![]() |
Prof. Dr. Mustofa, Apt., M.Kes., Direktur Direktorat Penelitian UGM (Foto paling kiri) bersama narasumber Sarasehan-Festival Obat dan Pengobatan Tradisional 2019 di UGM Yogyakarta. |
JamuDigital.Com- PIONER MEDIA ONLINE & MARKETPLACE JAMU INDONESIA. Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Sarasehan-Festival Obat dan Pengobatan Tradisional, dengan tema: "Obat dan Pengobatan Tradisional untuk Melestarikan Budaya Nusantara," di Kampus UGM Yogyakarta, pada 9-11 Desember 2019.
Kegiatan ini dalam rangkaian Lustrum ke XIV UGM. Menampilkan empat narasumber. Tampak hadir Ketua Dewan Guru Besar (DGB) UGM, Prof. Dr. Koentjoro dan Sekretaris Dewan Guru Besar (DGB) UGM, Prof.Dr. Gunawan Sumodiningrat -yang memberikan sambutan sebelum para narasumber menyampaikan presentasinya.
Demikian disampaikan Prof. Dr. Mustofa, Apt., M.Kes. (Direktur Direktorat Penelitian UGM) kepada Redaksi JamuDigital.Com beberapa waktu lalu, seusai Sarasehan dan Festival dilaksanakan.
Dihadiri sekitar 150 peserta dari Industri, Pemerintah, Akademisi dan Masyarakat, kegiatan ini menampilkan empat narasumber, yaitu:
- Prof. Dr. Mustofa, Apt., M.Kes., Direktur Direktorat Penelitian UGM menyajikan makalah: "Kebijakan UGM terhadap Obat Tradisional".
- Dr. dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, Sp.DLP, AAK., Praktisi, membahas: "Implementasi Pengobatan Tradisional."
- Sudaryatmo, SH., YLKI, mengupas: "Seberapa jauh penggunaan dan Manfaat Obat Tradisional".
- Dr. Ir. Yuli Widiastuti, M.P. B2P2TOOT, Kemenkes RI. mempresentasikan: "Uji klinis Obat Tradisional Indonesia"
Kerangka acuan Sarasehan dan Festival ini adalah sebagai berikut: Indonesia merupakan negara tropis dengan potensi tanaman yang secara turun temurun digunakan sebagai obat tradisional. Sebagai salah satu produk warisan budaya, jamu atau obat tradisional diyakini manfaatnya secara turun-temurun. Obat tradisional merupakan ramuan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan alam yang diracik tanpa menggunakan bahan kimia. Adapun obat tradisional bisa dibedakan menjadi dua menurut pembuatannya, yaitu obat tradisional hasil pabrik dan buatan sendiri (homemade).
Eksistensi obat tradisional di tengah masyarakat tidak goyah meskipun sudah banyak beredar obat sintetis. Walaupun begitu, Obat dan Pengobatan Tradisional belum sepenuhnya diterima untuk pengobatan formal dan belum dapat menaikkan ekonomi kerakyatan. Hal ini dipengaruhi faktor bahwa Obat dan Pengobatan Tradisional belum sepenuhnya terbukti secara ilmiah dan belum mendapatkan regulasi yang secara spesifik mengakomodasi ke-tradisional-annya.
Telah banyak beredar informasi bahwa saat ini obat tradisional telah dicampur obat-obat tertentu/zat kimia, menyebabkan masyarakat menjadi tidak antusias terhadap konsumsi obat tradisional. Adapun negara dengan obat tradisional terkenal adalah Cina, hal ini bisa menjadi contoh bagi Indonesia. Sayangnya masyarakat Indonesia cenderung lebih mempercayai obat tradisional dari negara lain dibanding dari negaranya sendiri.
Lebih lagi, obat tradisional di Indonesia identik dengan paranormal, yang mana seharusnya dalam konteks ini berfokus pada (metode) pengobatan, bukan perihal kesaktian. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan dalam rangka mengembalikan eksistensi obat tradisional agar masyarakat bisa mengkonsumsi dengan rasa aman.
Mengingat adanya Rencana Kebijakan Obat Tradisional Nasional UGM dan ilmu-ilmu yang terlibat dalam pengembangannya, dan dalam rangka memperingati Lustrum ke XIV UGM, maka pelaksanaan Sarasehan dan Festival Jamu (Obat Tradisional) menjadi sangat logis untuk dilaksanakan.
Dalam pembahasan mengenai obat tradisional, perlu dipahami bahwa substansinya terletak pada nutrisi rempah yang menjadikan pokok bahasan. Sehingga nantinya, festival obat tradisional menjadi ajang pengenalan (kembali) ke masyarakat hingga pemunculan budaya perilaku menanam obat.
Tujuan Sarasehan
Sarasehan yang diselenggarakan bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman masyarakat luas terhadap obat tradisional, utamanya adalah pemanfaatan potensi obat tradisional dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Dalam rangka itu, tujuan sarasehan adalah sebagai berikut.
- Memberikan informasi atas kebijakan UGM dan Pemerintah mengenai Obat dan Pengobatan Tradisional
- Pemaparan Obat dan Pengobatan Tradisional dalam rangka pengobatan formal
- Diskusi atas usaha-usaha dalam rangka membuktikan obat tradisional secara ilmiah.
Tujuan Festival
Adapun maksud dan tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan Festival selama acara sarasehan berlangsung antara lain:
- Pengenalan kembali mengenai obat tradisional ke dalam seluruh lapisan masyarakat
- Memunculkan rasa memiliki atas keberagaman manfaat dan khasiat sumber daya alam dalam penggunaannya sebagai obat pengobatan tradisional
- Pemunculan budaya perilaku menanam dan membudidayakan obat di masing-masing rumah
SASARAN
Sasaran kegiatan Sarasehan dan Festival ini adalah tersosialisasinya pengetahuan dan wawasan sebagai daya dukung perkembangan obat dan pengobatan tradisional Indonesia dalam rangka:
- Membuktikan manfaatnya secara ilmiah sehingga dapat diterima secara nasional dan internasional
- Mempromosikan regulasi Obat dan Pengobatan Tradisional yang mengakomodir ke-tradisional-an
- Meningkatkan ekonomi kerakyatan
OUTPUT
- Merekomendasikan UGM sebagai Universitas Kerakyatan untuk mengembangkan local wisdom, salah satunya adalah Obat Tradisional
- Peningkatan kerjasama di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi
- Mewujudkan salah satu Program Kerja DGB, yaitu membangun Pusat Obat Pengobatan Tradisional, dengan merumuskan Program Contoh, salah satunya fokus membangun kerjasama dengan satu Klaster Desa, Kabupaten, atau satu Lembaga Swadaya Masyarakat.
- Membangun Model Desa Mandiri dengan kegiatan budidaya tanaman obat tradisional
- Membangun kerjasama dengan paguyuban obat tradisional dan perusahaan-perusahaan obat tradisional. Redaksi JamuDigital.Com