Terkait: Kabar dari Manila, Mabuhay: OMAI Sukses di Filipina
Keterangan Foto: Sale Promotion Girl, Big Bee Farm produsen madu yang terkenal di Thailand sedang menjelaskan aneka produk madu dan khasiatnya untuk kesehatan.
Tahun 1982: "The Foundation for the Promotion of Traditional Thai Medicine" didirikan oleh Profesor Dr. Ouy Ketusingh untuk menghidupkan kembali, mempromosikan dan meningkatkan TTM, serta untuk mempromosikan penelitian dan penggunaan tanaman obat.
Tahun 1987: MOPH menerbitkan buku "Traditional Thai Medicine- the Art of Self Reliance" yang menjadi panduan pengembangan di masa depan.
Tahun 1989: MOPH mendirikan "Collaborating Center for the Development of Thai Traditional Medicine and Pharmacy" di bawah Kantor Sekretaris Permanen untuk menyusun strategi dan mengkoordinasikan kegiatan yang mengarah pada kemajuan pengobatan Thailand dan obat herbal.
Tahun 1993: Pusat Kolaborasi ditingkatkan ke tingkat divisi sebagai "Institut Pengobatan Tradisional Thailand" (ITTM).
Tahun 2002: Departemen Pengembangan Pengobatan Tradisional dan Alternatif Thailand (DTAM) didirikan terdiri dari ITTM, Divisi Pengobatan Alternatif. Ini menunjukkan komitmen pemerintah mempromosikan TTM sebagai sarana kesehatan bagi masyarakat Thailand.
Tahun 2007: Pemerintah menyetujui "Rencana Strategis Nasional Pengembangan Kebijaksanaan ’Tai’, Cara Kesehatan ’Tai’ BE 2550-2554 (2007-2011)" yang menentukan arah dan peran pengobatan tradisional.
Keterangan Foto: Founder JamuDigital, Karyanto bersama rekan-rekan dari Indonesia di Pintu Gerbang Big Bee Farm di Bangkok, Thailand.
Tahun 2009: Data Badan Inspeksi Kesehatan diketahui persentase penduduk yang tercakup sistem jaminan kesehatan yang mendapatkan pengobatan atau rehabilitasi dengan TTM di fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat sebesar 9,03%.
Liputan Founder JamuDigital, Karyanto dari Thailand- Bangkok- Pattaya (12-15 Agustus 2023)