![]() |
Biji dari daun Saga sangat beracun, sehingga tidak boleh digunakan untuk pengobatan. |
JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Daun Saga memiliki nama latin Abrus precatorius L. dan memiliki ciri daunnya berbentuk kecil dan berwarna terang. Dibalik daunnya yang berbentuk kecil ternyata daun Saga memiliki khasiat untuk menyembuhkan batuk.
Daun Saga dibeberapa daerah dikenal dengan sebutan thaga (Aceh), seugew (Gayo), parusa (Mentawai), kundi (Minangkabau), kanderi (Lampung), piling-piling (Jawa), taning bajang (Dayak), maat metan (NTT), walipopo (Gorontalo), kaca (Bugis), ailalu picar (Ambon), seklawan (Buru), idi-idi ma lako (Ternate Tidore).
Tanaman ini memiliki habitus terna merambat, batang membelit ke kiri dan panjang mencapai 2 m atau lebih. Daun majemuk, duduk berseling, terdiri dari 10-20 pasang, helaian daun bentuk lonjong, panjang 1-2 cm, lebar 5-8 mm, permukaan halus, hijau atau hijau kekuningan.
Pembungaan majemuk, tersusun dalam bulir, muncul di ketiak daun atau di batang, mahkota bentuk kupu-kupu, berwarna ungu. Buah polong, panjang 2-4 cm, permukaan berbulu, berwarna hijau ketika muda dan coklat kehitaman setelah tua. Biji bentuk oval, keras, berwarna merah dengan spot hitam pada bagian hilum. Saga tumbuh di banyak Negara mulai dari India, Cina, Vietnam, Malaysia, Burma dan Indonesia.
- Berita Terkait: Rahasia Sains Islam Tumbuhan Obat
- Berita Terkait: HerbaKOF - Obat Batuk Herbal Pilihan yang Aman di masa Pandemi COVID-19
- Berita Terkait: Digitalisasi Jamu
Tanaman ini menyukai tanah yang subur dengan tekstur berpasir, mulai dari dataran rendah di pesisir pantai sampai dataran menengah pada ketinggian 800 mdpl. Masa pembungaan tanaman Saga dimulai pada bulan Juni sampai Agustus, dan untuk masa panen daun sebaiknya dilakukan pada musim kemarau.
Perkembangbiakan tanaman ini dengan menggunakan biji atau benih yang memerlukan perlakuan khusus untuk memecahkan dormansinya. Bagian tanaman Saga yang digunakan untuk pengobatan adalah daunnya, meskipun batang dan akar kadang-kadang juga digunakan.
Biji Saga sangat beracun, sehingga tidak boleh digunakan untuk pengobatan. Daun Saga biasanya dimanfaatan untuk mengobati batuk, demam, sariawan, hepatitis dan mengatasi keracunan. Untuk formula obat batuk daun Saga digunakan untuk menggantikan Akar Manis (quuorice).
Akar, batang dan daun Saga mengandung glycyrrhizin, sedangkan senyawa lain yang juga ditemukan adalah isoflavoquinon seperti abruquinone A yang memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi, antiagregasi platelet dan anti-alergi.
Cara Pembuatan/Penggunaan:
3 x 5 g daun/hari. Bahan direbus dengan 2 gelas air menjadi setengahnya, dinginkan, saring dan diminum sekaligus. (Sumber: Formularium Ramuan Obat Tradisional Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Tahun 2017, Halaman 39). Redaksi JamuDigital.Com