![]() |
BRIN lakukan riset pengembangan supervitamin E dari minyak sawit yang kaya akan tokotrienol sebagai imunoterapi untuk kanker. |
JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Vaksin dan Obat - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Asep Bayu melakukan riset pengembangan supervitamin E dari minyak sawit yang kaya akan tokotrienol sebagai imunoterapi untuk kanker.
Pada Monitoring dan Evaluasi Grant Riset Sawit dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit, di Kawasan Kerja Bersama Tamansari BRIN, Bandung pada Kamis 11 Januari 2024, Asep menjelaskan tahapan riset yang dilakukan.
Diantaranya yaitu melalui teknik ekstraksi tokotrienol dari PFAD, diberikan pelarut Deep Eutectic Solvents (DES), penambahan metanol, sehingga meningkatkan transfer massa komponen-komponen vitamin selama proses ekstraksi.
Dikutip dari website Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), saat ini produk samping asam lemak dari minyak sawit, atau yang disebut Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) digunakan untuk sabun dan biodiesel.
- Berita Terkait: BBPOM di Makassar dan Loka Palopo Ajak Warga Malili Menjadi Konsumen Cerdas
- Berita Terkait: NOSTEO dan NOKILIR Dukung Pelatihan Bekam Holistik
- Berita Terkait: 6 Manfaat Buah Kiwi untuk Kesehatan
"Padahal kandungan tokotrienol tertinggi dibandingkan distilat asam lemak minyak nabati lainnya. Tokotrienol memiliki nilai ekonomi sangat tinggi karena aktivitas biologisnya dua kali lipat lebih baik dibandingkan tokoferol," jelas Asep.
"Dari riset tahun pertama ini, didapatkan hasil bahwa PFAD memiliki aktivitas antioksidan 2,5 kali lebih tinggi dibandingkan tokotrienol bebas. Nanoemulsi tokotrienol juga menunjukkan aktivitas sitotoksik dalam melawan sel kanker payudara dan paru-paru pada rentang konsentrasi 50-200 ppm," lanjutnya.
Pada tahun berikutnya, Asep dan kelompok risetnya berencana melanjutkan penelitian untuk mendapatkan kondisi optimum dalam proses ekstraksi tokotrienol menggunakan pelarut DES ChCl golongan fenolik atau betaine monohidrat - asam propanoat dan pembuatan formula NANOVITE.
Sebagai informasi, Indonesia merupakan produsen utama minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di dunia. Pada 2020, total produksi sebesar 44,76 juta ton. Meskipun masa pandemi Covid-19, nilai ekspor CPO meningkat sebesar 18,43 persen, dan menjadi komoditas ekspor nonmigas tertinggi (13,50 persen) di Indonesia.
Oleh karena itu, kelapa sawit merupakan salah satu komoditas hasil perkebunan dengan nilai strategis dalam menyokong kegiatan perekonomian Indonesia. Redaksi JamuDigital.Com